Sabtu pagi,
Tepat hari ini adalah tanggal merah di kalender, jadi hari ini libur sekolah.
Yuhuuuuu.. betapa senang nya aku hari ini.
Karena untuk pertama kali nya aku diajak berkunjung kesekolah nya guntur.
(Masuk kedalam sekolah nya guntur) pukul tiga sore nanti aku akan menemani kekasih ku ini tanding bola atau biasa yang disebut separing bola dilapangan sekolah nya.
Guntur bilang pertandingan antar jurusan dan dibuka untuk umum, siapapun boleh menonton nya.
Maka dari itu guntur mengajak ku untuk menemani nya, kebetulan sekali aku bisa menonton pertandingan sepak bola kekasih ku ini dari sekolah nya karena biasa nya kan memang tidak bisa jika guntur sedang bermain bola dilapangan sekolah nya, seperti yang sudah aku cerita kan dalam bab bab sebelum nya.
~•~•~•~•~•~•~•~
Siang hari nya,,
Dari pukul dua siang, aku sudah selesai bersiap dengan menggunakan pakaian terbaik ku, lebih tepat nya pakaian casual yang paling baik menurutku.
Karena aku ingin memberikan kesan yang manis untuk teman teman nya guntur,
dan kekasih ku akan menjemput ku pukul setengah tiga sahut nya.
Meski ootd(Outfit Of The Day) ku kata gaul anak sekarang menyebut nya, begitu simpel dan terlihat santai karena akupun menyesuaikan tempat, namun tetap saja dimata guntur ootd ku begitu menarik juga berkharisma ucapnya.
Padahal ootd ku hanya sebuah kaos berbahan katun berwarna pink berlengan tanggung sesiku ada kancing nya dikedua sisi, lalu dikombinasikan dengan celana bahan berwarna cokelat gelap.
Tidak lupa rompi jeans tanpa lengan atau biasa yang disebut crop menyempurnakan kaos katun pink ku agar lebih terkesan santai karenanya.
Dengan gaya andalan ku rambut kuncir kuda menghiasi nya, terlihat sederhana dan simpel bukan? hehe.
Pukul setengah tiga kurang lima belas menit, guntur pun sudah ada dikosan ku.
Aku dan guntur pun segera meninggalkan kosan menuju kesekolah guntur.
Betapa senang nya hatiku, rasanya tak sabar ingin segera sampai disekolah guntur.
Karena aku begitu penasaran dengan semua yang ada disekolah nya guntur, biasa nya aku hanya mendengar dari cerita guntur saja tentang sekolah nya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai disekolah nya guntur, hanya butuh waktu kurang lebih sepuluh menit, aku dan guntur pun sudah sampai disekolah nya.
Lebih tepat nya sudah masuk didalam tempat parkir sekolah nya.
Guntur mengajak ku berkeliling sejenak disekolah nya melewati lorong kelas demi kelas sambil menjelaskan padaku ruang ini dan itu sebelum akhir nya sampai sudah kita berdua dibelakang sekolah nya pada sebuah lapangan sepak bola berukuran lumayan luas terletak dalam sekolah ini.
Nampak sudah banyak orang orang yang berkumpul di tepi lapangan dengan aktifitas nya masing masing.
Guntur mengajak ku kesalah satu tepi lapangan untuk membaur bersama kelompok nya sesaat, sekedar untuk menyapa mereka.
Sebelum akhirnya guntur mengajak ku untuk duduk diatas tribun.
Disana pun dalam tribun sudah ada sesosok yang tak asing lagi bagiku, ia sedang asik dengan ponsel genggam ditangan nya.
Orang itu pun lalu menyapaku dan guntur.
Saat aku dan guntur berjalan mendekatinya yang sedang duduk, ia pun bersuara dengan berteriak memanggil namaku dan guntur, siapa lagi kalau bukan diban sahabat nya guntur.
