Guntur melangkahkan kaki terlebih dahulu masuk kedalam rumah andri menuju ruang keluarga,
Yang diikuti aku dan juga sasa dibelakang nya.
Sesampai nya diruang keluarga rumah andri, nampak andri sedang fokus dan asiknya menatap layar tv dihadapan nya sementara jari jemarinya terlihat begitu lincah memainkan stik ps ditangan nya.
Andri masih belum sadar akan kedatangan ku dan sasa yang kini menghampiri nya, karena andri masih fokus menatap layar tv didepan nya.
Sasa menghampiri andri dari belakang, posisi nya kini tepat berdiri dibelakang sofa yang sedang andri duduki.
Sementara aku berdiri didekat tembok karena guntur menarik tanganku ketepi tembok.
Beberapa saat kemudian andri telah menyelesaikan misi dalam permainan ps nya, andri mengira yang berdiri dibelakang nya itu adalah guntur.
"Gun duduk sini disofa! kenapa malah berdiri dibelakang gua sih?" ucap andri yang masih menatap layar tv nya dengan jari jemari nya yang tetap memainkan stik ps sedang mencari cari permainan baru, karena barusan andri habis bermain tembak tembakan seorang diri atau solo player.(ya karena dari tadi andri memang bermain ps sendirian sebelum guntur kerumah nya)
"Main gitar hero yuk gun? lawan gua buruan..!" sahut andri kembali dengan mata yang masih tetap fokus pada layar tv didepan nya.
"Nanti dulu ndri, gua mau nemenin keita dulu disini" ucap guntur menjawab andri.
Andri pun menoleh ke asal suara nya guntur, saat andri menoleh kesamping terlihat aku dan guntur yang sudah duduk selonjoran kini didekat tembok.
"Loh kok lo disana gun? ada keita juga? kapan kesini nya? bukan nya lo kesini sendiri gun tadi?" tanya andri pada guntur, aku dan kekasihku reflek tersenyum bersamaan menatap kearah andri.
"Kirain gua lo diam dibelakang gua gun dari tadi, terus yang dibelakang gua siapa?" andri pun sambil menoleh kebelakang kini dan betapa terkejut nya andri karena didapati sang kekasih nya yang melihat kearah andri kini.
"sayang? kamu kok ada disini?" ucap andri reflek kini, namun seketika andri teringat bahwa saat ini kan andri dan sasa sedang marahan.
Nada suara andri pun berubah sesaat dari yang menyapa lembut menjadi sedikit cuek, seolah olah tak peduli dengan sasa yang ada dirumah nya kini pertanda andri masih marah pada kekasihnya itu.
Sasa menghampiri andri dan sudah terduduk kini pada sofa disebelah andri.
"Maafin aku yang.." ucap sasa kini pada andri.
Andri pun menoleh ke arah guntur kembali dan berkata "pasti lo ya gun?"
Guntur tetap menimpali sahabatnya itu dengan senyuman, kekasihku itu seketika berdiri dari tempat nya ia duduk lalu menarik tanganku untuk bangun dari tempat ku duduk juga.
Guntur yang membaca keadaan dan paham akan privasi antara andri dan sasa.
Kekasihku pun berkata kepadaku "kedepan yuk yang ngobrol diruang tamu saja!" ajak guntur padaku.
"Sorry bro.. gua enggak ikut ikutan ya! hehe" sahut guntur kembali dengan nada bercanda.
Namun jelas terlihat dari raut wajah andri bahwa andri merasa senang karena ada sasa kerumah nya.
Sebagai sahabat dan teman yang baik, aku juga guntur sangat mengerti membiarkan andri dan sasa untuk menyelesaikan masalah diantara keduanya.
Disofa ruang tamu rumah andri kini aku dan guntur terduduk.
Guntur meminjam ponselku sekedar untuk mengecek pesan masuk juga pesan keluar dari telepon genggam milikku, tidak lupa panggilan masuk dan panggilan keluar pun tak luput dari pengecekan nya diponselku itu.
Ya begitulah guntur, aku pun tak mau kalah akhirnya kita berdua bertukaran ponsel hanya untuk saling mengecek ponsel masing masing kini.
Selesai mengecek ponsel, guntur pun bercerita padaku tentang toko ibunya.
Guntur juga mengajak ku untuk main ketoko ibunya kapan kapan.
Kata guntur ibu nya pun sering menanyakan aku, karena memang aku jarang main kerumah nya guntur.
Aku dan guntur pun ngobrol santai berdua, tak lama andri berserta sasa ikut bergabung sudah diruang tamu rumah andri.
Terlihat kini andri dan sasa sudah kembali seperti semula, pertanda kedua nya sudah berbaikan.
***************
Pulang sekolah..
Hari ini tidak ada jadwal eskul disekolah,
Aku pulang kekosan diantar oleh puput.
Karena alil,dera dan risye sudah punya kesibukan masing masing.
Alil menemani kekasihnya anton dibengkel praktek kejuruan kayu.
Dera pergi ketoko buku kota ditemani oleh heri untuk mencari bahan tugas jahit.
Sedangkan risye hari ini jadwal nya ia eskul pmr.
Berhubung aku sedang tidak ada kegiatan apapun selepas belajar mengajar dikelas, alhasil pulang sekolah aku pun memutuskan langsung menuju kekosan saja.
Tadi dikelas puput menawariku untuk pulang bareng bersamanya, kata puput pulang sekolah bareng saja karena searah puput pun mengantarkan ku pulang kekosan.
Kebetulan hari ini aku juga ada janji temu dengan sasa, tepat nya sih pukul tiga sore nanti.
