Chereads / Asmara / Chapter 101 - Bab 100

Chapter 101 - Bab 100

Kak akbar sudah duduk santai di bangku panjang depan kosan ku, lalu tersenyum kepadaku dan berkata..

"Maaf Keita, kalau kakak nganggu sebentar.." lalu mengeluarkan sebuah bingkisan dalam tas nya dan menyerahkan nya kepadaku.

"Ini buat kamu ta, tadi nya mau kakak kasih dibascame tapi enggak jadi.. soal nya dibascame rame tadi, makanya kakak mengajak Keita untuk pulang bareng mau sekalian memberikan ini, unjuk kak akbar kepada bingkisan yang sudah berpindah ditangan ku ini"

Aku tahu kak akbar memberikan sebuah kado kepadaku, karena tanpa diucap pun sudah terlihat ini memang sebuah kado.

Namun aku berbasa basi kepada kak akbar, ini apa kak? tanya ku kepada kak akbar.

Kak akbar tersenyum lalu berkata itu kado buat kamu, semoga kamu suka ya Keita.

Yasudah lanjut lagi ngerjain tugas nya, kakak cuma mau kasih ini aja, begitu ucap kak akbar kepadaku.

"Kak akbar repot repot segala memberi kado buat aku, padahal tadi juga sudah cukup.. aku sudah tahu dari puput, tadi itu ide kak akbar kan yang bikin surprise?"

Kak akbar hanya tersenyum menanggapi ucapanku.

Yaudah sana kedalam lagi Keita lanjut kerjain tugas nya, kakak pamit dulu ya..

Begitu ucap kak akbar pada ku dengan melangkah santai namun terlihat cool menuju ke motor besar milik nya.

Kak akbar pun menaiki motor nya dan pamit undur diri dari hadapanku.

Aku kembali kedalam sambil membawa bingkisan kado yang diberikan oleh kak akbar, lalu lanjut menyelesaikan tugas senbud bersama puput.

Disela sela mengerjakan tugas, banyak pertanyaan yang terlontar dari mulut sahabat ku ini tentang sebuah kado yang diberikan oleh kak akbar tadi,

Aku pun menjelaskan apa adanya kepada puput, sahabatku itu hanya manggut manggut mendengar ceritaku.

Dan akhirnya puput minta kembali untuk ku membuka kado pemberian dari kak akbar, sama seperti yang ia lakukan saat aku menerima kado dari satya.

Begitu penasaran nya puput ini, dengan antusias nya ingin tahu kado apa yang diberikan oleh kak akbar kepadaku?

Perlahan aku pun membuka bungkus kado itu, dan setelah bungkus kado itu kulucuti ternyata kak akbar memberiku sebuah bingkai yang berisi poto ku dari hasil karya jepretan tangan mahestro nya.

Potoku yang terlihat natural alami tapi begitu terkesan aesthetic sekali menurutku.

Puput membuka suaranya "bagus banget ya Keita poto lu jadi nya, beda ya kalau sudah tersentuh ditangan ahli nya bisa jadi aesthetic gini.

Gimana sih rasa nya Keita disukai oleh kak akbar? sahut puput mengoda padaku.

Apaan sih put? aku sama kak akbar teman aja kok! Lagian kak akbar juga tahu aku udah punya guntur. Bisa aja kak akbar itu cuma mau berbuat baik kasih kejutan dihari ulang tahun aku, enggak lebih.. udah deh jangan kompor2in soal kak akbar, timpal ku menyahuti puput.

Tapi kalau kamu lagi enggak sama guntur gimana ta? mau enggak sama kak akbar? aduh udah deh puput.. enggak mungkin juga kak akbar suka sama aku, lagian diteater enggak boleh pacaran kan.

Puput lanjut menimpali ucapan ku "di eskul nya doang enggak boleh pacaran, tapi kalau udah lulus kan bisa aja dong.. iya enggak ta?" puput terus mengoda ku.

"Jadi gimana kamu juga suka enggak sama kak akbar ta?" puput terus saja bertanya kepada ku..

"Kalau guntur dengar ucapanmu, dia bisa marah loh put.." ucapku kembali pada puput.

Puput malah tertawa mendengar perkataanku..haha "kalau guntur mau marah ke aku gara gara omongan ini.. silakan aja, aku enggak peduli ta.. asal pacarmu jangan marah sama kamu,

Soal nya feeling aku tuh kuat banget deh menyangkut kak akbar, seperti nya kak akbar beneran suka sama kamu Keita"

"Ampun.. puput, udah ya jangan bahas kak akbar terus, lanjut lagi yuk!" ngerjain senbud nya ajak ku kepada puput.

Kita berdua pun melanjutkan mengerjakan tugas kelompok senbud ini.

*-*-*-*-*-*-*-*

Malam hari nya setelah magrib tiba..

Guntur datang ke kosan ku, ia mengajak ku makan malam dikantin rumah sakit.

Katanya sudah lama tidak makan dikantin rumah sakit, guntur rindu makan soto ayam khas kantin rumah sakit ucap nya padaku.

