Di kelas pelajaran berikutnya, Kaylee sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dan malah menangis dalam hati. Dia bahkan membenturkan kepalanya ke meja, meratapi nasibnya yang malang.
'Kaylee bodoh. Kaylee bodoh, bodoh, bodoh. Kenapa kau melakukannya?'
Ya. Saat ini, Kaylee menyesali perbuatannya dan kini tak bisa lepas dari pertarungan musik ini. Plus, lawan mereka adalah band pop-rock yang pada akhirnya bukan gayanya.
Gaya musiknya adalah genre kontemporer modern atau pop-klasik. Yah, dia bisa bermain sedikit jazzy, tapi jelas bukan rock.
Dan kini, tema yang dipilih dalam pertarungan musik mereka adalah musik rock yang membuat Kaylee grogi.
Meskipun dia jenius dan bisa mempelajari semua jenis genre musik dalam waktu singkat, bukan berarti dia ingin memainkan musik yang berisik itu.
Jenis musik rock ini sangat bertentangan dengan sifatnya yang anggun, lembut, dan berkelas, seperti jenis musik klasik yang khusus diperuntukkan bagi kaum bangsawan. Jika jenis rock ini dimainkan, hanya Nicholas yang bisa memainkannya.
Huhuhu… apa yang harus dia lakukan? Kenapa dia harus terkenal di kampus ini?
Sebelum dia bisa menghentikan penyebaran berita music battle ini, semua orang telah mengetahuinya dan sangat ingin melihat penampilan mereka.
Desas-desus yang menyebar seperti virus sangat menakutkan. Kaylee berharap tanah akan terbuka dan melahapnya sampai ke dasar. Dengan begitu, semua orang akan bersimpati padanya karena mengalami kecelakaan dan tidak berharap terlalu banyak dari pertarungan musik ini.
Kaylee hanya bisa mengutuk waktu haidnya. Setiap kali dia menstruasi, dia akan cepat kesal, dan suasana hatinya akan memburuk dan bertindak seperti seseorang yang tidak kenal kata 'takut'. Ketika Kaylee tidak tahan dengan suasana hatinya yang buruk, dia akan berubah menjadi seseorang yang sama sekali bukan dirinya.
Dia menjadi lebih berani dan membuat masalah seolah-olah dia mabuk, tetapi dia akan menyesalinya sepanjang hari dan mengurung diri di kamar.
Oleh karena itu, setiap kali mengalami menstruasi, Kaylee lebih memilih menjauh dari teman-temannya dan pergi ke perpustakaan membaca buku.
Hhhh... Kaylee tidak tahu berapa kali dia menghela nafas, berkali-kali hingga dia kehilangan hitungan. Dia masih merasa malas untuk bergerak meskipun kelasnya sudah selesai dan dosen telah meninggalkan kelas.
Kaylee yang awalnya menyandarkan kepalanya ke sisi kiri, kini mengangkat kepalanya untuk mengubah posisinya ke kanan. Matanya tiba-tiba terkejut ketika melihat Jacob menatapnya dengan tatapan tertarik dengan senyum lebar yang mempesona.
Sejak kapan Jacob duduk di sebelahnya? Kenapa pemuda itu tersenyum seperti itu padanya? Tidakkah dia tahu bahwa senyuman seperti itu bisa membuat hatinya luluh dan ingin terbawa arus kemanapun arus membawanya?
[Author: Tentu saja dia tidak tahu]
Kaylee mengangkat kepalanya dan meluruskan tubuhnya sambil membersihkan 'sesuatu' di tenggorokannya.
"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Aku tidak tahu kau bisa seganas ini. Apakah ada yang merasukimu?"
"..."
"Lagi pula, kenapa kalian bertengkar duluan?"
"Itu karena kepala senior koplo itu mengolok-olokmu," jawab Adam, yang sekarang bergabung dengan mereka dan duduk di depan mereka berdua.
"Trus?"
"Kami bermaksud untuk diam, tetapi orang itu mengganggu Nick. Jadi aku merasa kesal."
"Ha? Kenapa kau malah merasa kesal?" Kaylee mengira semua orang membantunya karena mereka tidak suka mendengar orang mengolok-olok Jacob seperti dirinya. Karenanya dia tidak mengerti kenapa Adam memberi kesan bahwa dia merasa marah karena seseorang mengganggunya?
"Kami tidak suka caranya berbicara tentang Jake seperti itu, tapi itu tidak cukup untuk membuat onar. Aku kesal karena dia malah menantangmu dengan kasar. Dasar senior sombong."
"Kerja bagus." Jacob mengarahkan tinjunya ke Adam, yang langsung disambut temannya dengan gaya tinju remaja lainnya. "Aku juga akan marah jika ada yang mengganggumu." pria muda itu berkata kepada Kaylee, membuat gadis itu merasa jantungnya telah berhenti berdetak.
"T... Tunggu sebentar. Kenapa kau melakukan itu? Kau tidak harus melakukannya."
"Hm? Entahlah. Aku merasa kau luar biasa, dan tiba-tiba aku merasa kesal melihat seseorang mengganggumu." pengakuan Adam mendapat anggukan setuju dari Jacob sementara Kaylee membuka mulutnya lebar-lebar.
"Aku tidak pernah menyangka akan mendengar ini dari seseorang yang pernah menindasku sebelumnya," Kaylee mendengus sinis, membuat Adam menggaruk kepalanya.
"Aiya, Nick. Apakah kau masih mengingatnya? Saat itu, kami masih kekanak-kanakan."
"Hm. Bagus kalau kau tahu itu."
