Chereads / Asmara / Chapter 105 - Bab 104

Chapter 105 - Bab 104

Sebelum guntur mengantarkan ku pulang ke kosan, kekasih ku ini meminta ku menemani nya kerumah salah seorang teman sekolah nya.

Guntur bilang padaku ia ingin mengembalikan sepatu futsal milik teman nya yang beberapa hari lalu ia pinjam.

Kebetulan saat itu setelah belajar kelompok dirumah teman sekelas nya, teman guntur mendadak mengajak nya bermain futsal.

Guntur tak sempat pulang kerumah nya, alhasil guntur dipinjami sepatu futsal milik nya dengan bergantian memakai nya.

Dan karena nanti malam si pemilik sepatu futsal itu akan bermain futsal kembali, maka ia meminta guntur membawa kembali sepatu futsal nya.. begitu ucap guntur bercerita padaku tadi.

Guntur pun berkata kepadaku tidak ingin buru buru mengantarku ke kosan, karena kekasih ku ini begitu merindukan ku sahut nya..

Hampir seminggu kita tidak bertemu, sudah pasti rasa rindu diantara aku dan guntur menggunung.

Kita berdua pun menikmati nuansa sore hari yang cerah dan indah bersama sepeda motor guntur yang melaju dengan sangat lambat nya, karena guntur memang sengaja memelankan laju kendaraan nya saat bersamaku.

Tak henti nya diatas sepeda motor nya, kita tertawa bersama saling berbagi keceriaan berdua, sesekali pandangan mata kekasih ku ini selalu mengarah pada kaca spion motor nya, hanya untuk memastikan bahwa aku baik baik saja berada dalam boncengan nya.. dan diiringi senyuman nya,

Nampak kekasih ku selalu mengembangkan senyuman nya setiap menatap kaca spion yang mengarah kepadaku.

Terlihat jelas oleh kedua mata ku, aku pun tak mau kalah dari guntur..

aku kembangkan senyuman manisku selalu untuk nya, balasan dari cara nya tersenyum melihatku.

Dan kita berdua pun tertawa bersama saling melempar senyum, sederhana sekali namun terasa indah juga bergelora.

Lagi lagi tidak ada kata yang cukup untuk aku gambarkan betapa aku merasa sangat bahagia bersama nya.

Sekilas memang kebersamaan kita terkesan biasa saja dan sederhana, namun sungguh bagiku saat bersama nya adalah hal yang paling indah kala itu.

cinta pertama yang tak pernah aku lupa adalah segala tentang nya.

Aku tidak tahu guntur sama atau tidak merasakan nya seperti apa yang aku rasa?

Bagaimana perasaan yang aku gambarkan dalam kata ini.

Perasaan guntur milik guntur, sementara perasaan ku ya milik ku..

Biarlah aku tak mau tahu dan tidak peduli apa yang guntur rasakan perihal tentang ku dalam hidupnya..

Namun bagiku sendiri, saat berdua dengan nya adalah hal yang cukup menyenangkan untuk aku rasakan.

Aku tersenyum sendiri dalam boncengan kekasihku ini, ketika aku berbicara dengan hati kecilku ini kala membahas tentang guntur dalam hatiku.

Terasa lucu sekali, pertemuan tanpa sengaja saat itu bersama guntur.. membawa ku kini menjalin asmara bersamanya.

Sekilas guntur meyadarkan ku dalam boncengan sepeda motor matic nya, saat matanya melirik ku kembali dari kaca spion motor nya.

Guntur menggenggam tanganku dalam boncengan nya,menarik tanganku lebih erat untuk memeluknya dan tersenyum dari kaca spion nya, lalu kekasihku berkata "kamu lagi happy ya? aku perhatiin senyum senyum terus dari tadi yang"

Aku tidak menjawab nya hanya membalas perkataan nya dengan tersenyum kembali.

Guntur membuka suara nya kembali "tuh kan malah senyum senyum lagi si sayang ku ini"

Lalu kami berdua pun lagi dan lagi akhir nya tertawa bersama kembali diatas sepeda motor matic guntur yang sedang melaju perlahan dijalanan kota ini.

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

Malam harinya..

Dikamar kosan, kembali membuka rutinitas ku sebagai pelajar putih abu.

Meski tidak ada pekerjaan rumah alias PR yang sedang aku kerjakan, ataupun tugas sekolah lain nya..

