Chereads / extraordinary love / Chapter 68 - bab 68

Chapter 68 - bab 68

Rena terus menatap Anisa yang jalan mendekat kearahnya. Seakan ia terpesona, melihat Rena yang seperti itu membuat kyra kesal dan cemburu.

"Kak Rena?"ucap Anisa yang di depannya.

"Kamu punya tisu?"tanya Rena

Anisa diam, ayu memberikan tisu pada Rena. Rena mengambil dua lembar tisu.

"Bersihkan wajah dan bibir kamu!"ucap Rena pada Anisa

"Apa maksud Lo?"tanya leo pada Rena

"Aku gak suka kamu dandan berlebihan seperti itu. Kamu gak perlu dandan seperti ini! Itu gak guna, sederhana saja. Aku suka kamu karna kamu sederhana, begitupun dengan yang lain. Jika mereka akan menyukai kamu, tunjukan diri kamu yang sebenarnya. Gak perlu dandan seperti itu, aku gak suka"ucap Rena

"Gue kira Lo terpesona"ucap Rio

"Wulan, antar Anisa ke kamar mandi untuk membersihkan makeup dia!"ucap Rena

Anisa terlihat kecewa karna ucapan Rena, Wulan menarik Anisa dari sana.

Kirana dan Tama datang ke pesta, mereka langsung menghampiri yang lain.

"Kalian udah disini aja"ucap Tama

"Tentu aja. Kirana ,Lo dandan gak pernah berubah dari dulu"ucap Leo

"Tentu saja. Teman gue gak suka gue makeup berlebihan"ucap Kirana

Rena tersenyum pada Kirana.

Beberapa wanita dan dua pria menghampiri Rena cs.

"Lo tahu mereka?"bisik Leo pada Rio

"Gue gak tahu"ucap Rio

"Akhirnya kita bertemu juga Rena"ucap seorang wanita

Kyra menarik Rena kebelakang punggungnya hingga ia yang menghadapi wanita wanita itu.

"Siapa kalian? Kalian kenal Rena?"tanya kyra dengan sedikit kesal

"Lo ,wanita egois yang di cintai Rena kan?"tanya wanita lain

"Iya, kenapa?"tanya kyra sedikit keras dan tegas

"Wow,,, galak banget. Menggoda"ucap seorang pria

Pria itu sembari mendekat pada kyra dan akan menyentuh wajah kyra namun Rena menahan tangannya, tatapan Rena begitu tajam.

"Jangan berani menyentuhnya!"ucap Rena tegas

"Ok.. santai"ucap pria itu terlihat takut

Semua menikmati acara itu, banyak hiburan dan pertunjukan. Rena melihat Anisa yang terlihat bingung karena ia seorang diri di salah satu meja. Rena jalan kearah Anisa, ia memberikan segelas minuman pada Anisa.

"Kak"ucap Anisa

"Mereka terlihat kaya tapi sebenarnya mereka sama seperti kita, sederhana dan biasa aja"ucap Rena

"Kenapa kakak gak bergabung bersama mereka semua?"tanya Anisa

"Mereka membuatku tidak nyaman"ucap Rena

"Apa kak Kyra dan kak Kirana pun tidak dekat dengan mereka?"tanya Anisa

"Kirana, dia pintar dan banyak yang ingin dekat dengannya tapi dia selalu menolak dan menjauh, sama seperti aku , mereka juga membuat Kirana tak nyaman. Kalau kyra ,dia suka bergaul jadi selalu bergabung dengan mereka."ucap rena

"Kenapa kakak tidak melarang kak Kyra?"tanya Anisa

"Untuk apa aku melarangnya. Bergabung, berteman dengan mereka membuat kyra bahagia dan aku tidak punya alasan melarangnya."ucap Rena

"Sangat menyenangkan memiliki teman"ucap anisa

"Kamu punya teman. Temanku adalah temanmu juga dan itu selamanya"ucap Rena

Anisa tersenyum, ia memeluk Rena.

"Terimakasih karna kakak hadir dalam hidupku"ucap Anisa

"Iya"ucap Rena

Rena membalas pelukan Anisa, keduanya melepaskan peluk mereka.

Di panggung, terlihat seorang pria bernama Rizal yaitu pria tadi yang akan menyentuh kyra.

