Chereads / Asmara / Chapter 80 - Bab 79

Chapter 80 - Bab 79

Keempat anak manusia itu terus berjalan dengan santainya menyusuri lingkungan pasar malam bersama sama.

Diiringi tawa canda dan obrolan santai bersama,

Langkah kaki merekapun mengantarkan mereka pada sebuah wahana permainan biang lala atau yang biasa disebut kincir ria ala ala taman hiburan dunia fantasi.

Gimana kalau naik wahana ini? usul andri pada semuanya.

Guntur melirikku, seolah berkata "kamu mau enggak yang naik ini juga?"

Aku dan guntur sudah saling terkoneksi dengan gestur tubuh masing masing, sehingga hanya dengan saling melirik atau menatap diantara kita pasti akan saling memahami dengan mudahnya.

Akupun tersenyum pada guntur lalu berkata "hmm..boleh kalau kamu juga mau yang"

Oke bentar ya sahut guntur padaku, lalu guntur dan andripun melangkahkan kaki menuju loket didepan sana.

Aku dan sasa menunggu sejenak dari tempat kami berdiri,

Sementara para kekasih kami masing masing sedang mengantri diloket untuk membeli tiket wahana biang lala ini.

Setelah membeli tiket, kami berempatpun masuk kedalam barisan ikut bergabung untuk mengantri menunggu giliran menaiki kincir ria ini.

Andri dan sasa dibarisan depan, sementara aku dan guntur mengantri dibarisan belakang andri.

Kini tiba giliran andri dan sasa, keduanya menaiki kincir ria terlebih dahulu.

Kita tidak naik berempat dalam satu tempat kincir ria, meski bisa untuk berempat.

Tadi semua sudah sepakat, akan naik kincir ria dengan kekasih masing masing.

Setelah andri dan sasa, disusul kini oleh aku dan guntur dalam ruang kincir ria berikutnya.

Perlahan tempat kecil kincir ria ini berjalan menuju keatas dan semakin keatas kini berputar bagai sebuah roda.

Dari atas sini aku dan guntur dapat melihat pemandangan area pasar malam ini bahkan bisa melihat jauh kedepan sana.

Dari atas sini rumah rumah terlihat begitu kecilnya, jalannan terbentang luas, kendaraan roda dua dan empat berlalu lalang dan cahaya lampu bersinar dengan terang dimana mana..

Pemandangan yang indah sekali menurutku, gunturpun setuju denganku semua terlihat begitu indah dari atas sini.. ucapnya padaku.

Dan tiba tiba kincir riapun berhenti sejenak, aku dan guntur terdiam sesaat melihat kebawah, meski ada sedikit rasa takut dalam diriku karena berhenti sesaat memang seperti itu cara kerjanya kincir ria ini.

Agar para pengunjung yang menaiki kincir ria ini dapat merasakan euforianya dari atas sini.

Guntur melihat kearahku, rasanya ia tahu kekasihnya ini merasa sedikit takut karena berhenti tiba tiba dan posisi kita tepat sekali ditempat paling atas berada ditengah tengah kincir ria ini.

"Kamu takut ya sayang?" tanya guntur padaku.

"Hehe..iya a" jawab keita cepat,

Sini lihat kearahku saja yang jangan lihat kebawah dan guntur terus mengajak keita berbicara dengan diiringi candaan candaan darinya, sekedar untuk mengurangi rasa takut kekasihnya itu.

Perlahan kincir ria itu bergerak kembali begitu seterusnya berputar dan berputar dengan pelan beberapa kali, sampai akhirnya selesai sudah giliran andri dan sasa turun.

Kemudian kini diikuti dengan giliran aku dan guntur untuk turun dari kincir ria ini.

Kita berempat terus saja berjalan jalan dengan santai kembali menyusuri pasar malam ini dan berhenti kini pada sebuah tempat angkringan yang terletak didalam pasar malam.

Banyak orang disana dalam angkringan itu, ada yang sedang berkumpul dengan teman temannya, keluarganya, bahkan ada juga pasangan pasangan muda mudi yang sedang duduk saling berhadap hadapan berdua diangkringan.

Mereka semua sibuk dengan obrolannya masing masing, berbagi cerita, tawa dan bercanda dengan manusia lainnya membaur bersama sambil menikmati cemilan cemilan yang tersedia diangkringan ini.

