Saat istirahat..
Aku pergi ke uks menemani puput, kebetulan hari ini risye yang sedang berjaga.
Aku hendak meminta beberapa plester dan betadin untuk zidan.
Sementara puput hendak meminta beberapa butir obat pereda haid, karena puput sedang datang bulan.
Zidan cidera tadi saat dipelajaran olah raga katanya, bukan nya langsung pergi ke uks, zidan lebih memilih pergi ke bascame teater.
Dengan santai itu anak malah rebahan di bascame,
Saat tahu aku akan menemani puput ke uks, zidan minta tolong kepadaku menitip untuk di bawakan beberapa plester dan betadine.
Ada ada saja zidan ini, setelah pelajaran olahraga tadi zidan tidak kembali kekelas nya itu anak malah diam dibascame teater sambil gogoleran(tiduran santai/rebahan) dikarpet sampai bel istirahat berbunyi.
Begitu cerita zidan padaku dan puput yang datang ke bascame teater setelah tanda bel istirahat bersuara tadi.
Aku dan puput langsung menuju bascame teater karena memang ingin menyimpan laporan eskul teater dilaci meja tempat khusus kak dido menyimpan berkas berkas teater.
Karena tadi kak dido mengirimi aku pesan meminta aku dan puput untuk mengumpul kan laporan eskul teater minggu ini, kita berdua(aku dan puput) adalah sekertaris dan wakil sekertaris dieskul teater ini(aku sekertaris nya dan puput wakil nya) maka sebelum pergi kekantin untuk makan siang.
Aku dan puput pergi menuju bascame teater terlebih dahulu.
Di ruang uks,
Aku masuk kedalam uks diiringi puput disampingku. nampak risye dan seorang teman nya sebut saja lia sedang merapih kan atau mendata beberapa obat di ruangan uks ini.
Risye menyapaku dan aku pun menyapa balik lalu meminta beberapa plester dan betadine, tidak lupa puput meminta obat pereda haid.
Aku bertanya kepada risye "ada yang lagi sakit apa sye?" karena aku melihat gorden uks ditutup mengelilingi ranjang.
"Iya ada yang lagi sakit anak kelas sepuluh, enggak enak badan katanya teh" ucap risye menimpali.
Aku duduk di salah satu bangku dekat tembok dalam ruangan uks ini, tiba tiba risye berkata kembali bertanya kepada puput "teh puput obat pereda haid nya empat butir cukup enggak?" puput menjawab "cukup sye" risye pun segera memberi obat pereda haid itu kepada puput dan tiba tiba gorden yang menutupi ranjang uks dibuka nya dari dalam.
Nampak seseorang terbangun dari rebahan nya diatas ranjang, ia segera duduk menyender kan diri nya pada tiang ranjang.
Sekilas aku melirik ke arah nya, namun ternyata seseorang itu sedang menatap ke arahku, terlihat jelas pandangan nya tertuju kepadaku.. dia terkesan begitu dingin.
Aku tidak mengenal nya, hanya saja yang aku lihat dari kerah seragam putih abu nya dia bergaris satu(garis vertikal atau garis lurus sejajar) menandakan bahwa ia kelas sepuluh sama seperti risye.(disekolah ku memang seperti ini untuk membedakan tingkatan kelas dapat dilihat dari garis jahitan bordir vertikal disisi kerah seragam nya, jika satu garis berarti ia kelas sepuluh, jika dua garis kelas sebelas dan jika tiga garis kelas dua belas)
Risye pun menyadari nya bahwa seseorang yang sedang terduduk diranjang itu menatap lurus kepadaku.
Setelah risye memberikan obat pereda haid untuk puput.
Aku dan puput pun undur diri dari uks, namun risye mengikuti ku keluar dari uks dan berkata "teh keita, itu yang didalam tadi andini pacar nya kak satya" "pantes saja sye.." ucap ku pada risye, "dia ngelihatin aku sampai begitu?, jadi itu yang nama nya dini anak sepuluh dkv 3? aku malah enggak tahu itu dia sye, teteh enggak pernah merhatiin anak kelas sepuluh soal nya sye" ucap ku kepada risye.
