Chereads / Asmara / Chapter 92 - Bab 91

Chapter 92 - Bab 91

Guntur menghampiri keita,

"Keita.." ucap guntur masih dengan menahan amarah nya kini.

Aku terkaget seketika mendengar seseorang yang memanggil namaku dengan suara yang sangat begitu ku hafal.

Aku menoleh keasal suara. guntur kini tepat berdiri disamping bangku yang sedang aku duduki.

"aa? kok bisa ada disini?" sahut ku menimpali, aku yang memang tidak merasa salah apa apa terhadap kekasih ku ini.

Menyambut nya dengan senyuman manis ku dan ramah nya.

"hai diban..!" sapaku kepada diban juga, ketika aku melihat adiban ada disebelah guntur kini.

Diban hanya tersenyum kepadaku.

Guntur kembali membuka suara nya "kamu bohong ya sama aku? kata nya keluar sama abang martin?" tanya nya kepadaku.

"Aku memang pergi sama abang martin" jawab ku cepat.

"Abang martin nya mana? terus ini siapa?" tanya guntur kembali lalu melirik kearah kak alif dengan tatapan sinis kini.

Kak alif dari tadi hanya memperhatikan guntur yang tiba tiba datang dan berkata kepada keita, seolah membaca situasi ia pun membuka suara nya.

"Sabar bro! jaga amarah nya, seperti nya lo salah paham.." ucap kak alif kini.

"Salah paham gimana?" timpal guntur kepada kak alif dengan nada menyolot nya.

Kak alif pun tertawa seketika menanggapi nya dan berkata kembali "lo pasti pacar nya keita ya?" "iya gua pacar nya keita" menjawab nya masih dengan menyolot.

Kak alif menghela nafas nya kini.. "Kenalin gua alif ba ta, kakak sepupu nya keita" mengulur kan tangan nya dengan tersenyum.

Guntur merasa kikuk jadi nya gini, ketika mendengar kak alif memperkenal kan diri.

Sementara keita hanya menahan tawa nya dalam hati, karena melihat tingkat kekasih nya ini yang hampir saja terjadi salah paham.

Keita tahu guntur telah dimakan api cemburu saat ini,

Guntur membalas uluran tangan kak alif kini, lalu mengenal kan diri nya "guntur" dengan menyebut nama nya.

"Duduk sini bro!" ajak kak alif kepada guntur dan diban dari pada diri saja, "makan pizza bareng sini!" kak alif pun menawari pizza kepada guntur dan adiban.

Aku menarik guntur yang memang masih berdiri disebelah ku untuk menyuruh nya duduk dibangku kosong samping ku.

Terduduk kini guntur disamping ku, yang sedang mengatur mood nya agar tidak menjadi berantakan.

"Ban duduk!" aku juga menyuruh adiban duduk didekat kak alif.

Kak alif pun membuka suara nya dan berbasa basi kepada guntur dan diban untuk mencair kan suasana, karena kak alif tahu saat ini suasana nya menjadi terasa canggung.

Guntur telah menguasai diri nya kembali, kini guntur menjadi ramah terdengar setelah beberapa saat mengobrol dengan kak alif juga diban.

Tak lama kemudian, abang martin pun ikut bergabung kembali.

Betapa senang nya bang martin karena melihat ada guntur disini, dan kita semua pun mengobrol santai bersama.

tiba tiba ponsel adiban berdering, adiban mengangkat telepon nya dan berbicara sesaat, lalu segera mematikan panggilan masuk itu.

Adiban pun berkata pada guntur, si bemz atau bemo udah dilantai bawah gun.(ternyata panggilan masuk itu dari bemo)

"Bemz lagi ditoko roti, nunggu ditoko roti katanya"

Bemz bilang ketemu disana saja gun, toko roti bunga lantai satu, bagaimana? tanya diban pada guntur.

Yasudah kalau begitu, kita kesana saja ban! ucap guntur menimpali adiban.

Guntur berkata padaku sesaat, kemudian guntur dan adiban pamit padaku, bang martin juga kak alif.

Kedua nya pun pergi kelantai bawah, guntur dan adiban menghilang dari pandangan ku yang masih terduduk didalam tempat makan pizza ini.

Selesai makan pizza bersama bang martin dan kak alif.

Kita bertiga pun berjalan jalan menyusuri setiap sudut mall besar ini.

Keluar masuk toko, sekedar melihat lihat barang, jika ada sesuatu yang membuatku tertarik atau ingin membelinya, bang martin berkata padaku tinggal bilang saja.

Nanti tinggal abang belikan, begitu katanya.

Abangku ini begitu amat perhatian nya terhadap aku adik perempuan nya ini.

Rasanya aku sangat begitu beruntung memiliki kakak seperti abang martin dan juga abang halim :)

Sampai sudah kita bertiga dilantai dua mall besar ini, kak alif ijin ketoilet sesaat.

Sambil menunggu kak alif pergi ketoilet, bang martin mengajak ku menunggu nya disebuah kedai mcd mini atau mcd yang cuma khusus menjual es krim saja.

Bang martin mengajak ku kesana sekalian makan es krim katanya.

Aku menurut saja mengikuti apa kata abang tersayangku itu, aku menunggu nya sambil terduduk pada sebuah bangku yang memang sudah disiapkan dari kedai mcd mini itu, sementara bang martin memesan es krim menuju kasir.

Tak lama terdengar sebuah suara yang tidak asing sudah ku kenal menyapaku tiba tiba.

