"Ah masa harus begitu?" tanya Ardi sambil melihat muka Dona tanpa riasan
"Entahlah, cinta merepotkan."
"lo yang buat repot, sudah ada Romoe yang lo cinta dulu. kini kamu sama orang lain."
"Ah, gue minder tahu dan gue nggak jatuh cinta."
"Sama Dokter nggak minder?"
"Mobilnya biasa aja tuh, Semoga saja begitu juga dengan rumahnya. Tapi buat apa di pikirin lagi. Kan gue sudah memutuskan untuk nggak suka lagi."
"Yakin? nanti nyesel nggak perjuangin Dokter Radit."
"Nggak usah deh, nulis aja."
"Lo suka banget nulis? suka lah kan nulis bikin tabungan mengendut."
"Hahaha, ada-ada aja kamu."
Tak lama, Dona yang tadi di cafe. Sekarang sudah pulang dan keduanya mengobrol di depan rumah. lalu Ardi pun segera pulang agar Dona bisa lanjut menulis.
Ardi pun merubah tempat duduk di kursi penumpang, yang menyetir kak Kinan. katanya mau mampir ke sesuatu tempat. Ardi pun setuju, Ardi pun istirahat sejenak dan segera bergegas ke tempat yang Kak Kinan tuju.