Sandra bisa tidur dengan tenang. Untungnya masalah ini tidak berlarut-larut. Dia bisa bernapas dengan lega, saat Bara menerima syaratnya.
"Aku tidak mungkin menggadai kebahagiaan kita. Jika dia meminta kita untuk merawat anak itu mungkin aku bisa menerima. Tapi untuk menjadi ayah dengan jalur pernikahan, itu tidak akan mungkin aku kabulkan. Aku masih memiliki hal yang waras untuk kuperbuat Sandra. Jadi tidak mungkin menuruti apa yang menjadi keinginannya."
Sandra mengangguk setuju. Dia juga merasa Bara tidak mungkin menggadai hal ini dengan apa pun. Dia begitu susah untuk bersama dengan Sandra. Tidak mungkin akan melepas Perempuan itu dengan mudah.
"Sekarang, fokuslah untuk kita. Tidak ada yang namanya Bara dan Sandra berpisah. Adanya Bara dan Sandra bersatu. Kau jangan lupa akan hal itu. Kau mengerti kan Sayang?"
Sandra hanya mengangguk saja. Dia seakan tanpa kekuatan untuk hanya sekedar menjawab perkataan Bara. Dia merasa bukan waktunya juga untuk berdebat panjang.
