"Berikan saja aku pereda sakit. Aku akan pikirkan tentang operasi itu," ucap Evans.
"Saya yakin, Anda punya banyak pertimbangan akan kondisi kesehatan Anda. Mengingat posisi Anda sangat penting di perusahaan Anda. Namun, sebagai dokter, saya sarankan sebaiknya Anda percepat saja," ucap Dokter Tony dengan raut wajah seriusnya.
"Ya, ya, pasti. Pasti akan ku-operasi. Rasanya sungguh sakit, dokter. Apalagi aku juga pernah hampir dibunuh oleh dokter pribadiku sendiri. Ayahmu ada di sana saat itu. Apa kau tahu?"
"Ya, aku tahu. Tapi dia tak bisa berbuat apa - apa," sahut Dokter Tony.
Dokter Tony lantas menuliskan resep untuk Evans. Sedangkan Evans menatap tajam ke arah Dokter Tony yang terlihat muda dan tampan.
"Apakah Andrea memberitahumu kalau aku dan dia baru saja menikah?" ujar Evans tiba - tiba.
Tangan Dokter Tony berhenti menulis seketika. Ia mendongak ke arah Evans lalu tersenyum sejenak.