Diban pun mengodaku "ciyeeee.. keita nemenin guntur juga akhirnya kesini" aku hanya tersenyum menanggapi diban.
Kita bertiga pun berbincang sejenak, sebelum akhirnya guntur juga adiban harus bergabung bersama team sepak bola nya masing masing.
Tadi sebelum guntur bergabung dengan teman teman sepak bola nya, ia berkata padaku bahwa andri pun akan kemari menonton pertandingan separing nya guntur bersama sasa.
Tak lama sasa pun mengirimi ku sebuah pesan, memberitahu bahwa sasa dan andi sedang dijalan menuju sekolah nya guntur.
Setelah membaca pesan dari sasa, aku pun segera membalas SMS sasa itu.
Beberapa saat kemudian sasa dan andri sudah bergabung bersama ku ditepi lapangan dalam tribun ini.
Selepas ashar team sepak bola dari jurusan guntur pun bertanding melawan jurusan broadcast ternyata guntur vs adiban.
Dilapangan yang luas ini aku fokus menonton pertandingan sepak bola terlebih aku terus memperhatikan kekasihku, siapa sangka guntur berkejar kejaran dengan adiban memperebutkan bola.
Sesaat aku tertawa melihatnya, karena mereka berdua sahabat namun dilapangan harus menjadi lawan.
Guntur menggiring bola dikaki nya, namun tiba tiba bola dikaki guntur dihadang oleh adiban dan direbut nya.
Guntur tak mau kalah, kemudian merebut kembali bola itu dan segera mengoper bola nya dengan menendang, memberikan bola itu kepada salah satu team nya.
Tidak lama bola itu pun telah kembali kepada kaki guntur, kekasih ku terus menggiring bola kearea lawan.
Bola itu terus saja diperebutkan nya, guntur tak mau kalah, ia dan team nya saling mengoper bola dengan taktik nya, bola ditendang, bola dioper dan begitu seterus nya.
Aku terus fokus memperhatikan guntur, beberapa saat kemudian orang orang disekitar ku pun bersorak dengan riang nya termasuk aku.
Karena kekasihku ini berhasil memasukan bola pada gawang lawan alias mencetak gol.
Tentu saja orang orang disekitar ku ini adalah para manusia manusia dari jurusan otomotif yang mendukung jurusan nya.
Terdengat suara yang begitu riuh nya.
Aku, sasa dan juga andri yang menonton ditribun paling depan bersorak dengan semangat nya karena melihat guntur mencetak gol.
Pandangan guntur pun sesaat melihat kearahku dan tersenyum manis pada ku.
Dengan gaya nya yang khas, guntur melakukan selebrasi nya.
Aku pun tersenyum melihat tingkah kekasih ku itu dan tanpa aku sadari di barisan belakang yang tidak jauh dari ku, ternyata ada seseorang yang sedari tadi diam diam memperhatikan ku.
~•~•~•~•~•~•~•~•~
Separing babak satu pun berakhir, dan break untuk beberapa menit.
Rasa nya aku ingin pergi ke toilet, aku pun meminta tolong kepada sasa untuk menemani ku ke toilet.
Aku dan sasa meninggalkan andri ditribun sesaat, kita berdua pun pergi menuju toilet.
Setelah selesai dari toilet, sasa malah mengajak ku mampir ke kantin sekolah ini terlebih dahulu.
Karena memang tadi kantin nya kita lewati saat jalan menuju ke toilet.
Sasa bilang ingin membeli beberapa snack ucap nya padaku.
Ketika aku dan sasa sedang berjalan menuju kantin sekolah nya guntur, tiba tiba sebuah suara menyapaku dengan begitu saja.
Betapa kaget nya aku ketika melihat siapa yang menyapaku.
Langkah kaki ku pun terhenti di lorong dekat kantin sekolah, aku berkata pada sasa, itu teman ku sa.
Seolah sasa pun memahami nya, sasa berkata padaku bahwa ia akan ke kantin sendirian saja.
