Sky sedang gundah di kamarnya. Dia tidak bisa menangkap pembicaraan orang tuanya dengan Pengacara Keenan, lantaran tempat itu dipasang anti penyadap. Benar-benar teknologi yang Sky ciptakan tidak mempan di dalam sana.
Yang dia lakukan hanya menebak-nebak. Apa langkah yang akan Papanya ambil. Secara hukum dia telah melepas kasus dan menyetujui jika Ibu besar Brisia bunuh diri. Sungguh rasanya juga dia ingin tertawa. Seseorang membunuh dirinya sendiri dengan menutup jalan napasnya.
Biasanya jika bunuh diri, orang akan memotong nadinya. Mencekik lehernya. Atau menusukkan pedang ke dada. Yang dilakukan Brisia tentu saja terasa asing.
Layar ponselnya menyala dengan nama Nakula yang sedang meneleponnya.
"Halo," sapa Sky langsung.
["Aku dengar dari beberapa karyawan di sini, Nyonya Brisia dipastikan bunuh diri. Apa benar Sky?"]