Tentu saja aku dengan senang hati menemani kekasih ku ini untuk makan malam.

Hari ini ulang tahun ku, namun tidak ada perayaan dari guntur meski sekedar ucapan langsung dari mulutnya.

Hanya saja semalam saat tengah malam peralihan dari tanggal lima belas menuju tanggal enam belas, guntur sudah mengirimi ku pesan dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku.

Dan hanya sebatas itu saja, akupun tak berharap lebih sebenarnya karena aku tak mau terlalu berekspetasi yang berlebihan.

Meski dalam hati kecilku ada sedikit harap setidak nya kekasihku mengucapkan beberapa patah kata saja untuk ku dihari ulang tahun ku ini..

Kata kata manis sebagai penyemangat, agar aku merasa bahwa guntur memang mengingat hari ulang tahunku ini.

Tak perlu sebuah kado.. cukup hanya kata kata saja yang terucap langsung dari bibir nya.

Namun entah ucapan selamat atau kado pun tak ada dari nya.

Didepan guntur, aku tetap bersikap biasa saja sebenarnya..

Saat kita makan malam dikantin rumah sakit pun, aku tetap dengan santai mendengar kan dia yang begitu antusias nya bercerita tentang tugas praktek otomotif nya.

Hari ini guntur lebih banyak bercerita kepadaku, dari pada mendengarkan aku berbicara.. bahkan guntur tak membiarkan aku untuk bercerita tentang hariku disekolah.

Seolah ia lupa bahwa hari ini adalah hari lahir kekasihnya alias ulang tahunku.

Aku pun dengan sengaja tak membahas ulang tahun ku didepannya, karena aku berharap guntur yang akan peka.. ternyata aku salah sangka, guntur sama sekali tidak membahas perihal ulang tahunku, mungkin dia lupa.

Sudahlah aku tak ingin berdebat hanya karena ini, dan aku tak ingin merusak hari ulang tahun ku.

Bagiku, makan malam bersama guntur pun sudah lebih dari cukup, meski makan malam ini terkesan sama saja seperti hari hari lain nya, saat kita keluar berdua untuk sekedar mencari makan malam bersama.

Aku masih dengan santai menjadi pendengar nya guntur.

Bersama daun telingaku ini tentu saja mendengarkan nya dengan baik, ketika kekasihku terus saja bercerita tentang kegiatan nya disekolah hari ini.

Aneh nya guntur tak balik bertanya kepada ku tentang bagaimana kegiatanku disekolah hari ini? seperti yang biasa dilakukan nya kepada ku? hmm.. entahlah, mungkin kali ini guntur hanya ingin didengar saja bukan menjadi pendengar.

Dan guntur lebih sering melihat ponsel nya, membaca pesan masuk lalu membalas setiap pesan yang masuk dengan cepat.

Ponsel nya tak lepas dari genggaman nya, guntur tak memberiku kesempatan untuk melihat isi pesan masuk nya sama sekali.

Bahkan aku tak boleh menyentuh ponsel nya.

Guntur tidak seperti biasanya, aku mengabaikan sesaat rasa penasaran ku dan hanya memendam nya dalam hati saja.

Aku tetap memasang senyuman manisku didepan nya meski sedikit ada rasa yang mengganjal.

Tapi ya sudah lah biar bagaimana pun aku tak ingin merusak hari ini titik.

Aku hanya ingin menikmati malam ini dengan guntur, bagiku bersama nya pun sudah lebih dari cukup.

Setelah selesai makan malam bersama dikantin rumah sakit dan mendengarkan kekasihku bercerita.

Guntur pun mengajak ku kembali pulang kekosan namun jalan pulang nya memutar arah menjadi lebih jauh menuju kosanku, guntur bilang agar lebih lama bersama ku dalam boncengan nya.

Sepanjang jalan tak ada satu katapun yang keluar dari mulut ku dan mulut nya.

Guntur hanya fokus mengendarai sepeda motor nya, namun tadi saat di jalan guntur meraih tangan ku dari belakang oleh tangan kirinya untuk masuk kedalam saku jaket nya, aku memeluk kekasihku dalam boncengan motornya namun lebih tepat nya kedua tanganku masuk kedalam saku jaket guntur yang terletak disisi kanan dan kiri jaket nya.

Tanpa suara diantara kita, terasa hening begitu saja, semilir angin membelai lembut wajahku terasa dingin menyapa.. namun tak kuhiraukan. Dan motor guntur melaju dengan kecepatan standar dijalanan menuju kosanku.

Beberapa saat kemudian sepeda motor guntur sudah membawaku sampai didepan kosanku.

Ternyata nampak beberapa sepeda motor berjajar disana, dan seperti nya sepeda motor yang tidak asing bagiku.

Namun suasana kosan terlihat begitu tenang sekali, bahkan sepi seperti tidak ada kehidupan.

Pintu utama kosan ku pun tertutup rapat, tidak ada suara.

