Kenand menatap dirinya di depan cermin. Memakai pakaian serba putih dengan hiasan bunga di sakunya.
"Martha, apa kau bahagia sekarang?" gumamnya sambil menatap kaca.
"Kenand," seorang wanita memanggil Kenand dari atas ranjang.
Kenand menoleh dan melihat siapa sosok itu.
"Martha!"
"Kau tampan sekali, Sayang," ucap Martha.
Kenand menitikkan air mata saat melihat sang istri di atas ranjangnya.
"Harusnya ranjang ini kita tempati berdua," ucap Kenand.
"Aku bahagia, Kenand," ucap Martha.
"Maafkan aku." Kenand menunduk tak berani menatap Martha.
"Kenapa kau bersedih?" tanya gadis berambut pirang itu.
"Aku tak bisa menepati janjiku," ucap Kenand.
"Kau sudah melakukannya. Kau menjaga dirimu dari cinta yang tak kau perlukan. Dan sekarang, sudah saatnya kau untuk menerima orang lain. Dan aku, aku akan tetap berada di sudut hatimu yang lain," ucap Martha.
"Martha aku mencintaimu!" Air mata Kenand menetes membasahi pipinya.