Kita berempatpun tak mau kalah akhirnya mendarat sudah duduk duduk santai didalam angkringan itu,

duduk beralaskan karpet tebal tanpa bangku dan hanya meja persegi panjang ditengahnya.

Konsep angkringan ala ala meja makan jepang, dengan meja persegi panjang atau kalau diindonesia biasa yang disebut duduk lesehan.

Aku duduk di sebelah sasa, guntur dan andri didepan kita.

Kami duduk saling berhadapan, guntur menghadapku dan andri menghadap sasa.

Kitapun memesan makanan yang ada dimenu angkringan ini : empat gelas es cokelat, dua botol air mineral dan dua porsi pisang bakar jumbo cokelat lengkap dengan toping keju diatasnya.

Sambil menikmati cemilan, andri,guntur,keita dan sasa mengobrol santai bersama sama.

Kita berempat saling bercerita apapun itu,

Tentang kesukaan masing masing, tentang bagaimana kisah dari empat sejoli ini bertemu satu sama lainnya dengan kekasihnya masing masing.

Hal hal apa saja yang disukai dan tidak disukai dari pasangan nya masing masing.

Semua saling bergantian bercerita satu sama lainnya, keempat anak manusia itu terlihat begitu akrab dan seru sekali membahas tentang mereka.

Guntur,keita,andri dan sasapun merencanakan double date lagi dilain hari.

Ternyata double date atau jalan bareng dengan sahabat itu seru juga ucap andri dan guntur.

Keita dan sasapun dengan mudahnya saling mengakrabkan diri.

Tentu saja menambah seru suasana kehangatan diantara masing masing dari kita berempat.

Saking asiknya kami berempat berbincang bincang, tanpa terasa haripun sudah semakin malam tepat pukul sembilan malam kurang tujuh menit.

Dan akhirnya dua pasang kekasih itu sepakat untuk mengakhiri double date kali ini.

Setelah membayar pesanan diangkringan, (guntur dan andri)dua sahabat itu setuju membagi dua billnya atau membayarnya patungan.

Selesai membayar.. merekapun meninggalkan area pasar malam ini, dengan sepeda motor masing masing melewati jalanan yang tadi mereka berempat lalui.

Sampai dipersimpangan jalan diarah depan, guntur dan andripun berpisah.

Kedua sahabat itupun mengantarkan kekasihnya masing masing pulang.

~•~•~•~•~•~•~•~•~

Saat itu hari sabtu,

Pulang sekolah seperti biasanya..

Selesai pulang sekolah seharusnya aku ikut kumpul kumpul terlebih dahulu dibasecame teater.

Hari ini bukan jadwal latihan teater atau eskul teater, hanya saja terkadang memang sudah menjadi kebiasaan anak anak teater.

Setiap hari sabtu setelah pulang sekolah selalu berkumpul dibascame teater.

Meski tidak diwajibkan untuk kumpul, siapapun anggota teater boleh ikut bergabung jika sedang waktu luang untuk sekedar sharing bersama anggota teater lainnya.

Namun jika sedang sibuk dengan urusan masing masing, tidak ikut berkumpulpun tidak apa apa.

Dibascame teater hanya mengobrol ngobrol santai saja sebenarnya.

Akupun terkadang menyempatkan diri jika sedang waktu luang untuk ikut berkumpul.

Tapi untuk kali ini, aku tidak bisa ikut berkumpul dan sharing bersama teman teman teaterku, karena ada acara keluarga jadi aku ijin dan selesai sekolah pun aku langsung pulang.

Aku berjalan menyusuri koridor kelas dengan terburu buru menuju kedepan gerbang sekolah, karena guntur sudah standby didepan gerbang sekolah menungguku.

Kebetulan hari ini guntur dispensasi dari sekolah karena guntur menjadi salah satu anggota lomba cerdas cermat di sekolahnya dan sebelum duhurpun sudah selesai.

Gunturpun pamit pulang tidak kembali kesekolahnya, iapun ijin memberitahukan kepada sekolah ada acara keluarga.

Akhirnya guntur diperbolehkan pulang selesai lomba cerdas cermat tadi.

Aku menghampiri lelakiku itu dengan tersenyum, guntur terlihat begitu rapih sekali hari ini.

Dengan pakaian kasualnya seperti biasa namun tetap terkesan elegan.

Kaos putih dibalut sweater berwarna hitam berkombinasi warna putih, dua warna yang menyatu hitam dan putih dalam sweaternya.

