Umbara menatap tajam ke arah tiga orang yang saat ini terdiam. Saat menyudutkan Bara saja mereka begitu semangat. Sementara saat mereka ditagih, semua tampak diam saja. Tidak ada pergerakan sama sekali.
"Kalian diam saja? Tidak paham dengan pertanyaan yang aku berikan?" tanya Umbara begitu keras.
"Maaf Kakek, kita tidak akan membayar apa yang bukan menjadi kewajiban kita."
Rudolf berkata dengan terus terang. Sebisa mungkin dia tidak terpancing untuk berkata kasar. Dia paham diri dengan siapa dia kini berhadapan.
"Oh ya. Lalu tadi kau berkata Lukito berutang pada keluargamu dan anaknya wajib membayar. Lalu kenapa kepadaku berbeda?" tanya Umbara yang mana membuat ketiga pria di hadapannya menekuk wajah.
"Maaf Kakek. Kalau untuk yang itu lain."
"Apa bedanya?" cecar Umbara lagi.
"Kami beri waktu dua hari. Jika tidak ada itikad baik dari kalian. Siap-siap tanggalkan pakaian."