"Kau tidak mengenali aku?"
Sandra terus terang menggeleng. Dia tidak ingin berbasa-basi lagi. Sebisa mungkin dia ingin begitu tenang dalam menjalani kehamilan.
"Kau ini bagaimana? Kayaknya sudah menikah dengan Bara sebelas tahun. Tapi saudara Bara saja tidak tahu. Tidak kenal atau tidak mau mengenal?" ucap perempuan yang ada di hadapan Sandra.
Sandra tersenyum sinis.
"Saya mengenal Paman Leenard, mengenal Beatrice, mengenal sekali almarhumah Kak Brisia. Saya juga mengetahui wajah ibu dan Bapak mertua. Jadi kalau kakak tidak saya ketahui siapa namanya. Itu artinya dianggap tidak penting oleh suami saya. Buktinya dia tidak mengenalkan padaku."
Perempuan di hadapan Sandra malu luar biasa. Dia tidak tahu kalau Sandra begitu pandai berbicara. Dia tidak mengetahui fakta ini.
"Oh ayolah Kak. Kalau dilihat dari penampilan Kakak, mungkin setingkat CEO jabatannya. Masih saja membuang waktu untuk bermain kucing-kucingan."