Chereads / Asmara / Chapter 111 - Bab 110

Chapter 111 - Bab 110

Aku dan sasa kembali bergabung ditribun bersama andri yang sedari tadi asik menonton pertandingan sepak bola sahabat nya, tentu saja andri sangat antusias sekali menonton guntur.

Sasa membuka snack nya, ia juga menawari ku snack, tak lupa kekasih nya pun ia tawari.

Sasa asik memakan snack nya, andri fokus menonton pertandingan sepak bola di hadapan nya.

Sementara aku sedang sibuk membalas SMS masuk dari puput.

Beberapa saat kemudian Bima pun sudah bergabung kembali ditribun.

Bima melewati ku begitu saja tanpa sepatah kata pun, namun aku dan Bima sempat saling pandang.

Bima melihatku, begitu juga aku melihatnya..

Tatapan kami pun bertemu satu sama lain, bima menatap ku begitu dalam penuh makna.

Aku dan Bima saling menatap mata sesaat, lalu Bima segera bergegas menuju ke bangku belakang tribun tempat nya asal duduk.

Tadi nya aku ingin menyapa Bima saat ia melintas dihadapan ku, namun ku urungkan nya..

Karena saat aku ingin menyapa Bima, seolah ia menghindari ku meski tidak terlalu ketara namun aku merasakan nya.

Aku menjadi terheran sendiri, dalam benak ku bertanya Bima kenapa ya? aku mengingat ngingat pertemuan tadi jikalau aku ada salah pada nya.

Batin ku berkata, rasanya tidak ada yang salah?

Entah lah Bima kenapa? guma hatiku, padahal biasa nya Bima begitu antusias nya jika bertemu dengan ku ada saja yang ia bahas kepadaku.

Dimata ku Bima yang begitu periang mendadak menjadi Bima yang dingin.

Mungkin nanti aku akan bertanya pada Bima, ucapku dalam hati.

Aku pun kembali memfokuskan diriku pada pertandingan sepak bola kekasihku.

Dan dari tempat nya Bima terduduk, ternyata Bima pun masih memperhatikan ku dengan tatapan nya yang penuh makna, lalu tanpa Bima sadari tiba tiba setetes bulir bening jatuh begitu saja di sudut matanya.

Reflek Bima segera mengusap nya perlahan, Bima sudah tidak bisa fokus kini untuk menonton pertandingan sepak bola dihadapan nya.

pikiran Bima kini dipenuhi tanda tanya akan guntur dan okta.

~•~•~•~•~•~•~•

Selesai sudah separing bolanya, guntur pun sudah bergabung bersama keita, andri dan sasa ditribun.

Sesaat kemudian diban pun ikut bergabung bersama.

Adiban mencari cari bima yang ia lihat tadi ada ditribun, namun entah kenapa? tiba tiba bima tidak ada alias menghilang begitu saja.

Padahal tadi adiban berkata kepada bima untuk kumpul bersama, bima hanya mengangguk tertanda setuju untuk ikut berkumpul.

Guntur menyahut mungkin bima sedang buru buru biasakan tuh anak suka ngilang tiba tiba, ucap kekasih ku menanggapi cerita adiban barusan.

Dan dalam hati keita tiba tiba ia pun terpikirkan tentang bima yang melintas begitu saja.

Namun dengan cepat keita menepis semua pikiran nya, karena tidak biasa nya keita memikirkan bima seperti ini?

Keita pun tersadar dari pikiran nya kembali ke dunia nyata yang sedang berkumpul bersama kekasih dan teman teman nya.

Tanpa terasa waktu magrib pun tiba, akhirnya semua pun pergi meninggalkan tribun dan pulang menuju rumah nya masing masing.

Setelah guntur mengantar keita sampai dikosan, guntur pun langsung pamit undur diri pada keita karena guntur sudah merasa kegerahan dengan kostum bola yang sedari tadi melekat ditubuh nya juga rasa tak nyaman badan nya karena rasa lengket oleh keringat, rasa nya ia ingin segera mandi.

