Chereads / Asmara / Chapter 99 - Bab 98

Chapter 99 - Bab 98

Sore hari dipukul lima..

Keita baru sampai dikosan nya, setelah tadi diantar Bima pulang menuju kosan.

Keita yang baru selesai mandi, tanpa terasa waktu sudah menunjukan hampir magrib kini.

Keita melangkah kan kaki nya keluar dari kamar mandi dan merapihkan diri nya saat azan magrib sedang berkumandang dengan indah nya.

Tadi setelah bima mengantar keita, bima sempat mampir sesaat dikosan hingga pukul setengah enam kurang sepuluh menit, sekitar dua puluh menitan bima di beranda kosan keita mengobrol santai, tak mungkin juga kan keita mengusir bima menyuruh nya langsung pulang? jika bima ingin mampir dikosan, sudah pasti keita persilakan. Bima dan keita pun lagi lagi terlihat asik mengobrol bersama, ya namanya juga anak libra, keita memang friendly sekali orang nya sama siapapun.

Kedua nya terus saja berbincang bincang meski obrolan nya terasa random sama sekali.. kesana kemari alur nya tak jelas, namun keita tetap bersikap amat ramah berbincang dengan bima.

Karena keita tak tahu harus mengobrol apa lagi bersama bima? akhirnya keita lebih sering menjadi pendengar saat bima yang begitu antusias nya bercerita tentang keseharian nya, tentang olahraga basket favorit nya, tentang pemain basket kesukaan nya, warna kesukaan nya bahkan musik kesukaan nya.

Keita hanya menyimak nya saja, namun sesekali menimpali dengan memberi pertanyaan yang menyangkut dengan obrolan yang sedang dibahas nya.

Setelah keita selesai merapihkan dirinya, tak lupa keita melaksanakan ibadah magrib dengan khusyu nya.

Selesai ibadah magrib, ternyata sudah ada beberapa pesan masuk menghiasi layar ponsel nya saat keita meraih telepon genggam nya itu dari atas meja belajar nya.

Salah satu pesan masuk nya itu dari guntur, kekasih keita itu bilang ia baru sampai dirumah nya dan tugas nya sudah beres.

Seharian ini guntur berada di bengkel kejuruan nya mengerjakan tugas praktek yang tersisa.

Keita segera membalas pesan masuk dari sang kekasih nya, beberapa saat keita dan guntur saling mengirim pesan.

Guntur bilang selepas isya nanti ia akan ke kosan keita, seperti biasa guntur meminta keita untuk menemani nya.

Karena guntur lapar, sudah pasti guntur ingin keita menemani nya untuk makan malam bersama.

Guntur bilang dirumah nya sepi, tidak ada siapa siapa? tidak ada makanan juga.. dan sudah biasa seperti ini suasananya, dari pada guntur dirumah sendirian.

Guntur pun lebih memilih bertemu dengan keita saja, guntur sedang tidak ingin pergi ketoko untuk menyusul ayah dan ibu nya disana.

"Lagian aku juga kan kangen banget sama kamu.. seharian ini belum bertemu denganmu" begitu salah satu ketikan dipesan masuk nya keita dari sang kekasih.

Pukul setengah delapan kurang lima menit, guntur sudah ada dikosan keita dan sedang menunggu keita di beranda kosan seperti biasanya.

Keita yang sedang merapihkan rambut nya, mengikat rambut nya menjadi ekor kuda dengan rapih adalah jurus andalan nya, simpel namun tetap terlihat elegan.

Selesai merapihkan rambutnya, Keita pun segera meninggalkan kamar kosan nya dan turun kebawah menuju beranda kosan untuk bertemu dengan sang pujaan hatinya.

Keita menghampiri guntur dengan segera di beranda kosan, terlihat sang kekasih nya begitu asik sedang mengetik sebuah pesan, tanpa keita bertanya kepada guntur mengetik pesan untuk siapa? guntur yang menyadari kedatangan keita reflek memberi tahu bahwa ia sedang membalas pesan nya andri.

Guntur berkata andri mengajak nya separing futsal dari sekolah nya bersama teman teman sekelas andri anak otomotif, melawan teman sekelas nya guntur.

Keita yang asik menyimak sang kekasih bercerita, tidak lupa menimpali nya dengan senyuman manis ala keita "terus kamu nya mau yang separing sama teman teman andri?" tanya keita pada guntur.

"Aku sih mau mau aja yang, tapi enggak tahu juga teman teman sekelas aku.. besok aku bilang dulu sama mereka" begitu sahut guntur menjawab pertanyaan sang pujaan hati tersayang nya itu.

Guntur pun mengajak keita untuk meninggal kan beranda kosan keita dan segera mencari makan malam bersama, karena rasa lapar pada perut nya guntur sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

Kedua anak manusia itupun pergi meninggal kan kosan dan menuju pusat kota.

Sampai sudah di pusat kota, guntur mencari tempat makan yang nyaman menurut nya.

Setelah memutari beberapa sudut kota akhirnya guntur memutuskan mengajak keita singgah dirumah makan ala Sunda karena guntur sedang ingin menikmati makanan khas Sunda.

Guntur dan keita memesan dua gelas teh manis hangat, dan sebotol air mineral..lalu dua porsi nasi hangat yang telah dibaluri oncom bubuk atau oncom yang dihalus kan, kebanyakan orang Sunda biasa menyebutnya dengan nasi tutug oncom alias nasi to.