"Iya tahu, teteh kan emang jarang merhatiin anak kelas sepuluh, paling cuma selewat selewat" begitu jawab risye menimpali perkataan ku.
"Btw langsung kekantin enggak teh?" tanya risye kembali, "teteh mau ke bascame teater dulu nganterin titipan zidan nih" sambil memperlihat kan plester dan betadine.
"Oke deh teh keita, sampai ketemu dikantin ya!" sahut risye padaku.
Aku mengangguk, puput berkata"bye risye.. kita duluan ya"
Saat aku berjalan dikoridor kelas bersama puput menuju bascame teater.
Puput pun bertanya kepada ku"Jadi satya udah punya cewek baru sekarang taa?" "kata nya sih udah kabar yang aku dengar dari dera, mereka baru jadian put beberapa hari yang lalu.. dera bilang sih anak kelas sepuluh dkv 3 nama nya dini, dera juga tahu dari heri" ucap aku mencerita kan nya pada puput.
"Memang nya satya enggak bilang sama kamu taa?" tanya puput kembali.
Aku tertawa mendengar pertanyaan puput "haha.. ngapain juga satya harus bilang sama aku put? itu hak dia mau jadian sama siapa pun, tanpa perlu bilang atau memberi tahukan aku.. justru aku malah senang dengar nya satya sudah punya pacar lagi kini" ucapku dengan tersenyum
"iya juga ya ta" aku dan puput pun terus berjalan menelusuri koridor kelas menuju bascame teater.
:)
Sepulang sekolah,
Setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi.. semua murid murid dikelas sibuk berhamburan keluar kelas nya masing masing, termasuk murid murid dikelasku.
Aku melangkah kan kaki dengan santai keluar kelas bersama puput, yang diikuti vina dan juga widya dibelakang nya.
Tiba tiba diberanda kelas, terlihat seseorang sedang menungguku.
Orang itu pun lalu menyapa ku "kak keita ya? boleh bicara sebentar kak?" ucapnya kepada ku, ternyata seseorang itu adalah dini.
Puput melirik kearah ku, dan aku melirik balik puput.
Dengan bersikap ramah aku pun berkata "iya boleh" duluan ya guys ucap ku kepada puput, vina dan widya, ketiga sahabat kelas ku saling pandang dan mengangguk setuju.
Aku dan dini pun berjalan beriringan dalam koridor kelas menuju kantin sekolah.
Tadi aku bilang, bicara dikantin saja ya? dan dini pun setuju.
Sampai dikantin sekolah, aku dan dini duduk berhadapan.
"Mau pesan minum enggak?" tanya ku pada dini, dia menjawab "boleh kak"
Aku pesankan saja dua gelas es teh manis, karena cuaca disiang hari ini sedang begitu teriknya dan paling cocok jika minum es teh manis dalam hari yang panas ini.
"Kamu mau berbicara apa memang nya?" ucap ku memulai pertanyaan pada dini.
"Kenalin kak keita, aku dini.. entah kakak sudah tahu aku atau belum?" sahut nya padaku.
"Aku baru tahu kamu tadi, saat diuks.. ternyata kamu yang nama nya dini" begitu jawab ku.
"pasti dari risye ya?" tanya nya kembali, lalu aku hanya mengangguk.
"Kenapa kamu cari aku dini? ada yang mau kamu tanyain soal satya? sebelum nya aku mau bilang sama kamu dini, biar tidak salah paham.. tenang saja aku sama satya sudah tidak ada hubungan apa apa, kamu bisa menjalin hubungan bersama satya dengan tenang, satya cowok yang baik" sahutku berbicara kepada dini.
"Tentu saja kak satya memang cowok yang baik, apa lagi baik nya kepada perempuan yang amat ia sayangi, sudah pasti kak satya bersikap sangat baik dalam perlakuan nya namun tidak kepada dini.." begitu ucapnya padaku.
