"Kenapa kau marah? Aku benar benar tak ingin jauh darimu," ucap Felix.
Karlina menatap ke arah sang kekasih dengan seksama. Diusapnya pipi Felix, lalu mencubitnya dengan sangat keras.
"Aah, aah, Karlina!" pekik Felix.
"Sakit?"
"Tentu saja!"
"Ingat ini saat kau rindu padaku,"
Felix tersenyum nakal ke arah Karlina. Lalu tangannya mulai meraba lagi bagian bawah milik Karlina.
"Aah, kau nakal sekali!"
***
Di laboratorium tempat Evans melalukan pengobatan. Kenand berada di luar gedung laboratorium berusaha untuk masuk.
"Dokter Lust! Dokter Lust! Kenapa kau lakukan ini padaku! Aku sekertarisnya! Kau tak boleh menjauhkanku darinya! Kalau kau membuatnya lebih buruk, aku akan buat perhitungan denganmu!"
Kenand berusaha masuk ke laboratorium padahal tempat itu dijaga ketat oleh para pengawal.
"Out!" pengawal tempat itu berusaha menghalangi Kenand untuk masuk ke dalam tempat itu.
"No!"
"Kenand!" Dokter datang dari arah luar hendak masuk ke dalam laboratorium itu.