Selepas Sandra pergi dari ruangan Bara, dia melanjutkan kembali pekerjaan yang sempat ditunda. Dia merasakan keningnya berkerut. Memang sejauh ini hanya Sandra yang berhasil menggoda dirinya. Perbuatan dia begitu sederhana, tapi mampu membuat hasratnya begitu memuncak untuk segera di lakukan.
"Panas benar sih. Seperti minum obat perangsang saja. Dasar Sandra. Kalau tidak sedang hamil sudah aku ikat dia biar tidak lari."
Bara merasa begitu bodoh. Dia sejak tadi terus saja membuka kancing kemeja yang dia kenakan.
Udara di sekitar Bara tergolong sejuk. Pendingin ruangan bahkan sudah maksimal dalam menurunkan suhu. Begitu sesaknya udara yang masuk ke paru-paru akibat perbuatan Sandra.
"Ah dasar istri yang tidak peka dengan keinginan suami. Awas saja kalau dia berani menolak atas apa yang aku inginkan nanti," ucap Bara yang lumayan kesal dengan Bara.