Sampai sudah aku dikosan, puput pun tadi pamit undur diri selesai mengantarku ia langsung pulang kerumahnya agar dapat segera bersiap siap karena memang puput ada janji dengan kak rama kekasihnya.
Terdampar sudah aku dikosan seorang diri kini,
Sejenak aku merebahkan tubuhku diranjang untuk sekedar meluruskan kakiku yang terasa pegal.
Aku meraih ponselku dari saku dirok seragamku.
Aku memeriksa pesan masuk dalam ponselku, berharap ada pesan dari kekasihku guntur namun ternyata tidak ada pesan masuk darinya.
Seperti nya kekasihku itu masih marah padaku, kini gantian guntur yang sedang marah padaku setelah beberapa waktu yang lalu andri yang sedang marah pada sasa.
Bagiku hanya hal sepele sebenar nya guntur marah padaku gara gara aku potong rambut tidak memberi tahu nya, awal nya aku hanya bilang mau menemani vina sepupu nya kesalon karena vina memintaku untuk mengantarkan kesalon langganan nya kata nya vina mau memotong rambut menjadi sebahu.
Entah kenapa? setelah disalon aku juga menjadi tertarik untuk memotong rambutku yang lurus panjang hampir sepinggang ini.
Sudah lama juga aku tidak memotong rambutku.
Aku pikir rambutku pun sudah terlalu panjang, akhirnya aku juga memutuskan untuk memotong rambut.
Rambutku yang lurus panjang ku potong menjadi segi layer oval.
Maksud hati aku ingin memberi kejutan kepada guntur, memotong rambutku menjadi look yang baru namun kemarin sore saat guntur menjemputku dirumah vina.
Kekasihku itu terkejut tiba tiba, katanya kenapa aku memotong rambut tidak bilang kepada nya?
Aku pikir untuk apa juga aku meminta ijin padanya? toh ini rambut aku sendiri.
Aku kira guntur akan menyukai bagaimana pun aku dan diriku meski aku memotong rambut sekalipun.
Guntur bilang sayang sekali rambutku yang lurus panjang malah dipotong,
Sudah begitu malah dipotong begini dan tiba tiba saja guntur menjadi marah padaku.
Entahlah.. kekasihku itu ada ada saja.
Vina bilang padaku, diam kan saja nanti juga guntur baik dengan sendirinya.
Tentu saja aku tidak ikut ikutan marah pada kekasihku itu, seperti yang vina katakan nanti juga guntur baik sendiri.
Aku tetap seperti biasa, seolah tidak ada masalah apapun dengan kekasihku.
Aku mengirimi kekasih ku pesan(sms) salah satu nya pesan maaf dariku kepadanya dan pesan pesanku seperti hari hari biasanya yang selalu meramaikan pesan masuk dalam ponselnya, meski pesanku tidak ada satu pun yang guntur balas.
Begitu pun aku mencoba menelepon nya tetap saja tidak ada panggilan masuk ku yang dia angkat.
Yasudah tidak apa apa, aku biarkan saja..
Aku mengerti anggap saja guntur memang masih marah kepadaku.
Aku pun mencoba mengirimi kekasihku pesan kembali, aku memberi tahunya sudah pulang dikosan, aku pun meminta ijin kepada nya akan pergi dengan sasa.
Pesanku sukses terkirim namun tetap tidak ada balasan kembali dari kekasihku itu.
Aku yakin pesanku pasti sudah guntur baca, namun ia memilih untuk mengabaikan pesanku tak membalasnya.
Yasudahlah.. setidak nya aku sudah memberi tahu nya aku ada dikosan dan meminta ijin akan pergi dengan sasa.
Aku pun bersiap siap, aku menuju kamar mandi dan segera mandi.
Setelah merapihkan diri sesaat, tidak lama sasa telah sampai dikosanku.
Sasa menunggu ku diruang tamu, aku segera menyusul nya kebawah.
Aku dan sasa pergi meninggalkan kosanku menuju pusat perbelanjaan disebuah mall besar dikota.
Sasa memintaku untuk menemaninya berbelanja beberapa potong pakaian, kebetulan aku juga sudah lama sekali tidak berbelanja.
Aku pun setuju untuk menemani sasa, akhirnya kita shoping bareng.
Tadi dikosan saat sasa melihatku, sasa bilang aku begitu cantik sekali setelah potong rambut terlihat lebih fress dan manis.
Potongan rambut segi layer oval itu sangat cocok untuk ku ucap sasa kepadaku.
Sama seperti yang vina bilang kepadaku kemarin, aku jadi terlihat lebih manis dan semakin cantik.
Namun tidak bagi guntur? kekasihku malah tidak menyukai potongan rambutku, saat ku bercerita kepada sasa.
Sasa pun tertawa dibuatnya, sasa bilang guntur aneh, ada ada saja.. masa iya si guntur tiba tiba marah hanya perihal potong rambut?
Aku pun setuju dengan ucapan sasa.
Sudahlah lupakan sejenak soal para pacar kita, sekarang waktu nya kita quality time berdua saja sahut sasa kepadaku.
Kita shoping shoping manja ucapnya..
Aku kini menjadi salah satu orang terdekat sasa, bagi sasa aku sudah seperti sahabatnya kini.
Karena sasa memang tidak mempunyai sahabat perempuan yang dekat katanya, namun entah kenapa? denganku sasa merasa sefrekuensi, berteman denganku terasa mengasikan.
Aku dan sasa pun tawaf bersama dimall besar ini alias memutari semua penjuru toko pakaian, dari satu toko ketoko pakaian lainnya.
Ya begitulah.. harap maklum namanya juga perempuan,hehe.
:)