Karena aku sudah mengerjakan semua nya dari kemarin, namun bukan berarti aku berleha leha atau santai santai saja.

Tidak sama sekali, aku pun kembali membaca kilas baik beberapa buku pelajaran sekolah dan merapihkan buku pelajaran untuk jadwal esok hari.

Saat aku sedang membaca seorang diri dikamar kosan.

Ponselku berdering ternyata sebuah panggilan masuk dari dera.

Dera menelepon ku dari bawah kosan lebih tepat nya dari pekarangan di beranda teras kosan.

Dera menyuruhku bergabung turun kebawah, karena ia membeli banyak martabak manis lebih tepat nya tiga box martabak, dera mengajak ku menikmati martabak bersama anak anak yang lain nya juga (alil dan riseu) tentu saja kedua sahabatku sudah bergabung bersama dera di beranda teras kosan, karena alil dan riseu memang sedang menonton TV diruang tamu tadi.

Aku pun segera turun menyusul untuk bergabung bersama.

Tapi siapa sangka, ternyata bukan hanya ada dera, alil dan riseu saja di beranda kosan..

Semua personil lengkap squad band pun berkumpul bersama disana, tentu saja ada satya didalam nya.

Mau tidak mau akhirnya aku pun membaur bersama mereka.

Dera bercerita, ini martabak ditraktir raffi buat dimakan bareng bareng dikosan, karena raffi sedang happy..

Tugas praktek logam nya dapat nilai sempurna, Jadi raffi ingin mentraktir kita semua, begitu ucap dera bercerita padaku, sambil tangan kanan nya mencomot sepotong martabak cokelat dari sebuah kotak martabak lalu menggigit martabak itu dan memasukan nya ke dalam mulut dera, dera pun lanjut mengunyah martabak itu dengan tersenyum :) tak lupa dera juga menawari ku martabak agar segera ikut memakan nya..

Tanpa banyak babibu aku pun ikutan mencomot sepotong martabak cokelat dari kotak nya, lalu dengan santai menikmatinya..

Satya yang memperhatikan aku dari tadi tersenyum manis melihat tingkah ku,

Satya menghampiriku dan mengajak ku berbincang sekedar berbasa basi semata.

Tapi tidak bisa dibilang hanya basa basi saja sih, satya bercerita tentang project tugas dkv nya yang sedang ia kerjakan,

Terlihat dari raut wajah nya satya, betapa antusias nya dia berbagi cerita padaku..

Aku menjadi pendengar yang baik untuk nya, sesekali aku tersenyum dan memberi masukan tentang project tugas dkv nya, saat satya meminta beberapa saran kepadaku.

Rasa nya hubunganku dengan satya tidak begitu buruk juga meski kita telah menjadi mantan, namun kita tetap asik berteman.

Tentu saja dengan segala batasan ya, aku pun menghargai guntur..

Bukan dengan satya saja, tapi dengan teman teman laki laki yang lain nya pun sama aku memberi batasan, meski aku terkesan amat friendly anak nya bahkan ramah(kata teman temanku sih begitu) namun tetap aku masih tahu batasan diri jika berteman dengan lawan jenis.

Kami semua membaur menjadi satu, bercerita apapun itu bersama anak anak squad band dan The cozt asik bercanda juga mengobrol santai, hingga tanpa terasa waktu menunjukan hampir pukul sepuluh malam.

Akhirnya personil squad band pamit undur diri dari kosan untuk pulang kerumah nya masing masing.

Aku, dera, alil dan risye kembali kedalam kosan menuju tempat istirahat kami dan hendak bersiap siap untuk memasuki alam mimpi..

Namun belum sempat aku memasuki alam mimpi,

Aku yang sedang rebahan santai dari tempat tidurku dan hendak memejamkan mata, seketika ponsel ku berdering dari atas nakas dekat tempat tidurku.

Segera ku meraih ponsel itu dan mendapati sebuah nama yang terpampang dilayar ponselku, aku segera mengangkat panggilan telepon masuk itu dengan kembali rebahan diatas tempat tidur.

Terdengar suara kekasihku memanggil namaku dan berkata "Teh.. aa ada didepan gerbang kosan, kamu bisa keluar sebentar? aa mau ketemu kamu, sekarang" klik telepon terputus.

Aku segera bangun dari rebahan ku dan bergegas kebawah untuk menghampiri guntur dengan tanda tanya dalam benak ku,

"Guntur sedang kenapa? ada apa dengan nya? suara nya tadi terdengar bergetar dan sendu.."