Begitupun dengan keita,

Setelah diantar pulang oleh kekasih nya, sampai kamar kosan nya keita lekas segera mandi dan bebenah diri nya.

~•~•~•~•~•~•~•~

Beberapa hari kemudian..

Di sekolah guntur,

Adiban dan guntur merasa keherenan atas sikap bima yang tiba tiba berubah, seolah bima menjauh secara perlahan kepada guntur dan adiban.

Meski tidak terlihat jelas, namun kedua sahabat bima itu pun merasakan perubahan sikap bima terhadap mereka.

Dan tepat pulang sekolah, adiban menahan bima yang sedang terburu buru ingin meninggalkan sekolah.

Adiban seorang diri menghampiri bima tanpa guntur, karena guntur sedang ikut meeting di OSIS perwakilan Kelas nya.

Katanya nanti guntur menyusul setelah selesai berkumpul di OSIS.

Adiban berhasil menahan bima, kedua sahabat itu pun pergi ketempat rahasia mereka alias markas diban, bima dan guntur tempat biasa ketiga nya selalu berkumpul yaitu di atap sekolah lantai paling atas.

Diban pun membuka suara nya pada Bima "lo lagi kenapa sih bemz? akhir akhir ini seolah menghindari gua sama guntur?" tanya adiban dengan serius pada Bima.

"Enggak ada apa apa kok ban" jawab Bima singkat,

"Justru kalau jawab lo gitu, sudah pasti ada apa apa? gua kenal lo bemz, jujur sama gua.. lo lagi kenapa?" ucap adiban menyahuti Bima kembali.

"Fine.. gua enggak tahu harus mulai cerita dari mana ban? yang pasti gua bingung banget? sisi lain gua merasa sedih, dilain sisi hati gua juga rasa nya sakit"

"Cerita sama gua bemz, kita kan sahabat.. lo kalau ada apa apa jangan disimpan sendiri" ucap adiban.

Akhirnya Bima pun mulai cerita pada adiban, tentang rasa nya juga tentang seorang okta dimata nya Bima yang begitu Bima sayangi, okta yang ia temui yang membuat nya dengan mudah jatuh hati ternyata itu adalah keita kekasih nya guntur.

Betapa kaget adiban mendengar nya, namun adiban pun terus menyimak dengan seksama cerita bima di hadapan nya.

Kini adiban mengerti akhirnya, mengapa Bima bersikap seperti ini seolah menghindari adiban dan guntur beberapa hari yang lalu.

Adiban pun menjadi bingung sama seperti Bima, bagaimana harus menyampaikan ini semua kepada guntur?

"Bukan kah hati tidak bisa dibohongi kan ban? gua sayang banget sama okta, tapi dia pacar sahabat gua sendiri.. kenapa semua ini harus terjadi sama gua? " ucap Bima, seolah bima tegar namun sesaat kemudian beberapa bulir air mata tiba tiba luruh membasahi pipi nya.

Ternyata Bima begitu lembut hati nya jika soal perasaan, Bima yang terlihat dari luar begitu periang kepada teman teman nya dan dingin kepada lawan jenis(perempuan)

Namun bila menyangkut soal hati kepada perempuan yang ia sayangi, bima pun bisa lemah juga menangisi perasaan nya yang tulus itu..

Guma adiban dalam hati nya ketika melihat sahabat nya itu menangis tiba tiba tanpa suara, hanya air mata yang mengalir kini dari kedua ujung kelopak matanya.

Sesaat adiban dan Bima pun saling terdiam, adiban memberi jeda pada Bima untuk menenangkan hatinya.

Adiban pun sangat paham apa yang Bima rasakan, keheningan menyelimuti kedua nya lalu tiba tiba pintu atap pun terbuka brakk.. siapa lagi kalau bukan guntur yang menyusul ke atas atap.

Guntur menghampiri kedua nya dengan penuh tanda tanya? lalu menyapa adiban dan Bima.

Bima reflek segera mengusap kedua pipi nya yang basah oleh air mata.