"Hari ini, di acara ini, seperti yang kita tahu di kampus kita ada mahasiswi tomboy bernama Rena. Kita juga tahu dia menyukai sesama jenis, yang dia cintai adalah kyra sherlia aurelia. Hari ini, mereka berdua datang bersama tapi aku ingin tahu, jika tempat ini kebakaran dan hanya satu orang yang bisa selamat diantara Rena dan kyra , apa yang akan Rena lakukan? Apa yang akan dia pilih antara hidupnya atau kyra, orang yang ia cintai? Menurut gue dia akan menyelamatkan hidupnya di banding hidup kyra .kalian setuju?"tanya Rizal pada semua orang

"Iya, kita setuju"ucap semua kecuali teman Rena

"Lebih baik Lo ke panggung dan jawab. Lo pasti sayang sama nyawa Lo"ucap Rizal dengan yakin dan percaya diri

Rena hanya diam dengan tenang, Rena mengambil penatik dari saku Leo lalu naik panggung.

Rena memegang mic ,ia melihat kyra sesaat. Kyra terlihat khawatir karna Rizal mencoba mempermalukan Rena.

"Kalian ingin jawaban dari saya, maka dengarkan saya"ucap Rena

Rena menghidupkan penatik yang ia pegang.

"Mau apa dia?"ucap Rio sendiri

Rena membakar sebuah kain di panggung, membuat semua terkejut dan panik. Beberapa orang bergegas memadamkan api dengan segala cara.

"Apa yang kamu lakukan?"tanya seorang dosen dengan marah

"Jawaban. Kalian sangat panik dan takut karna api itu, kalian menyayangi diri kalian tapi saya tidak, saya tenang jika memikirkan diri saya sendiri tapi jika saya memikirkan kyra, saya pun akan seperti kalian, panik, takut. Rizal sepertinya ingin membuat saya malu tapi ini cara yang salah. Jawaban saya lain dari jawaban kalian, kalian akan berfikir saya lebay, berlebihan atau hanya omong kosong tapi ini kebenaran, aku akan menyelamatkan kyra bagaimana pun caranya. Jika ruangan ini di penuhi oleh api dan hanya ada satu jalan dan satu peluang untuk menyelamatkan saya atau kyra . Saya akan selamatkan kyra."ucap Rena

"Hei.. berhenti berbohong!"ucap salah satu wanita

"Hidupku, terukir dalam nama kyra dan dalam diri kyra. Aku akan hidup jika kyra hidup tapi jika kyra tiada dan aku hidup maka diriku, hidupku dan duniaku , semua itu tak akan ada artinya. Aku akan hidup tapi aku mati. Kalian tahu, apa yang aku benci dari Rizal? Nada bicara dia yang begitu yakin dan percaya diri padahal dia tak tahu apapun tentang diriku. Aku orang yang bodoh dan gila jika menyangkut kyra, aku tidak akan berfikir sedikit pun jika itu tentang hidup kyra."ucap Rena

Rena menatap kyra sambil tersenyum, kyra berlinang air mata kyra mendengar ucapan Rena.

" Ya, aku orang seperti itu. Bertindak sesuka hati tanpa berpikir dulu jika melibatkan kyra. Aku menyayangi diriku sangat sayang tapi di banding diriku, aku lebih menyayangi kyra"suara Rena

Rena mengambil gitar yang disimpan, ia duduk di sebuah kursi. Rena tersenyum pada semua orang.

"Kalian tidak tahu seberapa indah bunga yang aku cintai. Kalian harus tahu satu hal, aku mencintai kyra tanpa alasan atau tanpa balasan. Kalian tidak tahu kisahku dan kyra tapi kalian bicara seenak kalian. Hari ini aku akan menghibur kalian, mencoba melupakan rasa kesal pada rizal dengan bernyanyi."ucap Rena

Rena memainkan gitarnya, ia menatap kyra yang tersenyum padanya.

"

Aise Lehra Ke Tu Roobaroo Aa Gayi (x2)

Seperti angin berhembus kau datang ke hadapanku

Dhadhkanein Betahaasha Tadapne Lagi (x2)

Debaran jantungku menjadi sangat gelisah

Teer Aisa Laga, Darda Aisa Jaga (x2)

Saat aku tertusuk oleh panah ,luka mendalam ini pun timbul

Chot Dil Pe Woh Khaayi Mazaa Aa Gaya

Hatiku menjadi terluka, aku merasa bahagia

Mere Rashq-E-Qamar...

