"Raina jangan nangis lagi ya karna bunda nggak akan marah-marah kayak tadi, yang tadi itu cuma rekayasa mana bisa sih bunda marah sama kamu."
"Tadi buktinya bunda marah sama aku, itu artinya bunda bisa marah sama aku kan."
Pftttt
"Ngapain kamu ketawa hah?" Raden ngegelengin kepalanya, "Nggak sopan banget sih, bunda sama Raina lagi ngomong serius juga tapi kok kamunya malah ketawa. Mendingan kamu pergi aja deh biar bunda bisa bicara empat mata sama Raina."
"Bunda nyuruh aku buat pergi?"
"Iya, udah sana. Ngapain kek, nonton tv kek, mainan hp kek apa kek. Udah sana pergi ih ganggu aja."
Raden nganggukkin kepalanya terus ngelirik ke arah Raina tapi cewek itu langsung buang muka ke arah lain.
Udah fiks sih ini kalau Raina pasti marah dan salah paham sama dia.
Raden harus sabar dua kali lipat nih sampai dia akhirnya bisa jelasin ke Raina soal masalah ini.
Cowok itu ngehela napasnya berat karena pujaan hatinya mengabaikan dia secara terang-terangan.