"Keadaan Anak teman Papi benar seperti yang Papi bilang?"
"Iya, tadinya mau sedikit bercanda tapi setelah tahu kalau pasien Papi teman lama Papi. Ya sudahlah Papi bantu."
"Papi benar nih nggak ngebolehin Radit dinas di sini? Mau sampai kapan ih papi? Papi tahu kan semua yang papi mau Radit turutin."
"Nggak dulu, Pappi nggak mau gegabah kamu pegang rumah sakit ini."
"Nanti kamu nggak kerja."
"Sudah urus klinik Papi dulu."
"Halo? Iya baik saya segera ke sana," ucap Radit yang di telepon klinik tempat dia praktek
"Kalau gitu, Radit akan tunggu kapan datang kesempatan itu."
Radit pun pergi dengan skateboardnya, lalu segera pergi. Karena lelah dengan skateboard. Radit mengambil motor listrinya yang di parkir di Rumah sakit Papinya.
Dalam perjalanan Radit mempercepat menuju Klinik lalu segera menangani pasien yang sedang sakit.
Di lain tempat Bunda Salma yang sempat pulang ke rumah, mendapati undangan pernikahan Amara dan Winner yang akan di adakan beberapa hari lagi.