Akhirnya hari kelulusan kelas dua belas pun tiba..
Kak akbar dan kakak tingkat lain nya dinyatakan lulus semua.
Perpisahan kelas dua belas sudah semakin dekat,
Entah mengapa kini hati ku merasa sedih, bahkan sedikit gundah dibuat nya? lalu apa hubungan nya dengan ku? entah lah..
Sebuah tanya tanpa jawab yang tiba tiba muncul dibenak ku, aku merasa akan kehilangan sosok kak akbar yang selama ini selalu ada buat ku, lebih tepat nya kak akbar yang selalu sedia memberi ruang padaku entah saat aku bercerita atau mengekspresikan diri dalam teater ini.
Apalagi kak akbar akan berkuliah jauh diluar negeri, aku mendadak menjadi melow sendiri merasakan nya.
Kak akbar pun sudah jarang membaur diteater, bukan kak akbar saja sebenarnya semua para anggota teater kelas dua belas sudah jarang ikut eskul teater, dikarena kan mereka memang sedang sibuk sibuk nya jadi frekuensi aku bertemu dengan kak akbar pun menjadi berkurang, meski begitu, terkadang kak akbar selalu mengirimi ku pesan menanyakan tentang kegiatan eskul teater.
Tidak ada yang berubah dalam teater, semua nya tetap sama hanya saja kini tinggal anggota kelas sepuluh dan sebelas saja yang aktif, selebihnya untuk kelas dua belas dikecualikan, memang seperti itu peraturan dari sekolah ini.
Siswa siswi kelas dua belas di sekolah ku jika sudah memasuki ujian akhir, tidak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan eskul apapun di sekolah.
Murid murid tingkat dua belas lebih diwajibkan untuk mengikuti bimbingan tambahan di sekolah untuk ujian, mereka difokus kan untuk ujian kelulusan dan ujian praktek kejuruan.
Bisa kebayang kan gimana repot nya bagi waktu? aku pun nanti akan mengalami nya jika sudah menginjak dikelas dua belas, namun itu semua akan dimulai untuk semester genap.
Jika semester satu masih bisa dibilang santai lah, tapi ya tidak santai santai amat karena di semester ganjil pun akan ada pkl atau biasa yang disebut praktek kerja lapangan sesuai dengan jurusan nya masing masing.
Seperti kak akbar dan kakak kakak tingkat dua belas lain nya, saat di semester ganjil sibuk dengan pkl namun tetap masih bisa bulak balik datang kesekolah, Jika pkl nya masih dekat dengan sekolah atau daerah sekitar.
Namun bila pkl nya diluar kota, ya tidak memungkin kan untuk datang dan pergi kesekolah setiap hari, semua itu tergantung pembagian kelompok pkl nya.
Kebetulan saat kak akbar pkl bersama kelompok nya dekat dengan sekolah, masih satu daerah jadi kak akbar bisa datang dan pergi kesekolah sesuka nya jika pkl nya sudah selesai.
Sebentar lagi pun akan libur sekolah alias libur semester kenaikan kelas.
Untuk kelas sepuluh dan sebelas mungkin sedang santai santai nya, namun masih tetap seperti biasa diwajibkan datang kesekolah.
Seperti hari ini, meskipun tidak ada guru pengajar di kelas ku.
Kebetulan guru pengajar dikelas ku sedang absen tidak masuk, ada urusan keluarga.
Jadilah kelas ku pelajaran jam kosong, namun tetap diberi tugas.
Selesai mengerjakan tugas, teman teman sekelas ku sibuk dengan rutinitas nya masing masing didalam kelas.
Ada yang sedang membaca buku, ada yang mengobrol, ada yang main hape, ada yang bercanda, macam macam aktifitas dilakukan.. semua asik dengan dunia nya sendiri.
Termasuk puput disebelahku, dari tadi ia sibuk dengan ponsel nya ternyata sedang berkirim pesan dengan kak Rama kekasih nya.
Puput bercerita padaku, rasa nya seperti tidak rela jika kak Rama harus meninggalkan sekolah ini..
Namun mau bagaimana lagi? nama nya kehidupan akan terus berjalan, dengan atau tanpa kak Rama disekolah ini..
Jika ditanya sedih, sudah pasti sedih, bahkan puput merasa sangat galau karena nya..
Menerima kenyataan bahwa sang kekasih akan segera lulus dari sekolah putih abu ini yang mempertemukan cerita cinta mereka.
Mungkin bukan hanya puput saja yang merasa sedih, aku yakin teman teman yang lain pun bahkan adik adik kelas yang memiliki kekasih dikelas dua belas sudah pasti merasa sedih atau pun galau.
Sang pujaan hati akan lulus dari sekolah kejuruan tercinta ini.
Benar yang puput bilang "kehidupan akan terus berjalan" ya inilah hidup.. suka, tidak suka? kita akan tetap melanjutkan perjalanan masing masing.
Akhirnya puput jadi sendu dan berujung curhat padaku tentang kak Rama.
Aku mendengarkan keluh kesah puput tentang kekasih nya yang akan LDR sebentar lagi, karena kak Rama akan melanjutkan kuliah nya di Yogyakarta ucap puput dan blablabla..
Puput masih lanjut bercerita padaku, sebagai sahabat yang baik, tentu saja aku menjadi pendengar yang baik untuk nya.
