Chereads / Asmara / Chapter 81 - Bab 80

Chapter 81 - Bab 80

Tanpa terasa satu jam lebih dari perjalananku ini bersama guntur.

Biasanya hanya sejam perjalanan itupun jika macet, namun bila sedang tidak macet diperjalanan hanya kurang dari sejampun sudah sampai dirumah.

Karena tadi dijalan guntur sengaja membawa sepeda motornya dengan pelan atau kecepatan standar.

Guntur bilang ia hanya ingin bersamaku lebih lama dalam boncengannya.

Akhirnya sampai juga dirumahku, guntur memarkirkan sepeda motornya diberanda depan rumahku, tepatnya dekat terasku disebelah garasi keluarga.

Mama menyambutku dan guntur dengan senyuman manisnya.

Gunturpun dipersilakannya masuk kedalam rumah oleh mamaku dengan sangat ramah.

Aku memeluk erat mamaku pertanda begitu kangennya diriku.

Aku bertanya pada mamaku, papa dimana? papa lagi dirumah uwaku jawab mama.(uwaku yang anaknya akan menikah hari minggu)

Kebetulan rumah uwa tidak begitu jauh dari rumahku.

Akupun duduk disofa bersama guntur dengan beberapa cemilan diatas meja juga dua gelas es jeruk buatan mamaku, yang sengaja mama suguhkan untuk aku dan guntur.

Mama, aku dan guntur mengobrol santai sejenak diruang tamu.

Membahas seputar tentang sekolahku dan sekolahnya guntur, tidak lupa mamapun berterima kasih pada guntur karena sudah mau mengantarkan keita pulang kerumah.

Mama juga bercerita pada guntur tentang hajatan atau nikahan anak uwa esok hari minggu.

Kalau guntur mau besok pagi boleh ikut keundangan bareng bareng dari sini, kebetulan acara pernikahannya diadakan disebuah gedung serba guna dekat kecamatan didaerahku.

Tentu saja guntur dengan senang hati, sangat ingin sekali pergi keundangan bersama terlebih menemaniku.

Namun karena esok guntur ada tanding bola dari sekolahnya memang sudah terjadwal seperti biasa, hari minggu esok adalah giliran timnya guntur yang main.

Ya mau bagaimana lagi? dengan berat hati guntur tidak bisa ikut menemaniku, gunturpun berkata pada mamaku.

Mamaku sangat mengerti sama seperti anaknya ini(keita) memahami sang kekasihnya(guntur) ya karena guntur memang sudah bercerita pada keita dari seminggu yang lalu, bahwa hari minggu ini ada jadwalnya main bola dari pagi sampai siang.

Jadi kalau mau jalan paling bisanya sore hari, begitu ucap guntur pada keita saat itu.

Dan esok sore dihari minggu, tentu saja guntur akan menjemput keita kembali kekosan.

Keduanya memang sudah sepakat, sebenarnya sih kemauan guntur..

Bahwa esoknya dihari minggu sore, saat pulang dari rumah keita menuju kekosannya kembali biar guntur lagi yang menjemputnya.

Dan keitapun sudah bilang kepada mama juga papanya.

Orang tua keitapun sangat mengerti, karena mereka juga pernah muda.

tiga jam lebih sudah tanpa terasa, kini tepatnya pukul lima sore tadinya guntur berniat untuk pamit pulang.

Karena guntur merasa tidak enak sudah berjam jam dirumah keita.

namun abang abang keita dengan ramahnya pada guntur, malah mengajak guntur bermain ps terlebih dahulu(play stasion)

Lagian ini hari sabtu, masih sore juga.. sekalian malam mingguan aja disini,hehe sahut abang keita yang juga masih muda dan pernah merasakan cinta sma.

Mamingan(malem mingguan) dirumah pacar, jarang jarangkan main kerumah keita? ucap abang pertamaku dengan bercanda pada guntur.

Abang abangnya keita memang sudah mengenal guntur, terutama abang pertamanya keita.

Karena abang pertama keita hampir sebulan sekali atau sebulan dua kali pasti berkunjung kekosan keita.

Terkadang mengantarkan sang mama untuk bertemu anak perempuan tersayangnya, jika papa tak bisa menemani mama.. maka abang pertama keitalah yang mengantar mama.

Namun jika papa keita sedang tidak sibuk bekerja,

Papa keitapun pasti menyempatkan diri ikut menjenguk anak perempuan satu satunya itu dikosan.

Dan jika kedua orang tua keita sedang sibuk, maka abang abangnya keitalah yang diutus oleh kedua orang tua keita untuk menjenguk sang adik dikosan.

Karena itu guntur sudah lumayan akrab dengan abang abangnya keita kini,

Guntur sudah bertemu beberapa kali dengan abang abangnya keita juga orang tuanya keita.

Jika saat ada kunjungan dari keluarga keita, sudah pasti keita selalu memberitahukan kepada guntur.

Dan guntur seperti biasa akan datang kekosan keita, ketika keluarganya berkunjung.

Sekedar untuk menyapa dan mengakrabkan diri.

