Pada akhirnya, Kaylee menyetujui undangan makan malam Declan. Dia sudah minum obat penghilang rasa sakit, dan dia merasa kramnya tidak separah siang ini, jadi dia menyetujui ajakan pria itu.
Ketika Declan menawarkan diri untuk menjemput di apertemennya, Kaylee dengan tegas menolak. Dia tidak ingin pria itu tahu di mana apartemennya dan berhasil membujuknya untuk bertemu langsung di tempat restoran.
Kaylee mengenakan gaun hitam dengan kerah bahu terbuka berwarna putih. Ia memadukannya dengan pea coat putih dan sepatu mini heals yang elegan.
Dia membiarkan rambutnya terurai dan mewarnai bibirnya agar tidak terlihat pucat.
Meskipun tubuh Kaylee saat ini tidak dalam kondisi prima, dia tidak pernah menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia sakit. Selain Wendy dan Nick yang sering melihatnya lemah saat sakit, Kaylee tidak mau menunjukkan kelemahannya di depan orang lain.
Itu sebabnya Kaylee lebih suka pulang ke rumah daripada memaksakan diri tinggal kampus, mengetahui bahwa dia sakit.
Jika Kaylee sakit di masa sekolahnya yang lalu, dia tidak perlu izin karena tidak ada yang akan memperhatikannya. Tidak ada yang akan pernah tahu bahwa dia sakit atau peduli padanya. Hanya Wendy yang mengetahuinya, dan itu sudah cukup baginya.
Tapi di M University, Kaylee berteman dengan hampir semua mahasiswa. Mulai dari sesama kelas jurusan gitar, teman-teman dari kelas piano dan cewek-cewek dari kelas menyanyi juga mengenalnya.
Terkadang mereka mengundang Kaylee untuk berlatih bersama ketika dia memiliki waktu luang. Pada awalnya, Kaylee merasa tidak nyaman dengan kehadiran begitu banyak orang di sekitarnya, dan rasanya ingin melarikan diri.
Namun setelah menjalani tiga bulan kuliah, ia menjadi terbiasa dengan kehidupan kampusnya. Tanpa disadari, karakternya yang tidak bisa membuka pembicaraan atau canggung dengan orang asing, mulai berubah sedikit demi sedikit.
Bahkan ketika Declan memanggilnya untuk pertama kalinya, Kaylee tidak merasa canggung atau panik. Jika Kaylee yang dulu menerima telepon Declan untuk pertama kalinya, dia tidak akan mengangkat atau menolak undangan pria itu untuk makan malam.
Tapi sekarang, dia bisa berbicara dengan lancar seolah bertemu orang asing adalah makanannya sehari-hari. Dia bahkan tidak keberatan menerima undangan pria itu.
Ditambah lagi, Declan Black adalah idolanya, yang sangat ingin dia temui sejak dia mengenal nama 'Black Moon.' Gadis bodoh mana yang menolak makan malam dengan sang idola nomor satu?
Sayangnya, Kaylee yang polos tidak menyadari perubahan itu sendiri, apalagi perasaannya sendiri.
Setelah mencapai restoran tempat Declan menunggunya, Kaylee melangkah masuk. Dia melepas pea coatnya sementara salah satu pelayan menyambutnya.
"Selamat malam nona, apakah anda sudah melakukan reservasi?"
"Sudah, atas nama Tuan Declan Black."
"Silakan ikuti saya."
Kaylee mengikuti pelayan itu dan naik ke lantai dua, di mana jumlah para pengunjung lebih sepi. Tidak. Bukan lebih sepi, tapi lebih seperti hampir tidak ada orang di sini. Dia hanya menemukan seorang pria yang duduk di dekat jendela dengan pandangan menatap pemandangan malam.
Pria itu mengenakan kemeja hitam dengan mantel hitam sepanjang lutut. Sepertinya Kaylee belum pernah melihat pria ini mengenakan pakaian dengan warna lain selain hitam.