"Maksud nya bagaimana dini?" tanyaku kepada orang dihadapan ku ini.
Andini lanjut bercerita kepadaku "Kak satya masih menyayangi kak keita, setiap bersama ku selalu saja kakak yang menjadi topik utamanya, kak keita selalu dibahas oleh nya.. dan kak satya bilang tidak bisa melanjut kan hubungan nya dengan ku lagi,
Kak satya bilang ia tidak bisa membohongi hati nya, semalam aku diputusin kak satya lewat telepon kak dan tadi pagi kak satya kekelas dini menegaskan hubungan kita benar benar berakhir" ucap dini berkaca kaca kini dihadapan ku.
Aku terdiam sejenak, entah lah aku harus bersikap seperti apa?
Aku pun menghela nafasku, hmm.. "Kamu serius dini, putus dari satya? bukan kah kalian baru jadian?" tanya ku pada dini.
"Iya kak baru satu minggu tepat dihari kemarin dan kak satya tiba tiba putusin dini semalam, selama satu minggu pacaran pun kak satya belum pernah sama sekali ngantarin dini pulang sekolah kerumah, seperti kak satya yang selalu mengantar kak keita saat pacaran dulu bahkan setelah putus dengan kak keita, kak satya pun masih suka mengantar kakak kan? banyak yang bilang seperti itu sama dini, enggak tahu salah dini dimana? kenapa kak satya jahat sama dini?" sahut dini mencerita kan nya kepadaku.
"Dini, kamu enggak salah apa apa? masalah perasaan itu tidak bisa dipaksakan, kamu berhak jatuh cinta sama satya, begitu pun sebalik nya satya berhak jatuh cinta sama siapa pun..
Seharus nya kamu bicarakan ini sama satya, bukan sama aku, aku udah bukan siapa siapa nya satya.. dan aku enggak berhak bertanggung jawab atas rasa yang satya miliki, sekali pun perasaan satya itu buat aku.
Diri kita sendiri yang berhak bertanggung jawab atas sebuah perasaan yang tersemai dalam hati kita bukan orang lain.
Kamu sendiri yang bisa mengontrol nya, jika rasa kita tak terbalas dengan indah, itu adalah resiko dari mencintai dan kita harus bisa menerima nya.
Kita tidak bisa memilih dengan siapa akan jatuh cinta? tapi kita bisa memilih ingin diberikan kepada siapa perasaan ini yang layak untuk menerima nya?"
Dini pun terdiam mendengar perkataan ku lalu membuka suara nya kembali..
"Dini cuma ingin kak keita tahu, kalau kak satya masih sayang banget sama kak keita dan betapa beruntung nya menjadi kak keita yang disayangi dengan tulus oleh kak satya..
Dini tidak marah sama sekali dengan kak keita, namun dini merasa membenci kak satya kini, dini merasa dipermainkan perasaan nya oleh kak satya. Kalau memang dari awal kak satya tidak memiliki perasaan kepada dini, kenapa kak satya mau menjadi pacar dini?" ucap dini kepadaku yang kini malah menjadi curhat tentang satya.
"Sabar ya dini, aku paham banget kok perasaan kamu. semoga kelak rasa kamu dapat terbalas oleh orang yang kamu sayangi sekali pun itu bukan satya"
Ponselku bergetar dari dalam saku seragamku, kuraih ponselku dan ternyata telepon masuk dari guntur.
Kekasihku bilang, ia sudah ada didepan gerbang sekolah ku sedang menunggu ku.
Aku berkata kepada dini didepan ku "Maaf ya dini, aku enggak bisa mengobrol lama lama.. pacar aku sudah menjemut didepan gerbang" Dini pun mengerti, karena dini juga tahu bahwa aku sudah memiliki kekasih dan itu bukan satya. "makasih kak keita, sudah mau berbicara sama dini" begitu ucap nya kepadaku.
Aku pamit undur diri dari kantin sekolah, meninggal kan andini yang masih terduduk dibangku kantin.
Dan segera menuju ke depan gerbang sekolah.
:)