Rembulanku cemburu

Mere Rashq-E-Qamar Tune Pehli Nazar

Rembulanku cemburu saat pertama kali aku melihatmu

Jab Nazar Se Milaayi Mazaa Aa Gaya

Saat mata kita bertemu pandang, aku merasa bahagia

Josh Hi Josh Mein Meri Aagosh Mein Aake Tu Jo Samaayi

Dengan penuh gairah kau datang ke dalam pelukanku

Mazaa Aa Gaya

Aku merasa bahagia

Mere Rashq-E-Qamar Tune Pehli Nazar

Rembulanku cemburu saat pertama kali aku melihatmu

Jab Nazar Se Milaayi Mazaa Aa Gaya

Saat mata kita bertemu pandang, aku merasa bahagia

Ret Hi Ret Thhi, Mere Dil Mein Bhari (x2)

Ada gundukan pasir yang menyelimuti hatiku

Pyaas Hi Pyaas Thhi Zindagi Yeh Meri (x2)

Hidupku bagaikan penuh dahaga

Aaj Sehraon Mein, Ishq Ke Gaoon Mein (x2)

Hari ini di gurun pasir di desa cinta

Baarishein Ghir Ke Aayi, Mazaa Aa Gaya

Hujan deraspun turun, aku merasa bahagia

Mere Rashq-E-Qamar...

Rembulanku cemburu

Mere Rashq-E-Qamar Tune Pehli Nazar

Rembulanku cemburu saat pertama kali aku melihatmu

Jab Nazar Se Milaayi Mazaa Aa Gaya

Saat mata kita bertemu pandang, aku merasa bahagia

Na Anjaan Ho Gaye, Hum Fanaa Ho Gaye

Aku menjadi seseorang yang dekat denganmu, aku binasah dalam cintamu

Aise Tu Muskuraayi Mazaa Aa Gaya

Saat kau tersenyum aku merasa bahagia

Mere Rashq-E-Qamar Tune Pehli Nazar

Rembulanku cemburu saat pertama kali aku melihatmu

Jab Nazar Se Milaayi Mazaa Aa Gaya

Saat mata kita bertemu pandang, aku merasa bahagia

Barq si gir gayi kaam hi kar gayi

Bagaikan petir menyambar yang menghancurkanku.

Aag aisi lagayi maza aa gaya

Kau nyalakan api itu membuatku sungguh bahagia

(Nyanyian Rena.)

Rena selesai bernyanyi,ia berdiri dan menaruh gitarnya. Kyra mendekat pada Rena yang jalan turun dari panggung.

"Apa aku keren?"tanya rena

Kyra tak mengatakan apapun, ia memeluk Rena . Semua terkejut melihat itu.

"Aku mencintai kamu Rena dan itu hal yang tidak akan berubah"ucap kyra

Rena tersenyum,ia tampak bahagia. Rena melihat Rio dan Leo mengacungkan ibu jari pada Rena.

"Kyra, jika kamu seperti ini, aku bisa hilang kendali"bisik Rena

"Apa yang sedang kamu fikirkan sekarang?"tanya kyra

Rena melepaskan pelukannya dari kyra.

"Sesuatu yang indah dan nikmat"ucap Rena

"Rena,,"ucap kyra malu seakan tahu apa yang Rena maksud

Keduanya tersenyum satu sama lain.

"Aku tidak bisa menahannya tapi kita disini masih lama. Bagaimana ini?"ucap Rena

"Rena ,,,hentikan"ucap kyra sambil mencubit perut Rena

"Baik"ucap Rena tersenyum

Rizal menghampiri Rena dan kyra. Ia mengulurkan tangannya

"Sorry"ucap Rizal

"Tidak masalah"ucap Rena sambil menerima uluran tangan Rizal

Rizal pergi dari sana.

Terlihat seorang pria yang mendekat pada Anisa, ia adalah Aldi. Aldi , seorang pria yang selalu membully Rena sejak sekolah.

"Hai cantik"ucap Aldi sambil menyolek dagu Anisa, membuat Anisa terkejut

"Jaga sikap kamu!"ucap Anisa

"Kenapa? Disini ramai dan gak akan ada yang peduli sama kamu karna kamu bukan mahasiswa disini"ucap Aldi tenang

"Jauhi aku!"ucap Anisa sambil mendorong Aldi.

Karna dorongan Anisa, Aldi menjadi marah . Ia mendekat lalu menampar Anisa keras hingga Anisa jatuh dan tangannya tak sengaja mengenai gelas . Semua terkejut karna suara pecahan itu dan semakin terkejut melihat Anisa di lantai.

Next....