Yah, kecuali rambut. Rambut pria itu berwarna coklat tua, yang hampir terlihat hitam jika tidak ada cahaya.
Kaylee berjalan ke arah pria itu, dan jantungnya berdebar kencang saat pria itu menoleh ke arahnya seolah dia menyadari kehadirannya tanpa pemberitahuan.
Declan bangkit dan mengambil beberapa langkah untuk mengurangi jarak di antara mereka, lalu meraih tangan kanannya seolah itu adalah hal yang paling wajar untuk dilakukan.
"Selamat malam, Nona Zouch." Declan membawa tangannya ke bibirnya, dan dia memberikan ciuman ringan di atas punggung tangan Kaylee.
Kaylee merendahkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merahnya dan mau tak mau bertanya, apakah Declan Black mencium tangan semua gadis saat pria itu bertemu dengan mereka?
Dia ingat Declan mencium tangannya ketika dia muncul sebagai Roe untuk kompetisi piano akhir pekan lalu.
Kaylee menghela napas lega, mengetahui bahwa Declan memperlakukan semua gadis sama. Dia berpikir bahwa Declan berpura-pura mendekatinya dan melakukan apa pun yang dia inginkan karena pria itu ingin memojokkannya.
Dia pikir Declan marah karena dia menggantikan James Wong, pianis pilihan pria itu, ketika pianis dari China terluka.
Tapi sekarang, dia merasa yakin bahwa Declan tidak marah padanya karena masalah penggantian itu. Namun demikian, mengapa dia bahkan kecewa karena Declan memperlakukan semua wanita dengan sama?
Sedikit yang dia tahu, Declan tidak pernah mencium tangan wanita mana pun. Declan bersikap dingin, menyendiri, dan menjauhkan diri seolah-olah dia membangun tembok tak terlihat setiap kali seorang wanita mendekatinya.
Gadis pertama yang membuat Declan terpesona adalah Roe. Ketika Declan bertemu Roe untuk pertama kalinya, dia langsung mengenali gadis itu sebagai menantu idaman ibunya.
Itulah mengapa Declan tidak membuang waktu untuk mencoba mendekati gadis itu dan meraih tangannya.
Sekarang Declan bertemu muka dengan Kaylee Zouch, membuat ketertarikannya pada Kaylee berlipat-lipat. Dia tidak bisa menemukan tanda-tanda wajah seperti putri bangsawan yang dimiliki Roe di wajah Kaylee, tapi gadis itu tetap terlihat cantik dengan riasan sederhananya.
Suara gadis itu masih sama dengan suara Roe, dan aroma tangannya… seperti bunga mawar yang baru mekar di pagi hari.
Tidak salah lagi. Kaylee adalah Roe, gadis misterius yang menggantikan James Wong Sabtu malam lalu. Bahkan kulit gadis ini sama dengan Roe, dan Declan yakin akan hal itu karena dia tidak pernah lupa bagaimana rasanya tangan gadis ini di telapak tangannya.
Declan tersenyum sendiri. Jika tangannya terasa nyaman menyentuh kulit Kaylee dan ingin bersama gadis ini, bukankah itu berarti dia pria normal?
[penulis: atau kau seorang biseksual XD]
"Terima kasih telah datang, Miss Zouch," kata Declan tanpa melepaskan tangan Kaylee karena dia merasa sangat nyaman memegang tangan kecil yang halus itu.
Pria itu tidak tahu bahwa serangan jantung sedang menyerang 'kelinci' malang di depannya.
Mengapa hatinya selalu berdebar ketika dia berhadapan muka dengan Declan sebagai seorang gadis?
Kali ini Kaylee sangat yakin. Detak jantungnya bukan karena ketakutan seperti yang dia rasakan. Itu karena sesuatu yang lain, tetapi dia tidak tahu kata-kata apa yang cocok untuk perasaannya saat ini.
Perasaan macam apa ini?