Aku merasa aneh sekali, ada beberapa sepeda motor yang terparkir didepan halaman kosan, tapi aku tidak melihat para manusia nya, bahkan penghuni kosan nya pun tak nampak.

Aku turun dari boncengan guntur, lalu guntur pun ikut memparkirkan sepeda motor milik nya.

Aku kira guntur akan langsung pamit pulang setelah mengantarku, namun ternyata tidak.

Guntur bilang baru jam delapan malam kurang tujuh belas menit, masa langsung buru buru pulang.

Dengan beralasan guntur berkata padaku, bahwa ia haus dan menginginkan segelas air putih.

Baiklah ucapku, aku akan mengambilkan segelas air putih untuk nya.

Saat aku hendak melangkah kedalam kosan, guntur berkata "aku ikut kedalam ya, duduk diruang tamu" begitu ucapnya.

Aku mengeryitkan keningku pertanda heran karena guntur memang jarang mau menungguku diruang tamu, biasanya guntur lebih memilih setiap kekosanku itu menunggu nya di beranda kosan duduk di bangku panjang yang terletak di teras kosanku.

Refleks aku pun menimpali ucapan guntur "tumben kamu yang, mau masuk ke ruang tamu.. yaudah ayok masuk!" aku pun mengajak guntur masuk kedalam ruang tamu kosan.

Saat aku membuka pintu utama kosan bersama guntur disebelah ku(pintu kosan sudah terbuka dengan lebar) tiba tiba saja aku melihat manusia manusia yang sangat aku kenal menatap kearahku dan guntur dengan sangat ramah dipenuhi senyuman manis dari bibir mereka.

Dan serentak mereka berkata "Happy birthday keita.. bahagia selalu ya" sejurus kemudian terdengar nyanyian ulang tahun untukku dari semua manusia yang ada diruang tamu itu.

Sesaat aku benar benar merasa kaget dan speechless dibuatnya..

Ku lihat mereka satu persatu dengan lekatnya, ada alil, dera, risye, amamet, andri, sasa, Vina, puput, kak rama juga widya.

Mereka semua tersenyum kearahku, aku melihat sekeliling dan ternyata ruang tamu ini sudah disulap menjadi ruangan bday yang dihiasi pernak pernik warna warni dengan beberapa balon dan sebuah kue ulang tahun black Forest kesukaanku.

Entah bagaimana cerita nya mereka semua ada dikosanku? yang jelas setelah aku tahu, guntur lah yang menyatukan semuanya dan ini semua adalah rencananya guntur.

Akhirnya aku tahu, dari tadi guntur fokus pada ponsel nya itu ia sedang berkirim pesan dengan andri.

Karena andri yang menjadi kordinasi nya, guntur meminta tolong kepada andri dan mempercayakan semua nya kepada andri.

Sebenarnya dari siang tadi setelah solat jumat ternyata guntur datang ke kosan ku bersama andri untuk meminta ijin kepada amamet.

Guntur juga bekerja sama dengan sahabat sahabat kosan ku(alil, dera, risye) tidak lupa guntur pun mengajak Vina untuk ikut membantunya agar surprise ulang tahun ku berjalan dengan lancar.

Vina juga yang menghubungi puput dan widya tadi sore.

Setelah magrib puput dan widya berkumpul dirumah Vina, begitupun dengan andri bersama sasa ikut berkumpul dirumah Vina, atas arahan guntur(puput diantar oleh kak Rama, sementara widya membawa sepeda motor nya sendiri karena nanti nya ke kosan keita, widya membonceng vina)

Pantas saja guntur mengajak ku keluar untuk makan malam dikantin rumah sakit, agar aku tidak ada dikosan karena dengan begitu, sahabat sahabatku dapat mendekor ruang tamu dengan leluasa untuk surprise ulang tahunku.

Setelah aku tahu saat guntur sudah menceritakan nya kepada ku tentang ia yang terus saja berbicara membahas tugas praktek otomotif nya dikantin rumah sakit, sebenarnya guntur sengaja melakukan hal itu untuk memancing ku agar menjadi bete karena nya.

Guntur sebenarnya ingin aku marah padanya, untuk menambah suasana agar lebih meriah saja ucapnya.

Ternyata upaya kekasih ku dalam membuatku bersikap bete itu tak berhasil.

Guntur melihatku malah tampak santai saja menyikapi nya saat ia terus terusan bercerita dan tidak memberi ku kesempatan balik untuk menceritakan kegiatan ku hari ini, padahal yang sebenarnya terjadi dalam hati ku sudah sedikit dongkol karenanya, seperti dibarisan atas yang sudah ku bahas tadi.

Siapa sangka laki laki dihadapan ku ini.. selalu dan selalu membuatku merasa menjadi istimewa dibuatnya, karena cara ia memperlakukan ku amat begitu mengesankan.

Lagi lagi dengan cara nya yang tak bisa ku tebak, guntur selalu berhasil memberi ku kejutan yang tak terduga.

🌹🌹🌹