Tidak ingin menambah masalah ke dalam rumah tangga Sandra. Mereka akhirnya menghabiskan sore dengan bermain. Meski tidak semantap saat malam. Paling tidak, mereka bisa melepaskan hasrat yang mengepung di setiap sisinya.
"Mandi bersama Sayang?" tanya Bara.
Dia melihat Sandra masih terpejam di bawah selimutnya.
"Masih merasa enak ya. Mau lagi tidak?" tanya Bara dengan mesumnya.
"Tidak ah. Ayo mandi saja. Mandi saja tapi ya. Tidak ada pengulangan adegan. Pokoknya kita murni mandi. Tidak ada yang lainnya."
Bara terkekeh lagi. Dia merasa lucu dengan apa yang dikatakan Sandra. Padahal kalau mau lagi, dia juga bisa berikan.
"Nanti malam lagi ya."
Bara menggendong Sandra menghadap depan. Dia bisa mencium dada Sandra yang bau asi. Rasanya berbeda dari waktu Sandra belum menghasilkan makanan untuk bayi ini.
"Ih Bara, jangan diendus-endus. Aku geli sekali."
Bara menghentikan ciumannya di dada. Dia membawa Sandra ke dalam kamar dan meletakkan perempuan itu di dalam bak mandi.