Semalaman Evans berada di atas di makam ayahnya dia bercerita menangis dan mengungkapkan segala keresahannya.
"Aku lelah, Ayah. Bisakah kau juga membawaku pergi?"
Setelah berkata seperti itu ia tertidur di samping makam sang ayah hingga pagi.
DUK!
Sesuatu mengenai Evans yang tengah asyik tidur. Ia membuka matanya dan melihat ada anak kecil di depannya.
Evans menoleh ke sana ke mari mencari sosok yang membawa anak ini.
"Siapa kau? Kenapa kau di atas gunung seorang diri?" tanya Evans.
Bocah itu hanya tersenyum ke arah Evans. Lalu ia berdiri di samping makam Christoper dan mengusap usap nisannya.
"Hei bocah, kenapa kau di sini? Mana orangtuamu?" tanya Evans.
Bocah itu adalah Philips anaknya sendiri. Ia sering pergi sendiri saat Bu Mahdi sedang sibuk.
"Hei!" panggil Evans.
Namun Philips tak menggubris Evans sama sekali. Evans menoleh ke sana ke mari mencari kalau kalau ada orangtuanya.
"Kenapa anak kecil dibiarkan jalan sendiri?" ujar Evans kesal.