Tanpa terasa bel pun berbunyi disetiap penjuru sekolah ini, menandakan jam kosong sudah habis dan tiba waktu nya untuk jam istirahat, karena barusan adalah tanda bel istirahat tiba.
Murid murid di kelasku satu persatu berhamburan keluar kelas, termasuk aku, puput, Vina dan widya..
Sudah pasti widya yang paling semangat saat jam istirahat tiba, karena dari tadi widya sudah merasa lapar sekali ucapnya.
Dengan semangat empat lima widya mengajak kami berempat untuk segera bergegas menuju kantin sekolah.
*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*
Hari ini adalah acara perpisahan kelulusan kelas dua belas,
Murid murid kelas sepuluh dan sebelas sudah pasti diliburkan, karena memang bertepatan pada liburan kenaikan kelas.
Tapi bagi beberapa eskul di sekolah sengaja dihadirkan untuk memeriahkan acara kelulusan siswa siswi kelas dua belas termasuk eskul teater.
Sudah pasti seluruh anggota teater diikut sertakan untuk menghibur acara perpisahan ini.
Semua anggota teater sibuk dengan tugas nya, entah untuk para cast pementasan atau pun untuk para staff dibalik layar nya.
Kami semua bertanggung jawab atas tugas masing masing.
Kini giliran acara hiburan dari pementasan teater, semua yang menonton di aula sekolah begitu terhibur oleh pementasan dari teater kami.
Antusias dan tepuk tangan ikut meramaikan aula, terasa begitu meriah sekali.
Dari atas panggung aula, sejenak saat akan memberi salam tanda pamit pementasan telah usai, aku memedarkan pandangan ku ke sekeliling dihadapan ku.
Kulihat satu persatu wajah wajah nya kakak kelas dua belas berserta guru guru dan juga para orang tua murid.
Aku perhatikan semua nya amat begitu sumeringah nya, dan mata ku pun menangkap kak akbar yang sedang terduduk dikursi aula bersama ibu nya.
Kak akbar tersenyum kepada ku, tidak lupa kamera ditangan nya yang selalu menemani nya.
Beberapa kali kak akbar pun mengarahkan kamera nya pada panggung pementasan teater ini.
Meski sedang menikmati acara kelulusan, kak akbar tidak mau melewatkan menjadi sesi dokumentasi untuk anak anak teater.
Selesai sudah acara pementasan dari teater kami, dan tepuk tangan begitu riuh nya memecah keheningan menjadi ramai.
Aku dan puput sedang membersihkan make up diruang rias bersama beberapa teman teater lain nya.
Tak berapa lama kak akbar datang mencari ku.
Kak akbar datang menemui ku, dia bilang ada yang ingin dia sampai kan kepada ku.
Puput ditelepon oleh kak Rama dan mereka janjian bertemu dekat ruang OSIS, maka puput pun pamit pada ku dan kak akbar untuk menemui kak Rama, sahut nya.
Aku dan kak akbar pun lanjut mengobrol sesaat, siapa sangka kak akbar membuka tas gendong nya yang dari tadi ia gendong lalu mengeluarkan sesuatu dan ia memberikan nya kepada ku.
Sebuah kotak yang sudah dibungkus dengan kertas kado.
Kak akbar bilang ini untuk ku, jadikan ini kenang kenangan dari nya.. buka kado nya nanti saja ya dikosan mu keita! begitu ucap kak akbar padaku.
Sebenar nya aku sedikit merasa canggung dan agak menjadi beban menerima sebuah kado dari kak akbar.
Karena aku sendiri saja tidak memberikan nya kado (lebih tepat nya aku tidak menyiapkan apapun bahkan tanpa persiapan sama sekali)
Aku pun berkata kepada kak akbar, bahwa aku tidak memiliki persiapan untuk memberikan nya sebuah kado.
Bukan nya aku tidak mau menyiapkan kado khusus untuk kak akbar.
Namun aku pikir, untuk apa aku memberi kak akbar sebuah kado? jika hanya untuk salam perpisahan semata, karena aku yakin kita pasti bisa bertemu lagi dilain waktu.. itu yang aku katakan pada kak akbar, jika aku memberi nya kado dan berkata sebagai salam perpisahan.
Rasa nya akan membuat ku sedih, karena aku mungkin memang akan kehilangan sosok kak akbar yang selalu ada buat aku disekolah ini.
Dan kak akbar pun tersenyum mendengar ucapan ku, ternyata ada juga yang merasa kehilangan sosok akbar dong ya? begitu canda kak akbar mengoda ku.
"Tenang saja keita, kakak akan selalu ada buat kamu, meski nanti kita jauh.. bahkan terpisah negara sekali pun.. jika kamu butuh akbar.
Sebisa mungkin kakak pasti akan mengupayakan ada buat kamu! terlepas kamu dengan siapa pun, akbar akan selalu jadi sosok kakak buat kamu! "
Aku pun tersenyum membalas ucapan kak akbar.
Kami berdua pun asik mengobrol sejenak yang kemudian seluruh anak anak teater diharuskan berkumpul dibasecame teater karena akan ada pengarahan dari guru pembina teater.
Aku dan kak akbar melangkah kan kaki menuju bascame teater bersama untuk ikut membaur dengan anggota teater yang lain nya.
🌹🌹🌹