"Maya seorang pemeran seni?"
Bara masih menggumam perihal kenyataan yang baru saja dia terima. Masih ada rasa tidak percaya di dirinya. Pasalnya Bara sama sekali tidak mengetahui nama Maya Suseno.
"Lebih tepatnya pemeran teather. Kepiawaiannya di atas pentas, membawa Andri yang waktu itu datang melihat teather diajak temannya, langsung menyukai perempuan itu," jelas Nakula.
"Kau tahu banyak perihal Maya Suseno?" sindir Bara pada Nakula. Hanya sebatas mengetes saja.
Nakula justru salah tingkah. Dia bahkan mengusap-usap tengkuknya yang terasa dingin.
"Sebenarnya, anak dari Ibu Maya adalah temanku Paman. Jadi, saya begitu penasaran. Maafkan saya yang terlalu berambisi ini ya Paman."
Bara terkekeh geli mendapati sikap Nakula yang jujur apa adanya. Dia bisa maklum, kala gejolak kaum muda datang. Terlebih dia juga tahu, Nakula ada rasa dengan salah satu anak Maya.
"Hanya teman 'kan? Atau teman spesial?" tanya Bara lebih lanjut.