Kak akbar memberikan satu kotak susu rasa cokelat kepadaku, saat aku membaca naskah baru yang belum selesai diketik oleh zidan dibascame teater ini.
Sebuah naskah karya zidan yang memang sengaja dipilih kak dido untuk pementasan bulan depan diacara ulang tahun sekolah ini.
Naskah yang baru selesai direvisi dan sedang dikerjakan oleh zidan.
Kak akbar menyapaku dan bertanya"bagaimana keita menurut kamu bagus enggak naskah zidan ini?"
"Bagus banget kak," btw makasih susu kotak nya kak.. ucapku kepada kak akbar yang sudah terduduk disebelah ku kini,
Kak akbar hanya tersenyum.. malah puput yang menimpali nya "jadi keita saja nih kak, yang dikasih susu cokelat?" canda puput kepada kak akbar yang duduk berselonjor pada karpet dan sedang memain kan ponsel nya.
"Puput mau? kakak cuma beli dua, tapi ini udah dibuka susu kotak nya cuma belum diminum kok" sahut kak akbar kepada puput.
"Hehe. enggak usah kak, puput cuma bercanda"
"Yasudah berdua saja nih put!" sahut ku pada puput.. buka saja kalau mau sambil menunjuk susu kotak rasa cokelat diatas meja"
"Yaelah bercanda keita sayang, minum saja buat kamu!" balas puput menjawab ku.
Zidan yang baru datang kembali kebascame dari kantin sekolah menawari permen kaki yang berwarna merah kepada aku,kak akbar dan puput.
Yang memang dibascame baru kita bertiga saja dan kini berempat bersama zidan.
Anak anak teater lain nya belum pada datang kebascame.
"Banyak amat beli permen kaki nya dan?" tanya puput kepada zidan.
"Sengaja put, buat kalian semua biar dimakan beramai ramai.. beli goceng(lima ribu rupiah) gua tadi" ucap zidan menjawab nya.
"Sudah kenyang kan sekarang dan?" tanya ku pada zidan yang memang tadi pergi kekantin itu untuk makan siang selepas pulang sekolah, kata nya zidan lapar banget tadi jadi makan dulu dikantin.
"Kenyang banget gua nih taa, habis makan soto satu mangkok nasi nya nambah dua piring..hehe"
Kita berempat pun asik mengobrol santai sambil membahas naskah zidan.
Tak lama satu persatu anggota teater yang lain pun bermunculan.
Setelah semua anggota berkumpul, kita semua pun kembali latihan teater bersama karena memang hari ini jadwal nya eskul teater.
Selesai sudah eskul teater ini pukul empat sore, hari ini aku tidak dijemput guntur karena kekasihku itu sedang ada tugas praktek kejuruan disekolah nya.
Selesai mengerjakan tugas praktek nya, guntur ijin padaku setelah ashar sudah ada janji dengan diban dan satu lagi bersama teman dekat nya dikelas guntur alias si bemo.
(Walau pun aku belum tahu bemo dan mengenal nya) kata nya diban minta temani mau cari kado buat sang mama tercinta, yang sebentar lagi ulang tahun.
Diban minta rekomendasi dari guntur dan bemo untuk membantu mencari kado, begitu cerita guntur kepada ku dari telepon tadi saat guntur meminta ijin padaku.
Tentu saja aku mengijin kan kekasih ku itu untuk pergi bersama sahabat dekat nya disekolah selain para personil havefun band.
Akhir nya aku pulang latihan teater bareng sudah bersama kak akbar karena memang satu arah.
Tadi kak akbar menawariku pulang bareng jika aku tidak dijemput, dari pada harus jalan kaki sendirian mending bareng kak akbar saja. begitu ucapnya padaku.
Sementara puput sudah tentu pulang bersama kak rama.
:)
Sampai sudah dikosan..
Setelah mengantarku, kak akbar pun segera pamit undur diri.
Saat aku berjalan kedalam kosan, betapa kaget nya aku melihat mobil papaku terparkir dihalaman kosanku.
Ternyata abang pertamaku mampir kekosan, bersama sepupu ku kak alif yang datang dari bandung.
Kak alif lagi main kerumah ku bersama orang tua nya alias om dan tanteku.
Kak alif ini sudah kuliah dan semester empat.
Aku menyapa abang martin dan kak alif, juga ada alil dan risye yang menemani nya diruang tv, sementara dera belum pulang sedang berkumpul bersama squad band.
Aku bilang kenapa enggak ngabarin mau kekosan?
Abangku bilang sengaja, lagian abang juga baru datang keita, sekitar ya sepuluh menitan yang lalu dan blablabla..
Selesai mandi dan berbenah diri, aku pun diajak abang martin bersama kak alif untuk makan diluar.
Abang martin sengaja mampir kekosan ku, karena kak alif ingin tahu kota nya daerah ku maka sekalian saja kekosan ku. begitu ucap abang martin padaku yang ketika itu aku sudah duduk santai dikursi belakang mobil papa seorang diri.
Kak alif duduk didepan menemani bang martin.
Aku pun sudah memberitahu guntur bahwa ada abang martin mampir kekosanku.
Aku juga ijin kepada kekasih ku ini untuk keluar bersama abangku.
Sudah pasti guntur pun mengijinkan ku,
Mobil papa pun membawa aku,bang martin dan kak alif pergi menuju pusat perbelanjaan terbesar dikota ini,
"Gimana kalau kita makan pizza?" ucap bang martin menawari aku dan kak alif.
Tentu saja aku dan kak alif kompak berkata iya..
Aku, abangku dan juga kak alif mengelilingi mall besar ini sesaat sebelum akhirnya kita bertiga mendarat disebuat tempat makan pizza(ph).