Gadis kecil itu berlari sambil berteriak memanggil namaku "kak oktaaaaaa" kemudian dia pun menghampiriku dengan senyuman nya yang diikuti oleh abang nya dari belakang ikut menghampiri ku pula.

Aku pun menyambut gadis kecil itu dengan senyuman manis ku lalu membalas sapa nya.

"Nadia..kamu ada disini juga?" nadia mengangguk dan tersenyum kepadaku.

"Kak okta, lagi ngapain disini? senang nya aku ketemu kak okta disini.. ucap nadia kepadaku.

Aku pun menjawab "kakak lagi mau makan es krim nadia"

"kalau gitu kita sama kak" timpal nadia kembali.

Bima pun menghampiriku, "enggak nyangka ya okta kita ketemu disini.

Lo kesini sama siapa ta?" tanya bima padaku, belum sempat aku menjawab.

Bang martin sudah membawa sebuah nampan yang berisi tiga cup eskrim untuk dimakan ditempat, tentu saja untuk ku, kak alif dan bang martin.

Aku mengenal kan bang martin kepada bima dan nadia adik nya, bima terlihat amat ramah sekali berbincang dengan bang martin.

Sejenak kita mengobrol sesaat sambil menunggu kak alif dari toilet.

Bima bilang ingin membeli es krim untuk nadia satu cup, karena memang niat nya ke mcd mini ini membeli es krim untuk nadia.

Malah tidak sengaja ketemu okta disini dan blablabla..

Bang martin pun menyuruh aku membeli es krim kekasir untuk nadia, dengan memberikan pecahan lima puluh ribu kepadaku.

Aku mengajak nadia kekasir untuk memilih sendiri es krim apa yang diingini nya.

Sebenar nya bima tidak mau bang martin membayarkan es krim untuk nadia, bima merasa tidak enak.

Namun bang martin dengan santai menjawab, selow aja bim, cuma es krim ini.

Sementara bima sudah terlihat begitu akrab dengan bang martin sedang mengobrol santai dari tempat mereka terduduk.

Nadia kegirang bertemu dengan ku, terlihat amat begitu manja sekali kepadaku.

Setelah membeli es krim untuk nadia, aku dan nadia kembali bergabung bersama bang martin dan bima, ternyata disana juga sudah ada kak alif yang ikut bergabung.

Bima bercerita kepada ku, ia kemari ada janji dengan teman teman nya.

Biasalah lagi nyari sesuatu, Sekarang teman gue lagi ditoko kaset ps diujung mall sana okta, mereka lagi cari kaset ps buat main game.

Berhubung gue bawa nih bocil, tunjuk bima kepada nadia yang duduk didekatku.

Nadia enggak mau diam, malah minta es krim tadi, maka nya gue kesini deh.. eh enggak tahu nya ketemu lo.

"Tadi dari dekat eskalator(tangga berjalan) nadia seperti nya sudah melihat lo dari kejauhan, maka nya nadia lari dan teriak teriak panggil nama lo.

Gue aja enggak tahu ada lo disini, pas gue ikutin nadia, lihat lebih dekat ternyata itu emang lo okta lagi duduk disini" cerita bima kepada okta.

Setelah mengobrol beberapa saat denganku, bang martin dan juga kak alif.

Bima membaca sebuah pesan masuk, rupanya dari salah satu temannya, bima bilang kedua teman nya menunggu difood court katanya.

Bima pun mengajak nadia ke food court dan kedua nya pamit undur diri padaku, bang martin juga kak alif.

Tadi nya nadia tak mau ikut kefood court dan ingin disini saja bersamaku, tentu saja bima merasa tidak enak.

Bima berkata kepada nadia bahwa kak okta nya juga akan segera pulang bersama kakak nya, lagi buru buru nadia.

Akhirnya nadia luluh juga dan pergi bersama bima, namun tadi sebelum nadia undur diri bersama bima.

Nadia sempat berkata kepadaku, "kak okta nanti main kerumah nadia lagi ya! nadia kangen kak okta, kita main bareng lagi ya" tentu saja okta menjawab nya dengan tersenyum manis "pasti nadia, lain kali kak okta kerumah nadia lagi"

"Janji ya kak okta?" ucap gadis kecil itu dengan merajuk manja kepada okta.

"Iya kak okta janji nadia" dibalas nya dengan tersenyum manis okta seperti biasa nya.

Bima dan nadiapun melangkah pergi menuju food court.

Sementara aku,bang martin dan kak alif keluar mall menuju parkiran dam segera bergegas meninggalkan mall besar ini.

Diperjalanan aku sempat mengirimi pesan kepada guntur, bahwa aku pulang terlebih dulu bersama bang martin dan kak alif.

Kekasih ku itu mengerti, berkata kepadaku hati hati dijalan pulang nya.

Sementara guntur masih berada dimall bersama adiban dan juga bemo sahut nya.

Bang martin pun mengantarkan ku pulang kekosan, sampai dikosan ku abangku tersayang itu mampir sesaat dikosan bersama kak alif.

Mengobrol santai bersama amamet, alil,dera juga risye yang kebetulan mereka sedang duduk duduk diberanda kosan.

aku,bang martin dan kak alif ikut bergabung sudah bersama mereka.

Tak lama setelahnya beberapa saat kemudian bang martin dan kak alif pun pamit undur diri dari kosan ku.

🌹🌹🌹