Ya begitulah guntur, inilah salah satu yang keita sukai dari kekasihnya.. dihalaman sebelumnya keitapun pernah bercerita bahwa guntur orangnya dapat dengan mudahnya membaur dan selalu bisa menempatkan dirinya.

Gunturpun cukup dibilang dekat kini, apalagi dengan abang pertamanya keita.

Meski memang saat diawal awal perkenalan guntur mengenal abang abangnya keita,

kedua abangnya keita itu terlihat begitu cuek dan dinginnya, terlebih abang kedua keita terkesan amat begitu jutek atau tidak ramahnya, tapi setelah mengenalnya lebih jauh kesan jutek itu hilang dengan sendirinya.

abang kedua keita memang seperti itu introvert orangnya dan seperlunya saja.

Tapi sungguh jika sudah mengenalnya lebih dalam, ia begitu hangat dan amat perhatian juga penyayang sekali.

Betapa ramah dan asiknya abang abang keita itu bahkan terkadang konyol juga orangnya.

Gunturpun tidak mungkin menolak ajakan abang abangnya keita untuk bermain ps bersama.

Akhirnya guntur setuju untuk bermain ps bersama, karena gunturpun memang begitu menyukai ps.

Ketiganyapun asik bermain ps diruang tv.

Sementara keita hanya menyimak bergabung bersama ketiganya.

Tentu saja keita menjadi perempuan paling cantik satu satunya dirumah ini selain mama pastinya, hehe.

Seru sekali melihat keakraban ini.. para lelaki yang amat begitu keita sayangi, sedang tertawa dan membagi canda bersama sama dihadapan keita.

Kurang papa sih sebenarnya lirih batin keita berkata, sang papa kan sedang dirumah uwa berkumpul dengan keluarganya yang lain.

Karena memang uwa yang anaknya akan menikah itu adalah kakak kandungnya papa keita.

Tadi juga setelah ashar mama keitapun ikut bergabung kerumah uwa menyusul papa.

Makanya tadi aku bilang, aku adalah perempuan satu satunya yang paling cantik dirumah ini, ya memang sang mama sedang tidak ada dirumah..hehe.

Tadi sebelum mama menyusul papa pergi kerumah uwa,

Mamapun menawari aku dan guntur untuk makan terlebih dahulu.

Aku bersama gunturpun tadi sudah makan dengan lahapnya dimeja makan.

Memakan masakan mamaku tercinta yang memang sengaja mama memasaknya untuk kedatanganku dengan guntur.

Sekilas memang terlihat menu yang sederhana, namun sungguh rasanya luar biasa.

Bagiku masakan mama adalah yang terbaik, apapun yang mama masak adalah makanan paling enak diseluruh jagat raya ini(hehe, enggak apa apa authornya lebay..tapi memang begitu kenyataannya, sesuka itu sama masakan rumah sendiri. apalagi kalau yang masak mama tercinta. pasti readerspun setuju denganku kan? masakan ibu itu memang istimewa sekali)

Tadi mamaku memasak ayam goreng kesukaanku, sayur sop, bakwan, tahu dan tempe goreng, tidak lupa sambal beserta kerupuk udang melengkapinya.

Guntur bilang masakan mamaku begitu enaknya, rasanya sudah lama sekali ia tidak makan masakan rumah.

Makan dengan nikmatnya seperti ini, saking enaknya masakan mamaku..

Kekasihku itu sampai nambah dua kali makan didepanku, tentu saja aku mengijinkannya untuk menambah makan sepuasnya.

Aku sangat senang sekali melihat guntur makan dengan lahapnya.

Jadi kangen masakan ibunya dirumah, ucap guntur bercerita padaku tadi.

(Ya memang karena akhir akhir ini ibunya guntur sedang jarang masak dirumah karena sibuk akan toko keluarganya dan para pegawainya.

Dan kabar terakhir yang aku dengar dari guntur, sang ibu telah membuka cabang toko baru lagi disalah satu daerah dikota ini.

Aku percaya, meski ibunya guntur tidak masak dirumah.

Akan tetapi sang ibu tetap memprioritaskan keluarganya nomer satu.

Banyak cara untuk memberikan kasih sayang selain memasak, setiap keluarga punya caranya masing masing memberi cinta untuk keluarganya, termasuk ibunya guntur yang amat begitu menyayangi sang anak.

Meski terkadang kekasihku ini berkata padaku sangat begitu ingin diperhatikan oleh kedua orang tuanya, namun aku yakin orang tuanya gunturpun amat begitu menyayangi anak semata wayangnya itu dengan cara mereka sendiri.)

Tadipun saat aku dan guntur makan berdua, abang abangku tidak mau kalah, mereka juga ikut makan bersama dengan aku dan guntur.

Akhirnya kita makan berempat dimeja makan, sementara mama ijin pamit untuk menyusul papa kerumah uwa.

~•~•~•~•~•~•~•~•

Selepas magrib,

Setelah melaksanakan solat magrib berjamaah bersama para abangku dan juga guntur.