"Yasudah aku ke kantin sendiri aja ta, kamu temui dulu teman mu itu. nanti kita ketemu diujung lorong yang kearah lapangan ya ta" ucap sasa padaku lalu berjalan meninggalkan ku menuju kantin.
Karena dari arah lorong yang berlawan terlihat seseorang yang tadi menyapaku sedang berjalan ke arah ku.
Aku mematung sejenak, karena merasa kaget, langkah kaki terhenti.. aku memperhatikan seseorang itu sesaat sebelum akhirnya dia menghampiriku.
Ternyata itu adalah Bima, dengan senyuman manis mengembang dibibir nya ia berkata "kan benar, kalau itu elo okta.. dari tadi gua perhatiin lo pas ditribun.
Elo lagi ngapain disini okta?" dan blablabla lain nya ucap Bima padaku.
Sama seperti Bima, aku pun merasa heran dibuat nya.
Reflek akupun bertanya pada Bima, "nah lo sendiri ngapain disini bimbim?"
Dengan senyum dibibir nya yang khas Bima menjawab "ini kan sekolahan gua okta"
Seketika aku pun kaget mendengar ucapan Bima.
Bima kembali bertanya padaku, dengan pertanyaan yang sama seperti tadi.
Namun belum sempat aku menjawab, tiba tiba ada yang berteriak memanggil nama ku dari belakang Bima, orang itu pun berjalan menghampiri ku dan Bima.
"Keita itu pertandingan bola udah dimulai lagi" ucap orang itu yang semakin mendekat, lalu bergabung bersama aku dan Bima.
Diban sahut ku, bukan nya lo juga tanding ban? "gua diganti ta, biasa gantian.. itu cowok lo masih tanding dilapangan" ucap diban.
Btw(by the way) bem lo udah kenalan sama Keita? tanya diban dengan polosnya pada Bima.
Keita? jawab bima sambil melirik diban, lalu diban menyahut "iya Keita, yang didepan lo, ini loh orang nya kekasih guntur"
Betapa kaget nya Bima, saat mendengar perkataan barusan dari diban.
Seolah ingin memastikan nya sekali lagi ucapan diban, Bima berkata "maksud lo cewek nya guntur ban?" iya diban mengangguk.
Aku hanya terdiam mendengar kedua orang itu yang sedang berbicara,
"Elo udah kenalan sama bemo keita?" ini kalian lagi ngobrol kan barusan? masih dengan polos nya diban yang tidak bisa membaca situasi.
Belum sempat aku menjawab, sasa sudah kembali dengan membawa sebuah kantong kresek atau plastik ditangan nya yang berisi berbagai macam snack didalam nya "loh masih disini keita? kirain gua udah kesana.. yasudah yuk balik lagi ketribun?" ajak sasa padaku, aku pun berkata sambil menarik tangan sasa mengajak nya berjalan..
Kalau gitu gua duluan ya diban, bima.. ucap ku pada keduanya,
Bima masih terdiam, hanya diban yang menyahuti perkataan ku "oke Keita, byee!" dengan nada bercanda adiban.
"Gua ke toilet dulu ya bem," ucap diban lanjut berkata pada Bima.
Aku dan sasa terus berjalan di Koridor kelas menuju lapangan, sementara adiban berbelok menuju toilet siswa.
Dan Bima masih ditempat nya, ia hanya mematung di lorong koridor kelas, menatap punggung okta yang semakin jauh berjalan membelakangi nya.
Masih tak percaya dengan apa yang didengar nya barusan tentang okta dan guntur.
Meski pun Bima masih merasa bingung dengan apa yang terjadi?
"Bagaimana mungkin Okta - Guntur?"
Bima pun bertanya tanya dalam hatinya.. mencoba memahami dan mencermati tentang ini semua.
Seperti diiris belati, hati Bima tiba tiba merasa sakit karenanya.
🌻🌻🌻