Dipandu padankan dengan celana jeans hitam panjang, terlihat begitu modis sekali dan tampak trendy.

Tidak lupa sepatu vans berwarna putih membuat tampilannya semakin keren.

Seperti biasa wangi parfumenya guntur tercium dari radius sepuluh meter ditempatku sedang berjalan kearahnya.

Menyebar semarak harum mewangi disiang hari yang tidak terlalu panas ini.

Wangi parfumenya yang sudah kuhafal diluar kepalaku sendiri.

Aku suka wangi parfume kekasihku ini, wangi yang manis seperti buah apel dan segarnya citrus, yang dikombinasikan dengan wanginya floral juga sweet vanilla.

Tercium begitu manis dan segar saat dihirup oleh hidung, memberikan kesan ceria,energik,hangat namun tetap terkesan maskulin.

Wangi yang selalu membuat jatuh cinta.

Akupun tahu parfume apa yang selalu guntur pakai? karena guntur pernah memberitahuku.

Parfumenya sih biasa saja, karena mudah ditemui dimana mana.. bahkan banyak laki laki diluar sanapun memakai parfume yang sama seperti guntur.

Namun entah mengapa? setiap aku melihat parfume itu atau mencium aroma wangi dari parfume itu, selalu saja mengingatkan aku akan guntur.

Dengan helm dikepalanya, gunturpun tersenyum melihatku yang sedang berjalan kearahnya.

Aku segera menaiki sepeda motor matic andalan kekasihku ini, lalu gunturpun menancapkan gas dan membawaku menuju kekosanku.

Dikosanku, aku segera bersiap siap merapihkan diri dalam kamar kosan.

Guntur menungguku diruang tv bersama amamet penjaga kosan, kebetulan amamet sedang bersantai dan menonton tv disana.

Hari ini untuk pertama kalinya guntur akan mengantarkanku pulang kerumah.

Tadinya pulang sekolah aku akan dijemput oleh abang pertamaku kekosan, namun guntur dengan senang hati berkata akan mengantarkan aku untuk pulang kerumah.

Akhirnya abangku tidak jadi menjemputku dikosan.(aku sudah bilang pulang kerumahnya akan diantar oleh pacarku,abangkupun mengerti..karena abangku sudah tahu guntur)

Aku sudah bilang pada guntur dari dua hari yang lalu, bahwa hari sabtu ini aku akan pulang kerumah karena ada acara keluarga.

Anaknya uwaku(bude(bahasa jawa)/tante) besok akan menikah dihari minggu.

Betapa senangnya guntur saat aku memberitahunya, karena untuk pertama kalinya dia akan berkunjung kerumahku.

Selesai aku bersiap siap, akupun menghampiri guntur yang sedang menonton tv diruang tv bersama amamet.

Amametpun sudah tahu aku akan pulang kerumah hari ini, begitupun alil,dera dan risye karena aku sudah memberitahu mereka dari beberapa hari yang lalu.

Alil,dera dan risye belum ada yang pulang kekosan.. karena merekapun sedang sibuk dengan tugas masing masing.

Dera pulang sekolah langsung otw kerumah temannya diantar heri, karena ada tugas kelompok.

Sementara alil dan risye, selesai pulang sekolah tadi merekapun langsung lanjut mengerjakan tugas praktek dibengkel kejuruan masing masing.

Menyelesaikan tugas praktek yang belum selesai.

Hanya aku yang pulang sekolah langsung meninggalkan sekolah dengan cepat dan bergegas kekosan dengan diantar kekasihku.

Setelah aku menghampiri guntur.. mengobrol sesaat bersama amamet, lalu aku dan gunturpun lanjut berpamitan dengan amamet.

Guntur memberikan helm satunya kepadaku(guntur memang membawa helm dua tadi) sebelum berangkat, guntur memakaikan helm itu pada kepalaku dan mengaitkannya untukku.(terlihat sepele, namun bagiku itu adalah hal yang romantis)

Selesai bersiap siap dan sudah memakai helm dikepala masing masing.

Kekasihku tersayang ini menstarter sepeda motornya, aku dan gunturpun pergi meninggalkan kosanku.

Sepeda motor guntur menyusuri jalanan ibukota dan memecah hiruk pikuknya jalan raya, membaur menjadi satu dalam sebuah perjalanan bersama kendaraan lain yang berlalu lalang dijalan.

Dan guntur pun mengantarkan aku pulang menuju kerumah ku.

🌹🌹🌹