"Kau lihat orang yang tadi duduk denganku?"
Seorang perempuan berambut pirang melepaskan kacamata yang dia kenakan. Lokasi rumah makan di sini cukup private hingga dia bebas melepas penyamarannya.
"Iya. Cantik khas Asia," sahut laki-laki di hadapannya.
"Ya benar. Kau adalah pria ketiga yang aku kenal mengatakan hal yang sama. Setahuku kau tidak perlu repot-repot memujinya. Karena rasanya muak saja."
Pria itu tertawa. Dia menyentuh dagu perempuan yang hari ini tampak begitu menggemaskan.
"Apa sih kau colek-colek. Memangnya ada yang salah dengan perkataanku. Ini benar bukan?" tanya Grace yang tidak suka sembarangan untuk disentuh.
"Tidak salah kok. Aku hanya gemas saja. Lagi pula cantik 'kan relatif. Kalau aku sendiri lebih suka yang tipe mix. Asia campur Eropa. Itu terlihat lebih seksi untukku. Jadi tidak salah dong jika aku suka perempuan yang tadi aku lihat dan yang aku lihat saat ini. Kecantikan kalian berbeda dan unik."