Tawa Adam dan Jacob membuat Kaylee ikut tertawa bersama mereka. Inilah perbedaan dalam persahabatan antara wanita dan pria.
Jika di antara wanita, sekali salah satu dari mereka melakukan kesalahan, dendam mereka akan bertahan selama bertahun-tahun. Sebaliknya, antar sesaman teman pria, mereka lebih mudah memaafkan dan kembali berteman tanpa mengingat kesalahan masa lalu mereka.
Untuk beberapa alasan, Kaylee merasa lebih nyaman bersama anak lelaki daripada perempuan. Yah, tentu saja… dia hanya bisa 'nongkrong' seperti ini hanya ketika dia menyamar sebagai Nick.
Begitu penampilannya berubah dan dia menjadi Kaylee, dia tidak mungkin berteman dan bercanda seperti ini dengan teman-temannya.
"Btw, Nick. Kapan kau akan mempertemukan Roe denganku?"
Astaga! Kaylee hampir melupakan ini. Dia telah berjanji untuk membuat pemuda itu bertemu dengan Roe, dan Kaylee tidak pernah melanggar janjinya.
Karenanya, dia memutuskan untuk tampil sebagai Roe malam ini. Lagipula, dia ada pertemuan dengan kliennya malam ini. Dia bisa bertemu Jacob terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat pertemuan.
"Bagaimana kalau jam enam sore? Kudengar Roe ada di studionya mendiskusikan lagu dengan kliennya. Kau bisa datang ke studio."
"Benarkah? Di mana studionya?"
Kaylee memberi pemuda itu alamat studionya sebelum dia menghubungi penata riasnya.
Dia bisa merombak penampilannya sendiri tanpa make-up artist, tetapi kecepatan dan kerapiannya tidak sebaik make-up artist-nya. Karena itulah, dia memanggil make-up artistnya untuk datang ke studionya hari ini.
Kaylee ingat bahwa dia memiliki pelajaran tambahan dengan Declan dari jam tiga selama satu jam. Dia punya waktu dua jam untuk berubah menjadi Roe sebelum bertemu Jacob.
Jika dia meminta bantuan penata riasnya, maka penyamaran akan dilakukan satu jam lebih cepat daripada dia melakukannya sendiri.
Tepat pukul tiga sore, Kaylee tiba di ruang kerja Declan Black untuk pelajaran tambahan yang tertunda.
Setelah mengetuk beberapa kali dan tidak mendapat jawaban, Kaylee memutuskan untuk membuka pintu tanpa rasa sungkan.
Seperti yang diduganya, Declan belum tiba di tempat ini, dan tanpa menyadarinya, jantungnya berdebar lagi saat dia menunggu kedatangan pria itu.
Mengapa dia merasa seperti sedang menunggu kencannya datang?
Setelah mengeluarkan buku catatannya tentang apa yang telah dia pelajari dari lagu Require to Live, Kaylee memutuskan untuk berlatih sebentar.
Dia melakukan pemanasan dengan memainkan tangga nada pada dua belas tangga nada mayor dan minor bersama dengan arpeggio dan tangga nada kromatik. Jari-jarinya sangat terampil memainkan semua tangga nada dengan sempurna tanpa ada kesalahan. Bahkan saat jari-jarinya melompat untuk melakukan arpeggio, tidak ada satu jari pun yang meleset atau tergelincir secara tidak sengaja.
Dia memainkan semua tangga nada dan arpeggio dengan sempurna dan sangat rapi.
Meskipun dia selesai memainkan semua tangga nada, masih belum ada tanda-tanda kemunculan Declan, jadi Kaylee memutuskan untuk memainkan gerakan berlawanan di semua tangga nada.
Sedikit yang dia tahu bahwa Declan telah tiba di depan kantornya dan mendengar semua tangga nada yang dia mainkan.
Declan bertanya-tanya mengapa tangga nada yang dimainkan Kaylee begitu sempurna bahkan tanpa satu nada kesalahan pun. Biasanya, bahkan pianis yang paling hebat pun akan membuat kesalahan saat memainkan salah satu tangga nada minor harmonik atau memainkan arpeggio.
Tapi Nicholas mampu memainkan kedua belas tangga nada minor dengan sangat sempurna. Pemuda itu bahkan tidak terdengar lelah, seolah-olah dia sudah tahu bagaimana menekan tombol dengan suara keras tanpa menggunakan beban ototnya.
Sangat menarik sekali.
Lelaki jenius ini tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia puas dengan keterampilan pianonya. Declan berpikir Nick masih membutuhkan banyak pengalaman dan pengetahuan dalam bermain piano, tetapi tampaknya tidak ada yang bisa diajarkan kepada pemuda itu jika Nick bisa memainkan semua tangga nada dengan begitu sempurna.
Kerapihan dan kestabilan tempo yang tidak tergesa-gesa menunjukkan bahwa Nick telah menjadi master piano. Ini membuat Declan semakin bingung.
Jika dia menjadi master piano pada usia delapan belas tahun, kapan anak laki-laki itu mulai belajar piano?
Karena dia sudah terlalu lama menguping latihan jari anak itu dari luar, Declan memutuskan untuk masuk ke ruang kantornya.
Namun, dia tidak menyangka akan menerima senyum lebar dan tatapan bersinar dari pemuda itu untuk menyambutnya!
Declan memejamkan matanya untuk menghilangkan wajah pemuda itu dan mencoba mengingat gadis yang baru saja ditemuinya tadi malam.
Sayangnya, Kaylee sering menunduk dan hampir tidak pernah tersenyum padanya.
Tunggu dulu… kenapa dia membandingkan senyum mereka berdua?!