Adiban segera mencairkan suasana dengan lelucon lelucon nya agar guntur merasa tidak kebingungan,

Seperti biasa Bima pun balik menyapa guntur, seolah ia sedang baik baik saja dan tidak ada yang terjadi.

Seperti sebuah sepakat meski tanpa di sepakati oleh adiban dan Bima, kedua nya pun tak ingin membahas tentang ini kepada guntur untuk sementara waktu.

Akhirnya ketiga nya pun menjadi cair kembali seperti biasa nya.

~•~•~•~•~•~•~

Tepat malam ini malam minggu,

Seperti biasa aku dan guntur sudah ada rencana untuk jalan atau biasa yang disebut kencan dimalam minggu.

Aku dan guntur menghabiskan malam minggu bersama menjelajahi kuliner kota berdua.

Sementara ditempat berbeda,

Bima menginap dirumah adiban, kedua sahabat itu menikmati malam minggu ini di beranda lantai atas rumah adiban.

Duduk duduk santai di balkon kamar adiban sambil meminum kopi hangat dari cangkir masing masing.

Entahlah bima tiba tiba ingin menginap dirumah adiban, karena bima sedang tak ingin sendirian dikamar nya.

Jika bima sedang sendiri apalagi terdiam dikamar tidurnya, pikiran bima pasti selalu tertuju pada okta yang membuat nya semakin tak menentu.

Bima begitu menyayangi okta dengan tulus, namun disisi lain bima pun tak mungkin terus terusan menyembunyikan perasaan nya kepada okta didepan guntur.

Apalagi saat ini bima telah mengetahui kekasih okta adalah guntur sahabat nya sendiri, yang membuat bima kini seolah menjadi serba salah karena nya.

Maka dari itu bima akhirnya memutuskan untuk menginap dirumah adiban, karena adiban yang sudah mengetahui kisah nya bima.

Setidak nya dengan bima bersama adiban, bima bisa mengurangi pikiran nya yang selalu tertuju pada okta.

Bukankah berbagi cerita bersama sahabat setidak nya dapat meringankan beban dipundak?

Semua tentang okta membuat bima kini terasa membebani pikiran nya..

Padahal saat bima tidak tahu siapa kekasih okta? , bima merasa biasa saja, malahan membuat Bima tertantang ingin bersaing dengan siapapun itu kekasihnya okta.

Namun kini? semangat Bima terasa padam saat tahu siapa kekasih okta..

bukan karena rasa Bima hilang kepada okta, perasaan Bima terhadap okta tetap ada.

Tapi karena bima tahu kenyataan nya bahwa sahabat nya Bima sendiri adalah kekasih okta.

Adiban bersama Bima serius membahas masalah ini, mengatur cara bagaimana untuk menceritakan nya kepada guntur.

Karena kedua sahabat ini pun tak ingin, merahasiakan soal ini dari guntur.

Apapun yang terjadi, ketiga sahabat ini sudah saling berjanji untuk selalu terbuka satu sama lain.

Prinsip persahabatan mereka adalah tidak boleh saling menyimpan rahasia diantara ketiga nya.

Salah satu diantara mereka tahu rahasia satu lain nya, ketiga nya pun harus tahu.

Tidak boleh hanya dua orang saja yang tahu.

Dan satu lagi prinsip mereka tidak boleh jatuh cinta sama pacar atau perempuan yang disukai oleh sahabat nya sendiri.

Karena prinsip ini, maka semua nya pun menjadi rumit bagi Bima.

Agar Bima dan guntur sama sama merasa nyaman, mungkin ini terlihat sepele.

Tapi bagi Bima ini adalah hal serius, Bima dan adiban pun belum tahu respon guntur ke depan nya bagaimana setelah tahu tentang ini?

Karena yang adiban tahu, sama seperti Bima. guntur pun amat begitu menyayangi keita, mungkin pembahasan ini akan bersifat sensitif untuk guntur.

Adiban pun bersikap netral, tidak berpihak kepada kedua nya antara guntur atau Bima.

🌹🌹🌹