Aku membuka gerbang kosan, ku hampiri guntur yang sedang terduduk diatas sepeda motor matic nya, guntur terlihat begitu lesu nya dan tiba tiba saat guntur melihatku, refleks guntur bangun dari duduk nya diatas jok motor.

Guntur langsung menarik lengan ku lalu segera memeluk ku erat dan tangis nya pecah dalam pelukan ku.

Aku yang masih kebingungan akan kekasih ku ini kenapa? mencoba memahami nya, ku usap secara perlahan punggung kekasihku dalam dekapan ku.

Membiarkan nya sesaat untuk kekasihku merasa tenang, memberikan nya jeda untuk menumpahkan rasa sesak nya dalam pelukan ku, setelah guntur bisa mengontrol kembali logikanya.. perlahan guntur melepas pelukan nya.

Ku pandangi wajah kekasihku lekat lekat, aku menatap wajah kekasihku ini, guntur pun menatapku.

Belum sempat aku bertanya, seperti nya guntur sudah paham dengan tatapan ku..

Lelaki dihadapan ku ini akhirnya membuka suara nya dan bercerita bahwa nenek nya telah tiada, sang nenek yang selalu ia ceritakan kepadaku lebih tepat nya ibu dari ayah nya, belum sempat aku bertemu dengan nenek kesayangan guntur.

Nenek yang amat begitu ia sayangi dan selalu ia banggakan dihadapan ku.

Aku meraih tangan guntur lalu menggenggam nya pertanda untuk menguatkan nya.

Kamu yang sabar ya aa, guntur mengangguk dan berkata kepadaku..

Bahwa sebenarnya guntur kemari ingin pamit padaku, karena guntur akan pergi keluar kota tempat dimana menuju kediaman nenek tersayang nya.

Guntur bilang dia sengaja ingin bertemu dengan ku sebelum ia pergi kerumah sang nenek.

Karena ayah nya pun masih dalam perjalanan pulang dari bisnisnya, berangkat kerumah nenek nanti bareng ayah.

Dipikiran nya tadi guntur langsung teringat padaku, Oleh karena itu guntur tiba tiba datang ke kosan ku tanpa peduli waktu sudah larut malam, begitu ucap nya bercerita padaku.

Aku tersenyum mendengar ucapan kekasihku ini, dalam hatiku aku bersyukur sekali, masih sempat sempat nya guntur mengingatku padahal keadaan nya sedang membuat dia amat begitu sedih.

Aku mencoba menghibur kekasihku dan menguatkan nya.

Setelah beberapa saat kita berbincang, aku menyuruh guntur untuk segera pulang, karena feeling ku berkata bentar lagi pasti sang bunda akan menyuruh nya pulang, pikir ku lebih baik guntur pulang terlebih dahulu saja dan menunggu ayah nya dirumah.

Namun aku hanya berkata untuk temani bunda saja dirumah.

Guntur bilang sudah ijin pada bunda tadi saat akan datang kesini.

Dan benar saja feeling ku, tak lama bunda nya guntur menelepon nya menyuruh guntur untuk segera pulang, karena sang ayah sudah tiba dirumah nya.

Guntur pamit padaku, sebelum guntur pergi ia mengusap lembut rambutku dan menyuruh ku segera masuk kedalam kosan, namun aku bergeming..

Aku hanya ingin melihat guntur pergi dahulu dengan sepeda motor matic andalan nya, baru aku akan kembali kedalam kosan, kata ku padanya.

Guntur tersenyum, baiklah ucapnya.. lalu guntur pun pamit meninggalkan kosan ku, sepeda motornya melaju perlahan tetapi pasti, guntur pun menghilang dari pandanganku.

Aku pun kembali kedalam kosan ku..

Aku teringat ucapan guntur tadi, ia akan kerumah nenek nya..

Pergi secara dadakan, esok pun tidak akan masuk sekolah mungkin beberapa hari guntur akan berada dirumah nenek nya, saat tadi guntur memberitahukan nya kepadaku..

Guntur bilang "jangan kangen ya!" hmm dasar, ada ada saja kelakuan kekasihku ini pikir ku, dalam keadaan begini ia masih bisa membuatku tersenyum akan ucapan nya..

Cukup menghibur pikir ku, padahal dia yang sebenar nya butuh dihibur bukan aku :)