Wangi semerbak dari nasi dan oncom amat begitu menggugah selera makan keduanya, perpaduan aroma kencur dan bumbu rempah rempah lain nya terasa begitu nikmat ketika disantap.

Ditambah sambal goang atau sambal rawit hijau yang pedas, plus gorengan bakwan atau bala bala dan gehu melengkapi kenikmatan makanan ini.

Tidak lupa lalapan mentimun dan daun kemangi menyempurnakan nya.

Benar benar membuat nafsu makan menjadi meningkat, apalagi ditambah ayam goreng, ayam bakar, ikan goreng atau pun ikan bakar.. lengkap sudah rasa nya menggoyang lidah.

Guntur dan keita pun makan dengan begitu lahap nya.

Selesai makan kedua nya berbincang santai sesaat sebelum akhirnya mereka meninggalkan rumah makan khas Sunda itu.

Seperti biasa, guntur mengajak keita memutari jalanan kota berjalan jalan santai dengan sepeda motor matic andalan nya.

Guntur dan keita menikmati moment berdua ini dengan penuh rasa bahagia yang menyelimuti hati masing masing, sesekali canda dan tawa menghiasi kedua nya.

Dua remaja yang dimabuk cinta, bagaikan bunga bunga yang bermekaran, kedua nya selalu terlihat gembira berdua dan selalu penuh warna menjalani hari bersama.

Tanpa terasa waktu pun semakin larut, selalu saja tak terasa jika menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang amat spesial begitu terkesan singkat sekali.

Akhirnya guntur pun kembali mengantar keita pulang menuju kosan nya.

Selalu dan selalu hari hari kedua nya terasa lebih indah juga berwarna jika dilalui bersama.

Gelora asmara dua anak remaja memang selalu terlihat bergejolak dan begitu meriah bagai kembang api yang menyala dengan indah melukis sang langit.

Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan untuk ku, berkesan dan yang pasti selalu penuh dengan tawa canda yang mewarnai nya.

Terima kasih guntur, aku bersyukur sekali bertemu dengan mu.

Selalu ada cerita tentang mu yang tak pernah ada habis nya untuk terus ku ceritakan lagi dan lagi.

kamu adalah bagian terindah yang melengkapi kisah asmaraku, cinta pertama yang tak akan pernah aku lupa di lembaran masa remaja ku :)

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-

Hari ini malam minggu, dari sabtu sore tadi aku sudah tidak ada dikosan.

Tadi pukul empat sore, guntur telah mengantar ku menuju kerumah sasa.

Karena aku dan sasa memang sudah ada janji temu.

Aku berkunjung kerumah sasa, mengobrol santai dengan sasa didalam kamar tidurnya.

Guntur hanya mengantar ku saja tadi kerumah sasa, hanya duduk sesaat dan sekedar berbasa basi mengobrol sejenak dengan ku juga sasa, lalu kekasih ku pun pamit undur diri.

Karena memang pukul lima sore ini, guntur akan separing futsal bersama andri dan kawan kawan nya mereka, seperti yang sudah aku bahas diatas(tanding futsal antar kelas guntur dan andri)

Aku dan sasa memilih untuk tidak menemani para kekasih kita, namun pulang futsal andri dan guntur akan datang bersama sama kerumah sasa.

Karena kita memang sudah janjian akan mamingan(malam mingguan) berempat.

Selagi aku menunggu guntur dirumah sasa, sang tuan rumah sasa mengajak ku untuk maskeran wajah bersama.

Kita saling memakaikan masker wajah dengan bergantian(masker wajah bengkuang oles bukan sheet mask) setelah itu kita saling cerita bersama.

Sasa sama seperti ku tiga bersaudara, hanya saja sasa anak tengah.

Sasa memiliki kakak perempuan dan itupun kakak perempuan nya sudah menikah dan kakak nya tidak tinggal dirumah lagi, sang kakak ikut suaminya tinggal diluar kota begitu sasa bercerita padaku.

Sementara adik nya sasa, laki laki sudah kelas satu smp.

Sasa banyak cerita tentang keluarga nya padaku, juga tentang kekasih nya andri.

Dari cerita sasa tentang andri yang aku dengar, secara tak langsung andri pun hampir mirip dengan guntur karakter nya.

Ternyata memang benar kata kebanyakan orang, disadari atau tidak disadari, sering kali kita menarik frekuensi atau getaran yang sama dengan vibrasi kita.

Jika itu baik atau positif, kita akan menarik orang orang baik dan hal baik masuk kedalam hidup kita, begitupun sebalik nya.

Sasa bilang ia amat begitu menyayangi andri, awal nya sasa tak suka kepada andri katanya, namun entah mengapa akhirnya luluh juga dan andri memang sebaik itu orang nya ucap sasa dengan tersenyum saat bercerita kepadaku.

Aku dan sasa pun masih asik mengobrol santai berdua ditemani snack snack yang sasa suguhkan kepada ku, meski kita berdua sudah selesai maskeran wajah nya.

Tanpa terasa pukul tujuh malam lewat sepuluh menit kini, para kekasih kita akhirnya sudah selesai futsal nya.

Andri dan guntur pun kini telah menunggu aku dan sasa didepan teras rumah sasa.

Setelah bersiap, aku dan sasa pun segera menghampiri kekasih kita masing masing dan pergi meninggalkan rumah sasa menuju pusat kota bersama dengan sepeda motor andalan kekasih kita masing masing.

Kita berempat pun double date bersama lagi, menikmati nuansa malam minggu yang penuh keseruan bersama.

🌹🌹🌹