"Mungkin saja ke bar," jawab Evans santai.
"Kata Silvy ponselnya tak bisa dihubungi," ujar Andrea.
Evans menoleh ke arah Andrea. Lalu menarik tangannya dan membuat gadis itu duduk di atas pangkuannya.
"Kau masih tak paham juga. Dia sedang tak ingin dihubungi. Mungkin saja dia sedang bersama wanita," bisik Evans.
"Jangan mengada - ada. Kenand tak mungkin begitu. Jangan membuat suasana menjadi keruh," sahut Andrea kesal.
Andrea pun melanjutkan teleponnya dengan Silvy. Ia hendak berpindah, namun, Evans menahannya.
"Hentikan!" pekik Andrea lirih karena tak ingin terdengar Silvy.
"Aku ingin malam ini, Sayang," ujar Evans.
"Sebentar, aku jawab Silvy dulu!"
"Okey," Evans membiarkan Andrea meneruskan obrolannya dengan Silvy.
"Hallo, Silvy," ujar Andrea kembali berbicara dengan sahabatnya itu.
"Ya, Andrea. Apa Tuan Evans tahu dimana suamiku?" tanya Silvy.
"Oh, maaf Silvy. Evans tak tahu. Mereka berpisah sejak sore. Tapi kata Evans .... "