Setelah memesan pizza dan menunggu pesanan,
Aku asik berbicang dengan kak alif didepan ku sementara bang martin duduk disebelah ku.
Tidak lama pizza pesanan kita bertiga pun datang.
Kita bertiga pun makan bersama, mama ku menelepon bang martin nitip dibelikan donat jco sahut nya.
Kebetulan tempat nya tidak jauh dari tempat pizza, akhir nya bang martin bilang kepada ku dan kak alif "tunggu disini dulu ya! abang mau beli donat pesanan mama" tadi pun aku mengobrol sebentar dengan mama dari ponsel bang martin.
Bang martin pergi membeli donat dan meninggal kan aku bersama kak alif kini.
Aku dan kak alif lanjut memakan pizza bersama diselingi obrolan santai kita berdua.
Beberapa saat kemudian..
Dari luar tempat makan,
Adiban dan guntur sedang asik berjalan dengan santai nya dari sebuah toko satu ketoko yang lain sekedar melihat pernak pernik, entah untuk laki laki atau pun untuk perempuan.
Sambil menunggu bemo datang.. guntur dan diban memutuskan berjalan jalan santai memutari mall, siapa tahu menemukan sesuatu yang lucu atau sebuah kado yang pantas.
Karena bemo kemungkinan telat kesana nya ia sedang dijalan mengantar sang mama terlebih dahulu ketempat arisan, setelah itu baru akan menuju ke mall.. begitu ucap bemo memberi tahu kepada dua sahabat nya itu tadi pada sebuah pesan.
Sementara aku masih dengan asik memakan potongan pizza ditangan ku dan berbincang dengan kak alif dihadapan ku.
Kak alif bercerita tentang kuliah nya, tentang pacar nya dan blablabla.
Saat aku makan pizza, ternyata keju dari pizza nya lumer sekali dimulut ku hingga sisi bibirku menjadi belepotan.
Kak alif yang melihat nya reflek meraih tisu dimeja dan mengelap kan nya langsung kemulut ku.(aku dan kak alif memang akrab sekali, kak alif salah satu saudara ku atau sepupu ku yang paling dekat dengan ku.. siapa pun yang melihat kadang kali sering terkecoh menyangka kita berdua bagai sepasang kekasih)
Aku tertawa saat kak alif mengusap sisi bibir ku dengan tisu ditangan nya, kak alif tersenyum dan mengacak ngacak rambutku.
"Kebiasaan banget deh keita, lo tuh kalau makan suka banget celemotan gini..haha"
Dan tanpa aku sadari dari luar, diban dan guntur memperhatikan ku dari beberapa menit yang lalu.
Tadi ketika melewati tempat makan pizza, guntur sedang fokus membalas pesan andri dalam ponsel nya.
Sehingga ia tidak memperhatikan sekeliling, namun diban yang berjalan beriringan dengan guntur pandangan nya melirik kesana kemari sekeliling tempat yang ia lewati.
Saking cepat nya guntur berjalan, guntur pun melangkah terlebih dahulu didepan adiban dan masih fokus membalas pesan andri.
Adiban menikmati langkah kaki nya dengan santai dan masih melihat lihat kesekeliling.
Pandangan diban pun berhenti disatu titik ketika melewati tempat makan pizza, mengucek ngucek mata nya sesaat dan berkata dalam hati "gua enggak salah lihat kan ya?" bertanya pada dirinya sendiri.
Lalu menarik guntur yang sudah berjalan terlebih dahulu didepan nya.
"Gun..gun.." panggil diban kepada guntur didepan nya yang masih fokus pada ponsel genggam nya.
Adiban seketika menarik tangan guntur, lebih tepat nya menyeret guntur "kenapa ban? lo kok narik narik gua?" tanya guntur pada diban, yang sedang memasukan ponsel nya kini dalam saku celananya.
"Sini buruan gun.. lihat noh!" adiban menunjuk jari nya mengarah kan pandangan guntur kepada tempat makan pizza.
"Cewek lo bukan itu? keita kan?" guntur pun terkaget melihat pemandangan didepan mata nya.
"Bukan nya tadi lo bilang, keita lagi keluar sama abang nya? itu abang nya bukan" unjuk diban kepada kak alif kini.
"Bukan" jawab guntur singkat.
Guntur masih merasa terkaget, ia pun mengontrol diri nya sesaat.
Seolah masih belum percaya dengan apa yang dilihat nya barusan, batin guntur berkecambuk kini karena nya.
Terbesit sudah prasangka prasangka buruk yang tercipta dibenak nya akan keita.
Diban seolah membaca suasana hati sahabatnya itu, ia pun berkata "sabar gun sabar!" dan lanjut bersuara kembali "mau kita lihatin dulu dari sini? apa mau langsung disamperin kesana?"
"Gue lihatin dari sini dulu saja ban, gua kok masih belum percaya itu keita? masa pacar gua seperti itu bohongin gua yang tulus sayang sama dia" ucap guntur meyakin kan diri nya kini.
Adiban menepuk pundak guntur "lo yang tenang dulu ya bro"
Namun guntur semakin dimakan api cemburu kini, saat kak alif tadi mengusap mulut keita dengan tisu karena keita memakan keju nya belepotan disisi bibir.
Guntur tidak kuat melihat nya ditambah keita tertawa karena nya dan kak alif mengacak ngacak rambut keita persis seperti yang sering guntur lakukan untuk keita(mengelus rambut).
Guntur melangkah kan kaki nya masuk kedalam tempat makan pizza itu dengan hati gusar kini, dan segera menuju meja tempat keita duduk bersama kak alif.
Yang diikuti langkah kaki adiban dibelakang nya..
:)
🌹🌹🌹