Abang pertamaku ingin makan bakso ucapnya padaku.

Jadilah aku dan guntur yang disuruh membeli bakso oleh abang pertamaku ditukang bakso langganan keluargaku.

Aku dan gunturpun pergi membeli bakso dengan membawa uang tiga lembar seratus ribuan yang diberikan oleh abang pertamaku dan sisa uangnya untukku sahut abangku tadi.

Sebut saja abang pertamaku bernama bang martin dan abang keduaku bang halim.

Aku bersama guntur menelusuri jalan raya di daerahku ini, dan akulah pemandunya.

Karena guntur belum begitu hafal jalanan di daerahku.

Meski guntur pernah bercerita padaku, ada beberapa teman disekolahnya yang sama dari daerah asalku.

Dan teman teman disekolahnya gunturpun sama sepertiku mengekos dikota dekat sekolahnya.

Ya karena daerahku adalah kabupatennya, sedangkan daerah guntur adalah kotanya.

Tak pernah kusangka kini aku merasakan malam minggu dengan guntur didaerahku ini, betapa senang rasanya, begitupun dengan guntur ia berkata padaku ini adalah hal baru yang dirasakan untuk pertama kalinya berkunjung kerumah sang pacar.

Akhirnya dia(guntur) dapat merasakan juga bagaimana rasanya mengapel(berkunjung) langsung kerumah kekasih, begitu tadi guntur bilang padaku dengan antusiasnya.

Memang terlihat jelas dimataku dengan binar dimatanya bahwa guntur amat merasa senangnya, terlihat guntur bahagia sekali bisa mengantarkan ku pulang kerumah.

Karena memang dari dulu guntur sangat ingin berkunjung kerumahku, namun waktunya tidak pernah tepat.

(Lagian akukan kebanyakan ada dikosan dari pada dirumah.

Kosanku sudah menjadi rumah kedua bagiku.

Bukan hanya untukku, tapi bagi alil, risye dan juga dera sepakat sepertiku.

Kosan adalah rumah kedua kami semua.)

Liburan semester kemarin, sebenarnya guntur sangat ingin berkunjung kerumahku.

Namun aku dan keluargaku tidak ada dirumah karena sedang keluar kota liburan ketempat nenekku(orang tua) dari mama.

Sampai sudah ditempat bakso langganan keluargaku, dan aku memesan beberapa bungkus bakso tentu saja untuk kedua abangku, aku, guntur dan juga orangtuaku.

Selesai membeli bakso.

Tadinya guntur yang ingin membayar baksonya, namun aku menolaknya..

Guntur cukup menemani saja, lagiankan uangnya dari abangku.

Anggap saja bang martin sedang meneraktir kita, begitu ucapku padanya.. "ya memang benar sih ditraktir bang martin,hehe)

Sebelum pulang kerumah, akupun sekalian mampir pada sebuah toko kue.

Membeli beberapa cemilan atau (jajanan) kue tradisional yang memang ada disebuah toko kue didaerahku.

Terlebih aku ingat sang kekasihku ini amat begitu menyukai dadar gulung dan risol.

Akupun membeli beberapa potong dadar gulung juga risol dan beberapa kue tradisional lainnya.

Aku juga ingin sekali kali mentraktir kekasihku ini..

Seperti guntur yang selalu mentraktirku membelikan makan, cemilan, atau jajanan lainnya saat aku dan guntur jalan bersama.

Guntur yang selalu memperlakukan kekasihnya ini(aku) dengan amat sangat baik, masa iya aku tidak berlaku baik juga kepadanya?

Tak pernah sekalipun aku membelikan makanan padanya, karena guntur sendiri yang tidak mau jika aku yang membelikannya makanan atau apapun.

Padahal aku hanya ingin saling saja dengannya atau sekedar bergantian,sekali kali aku yang membelikan..bagiku tidak apa apa.

Pernah aku berkata padanya sesekali gantian saja aku yang bayarin.

Namun dengan tegas guntur menolaknya, sudah seharusnya anak laki laki yang meneraktir atau membelikan ini itu untuk sang pacar (ceweknya) bukan malah sicewek yang beliin ini itu untuk cowoknya.

Tidak sama sekali, itu bukan guntur banget ucapnya padaku. (karena guntur tidak diajarkan seperti itu oleh orang tuanya, meski saat ini setiap guntur dan keita jalan, sudah pasti uangnya guntur berasal dari orang tuanya.

Namun itu bukan berarti guntur hanya mengandalkan pemberian dari orang tuanya saja, guntur juga pernah bercerita padaku dia terkadang suka bantu bantu ditoko ibunya atau menemani ibunya belanja barang barang untuk tokonya dan diberi upah oleh ibunya.

Gunturpun sama seperti aku termasuk tipe orang yang suka menabung, menyisihkan uang jajannya sebagian untuk ditabung pribadi)

Ya beginilah hubungan aku dan guntur sudah sangat terbuka tentang apapun itu bahkan hal random sekalipun kita bagi berdua juga saling bercerita apapun itu tentang diri kita masing masing.

🌹🌹🌹