Chereads / Lelaki Jenius Itu Ternyata Cewek!? / Chapter 6 - Bab 6 Bukan Tipenya

Chapter 6 - Bab 6 Bukan Tipenya

Acara makan siang di kediaman Tuan Zouch berjalan dengan baik. Meskipun Declan sangat ingin pulang dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, dia tetap sopan dan hormat terhadap Tuan dan Nyonya Zouch.

Yang benar adalah ibunya telah memaksanya untuk mencari seorang istri dan menuntut seorang cucu yang manis dan menggemaskan sejak lima tahun lalu. Sekarang usianya hampir tiga puluh tiga dan masih lajang, membuat ibunya semakin gigih mencarikan istri untuknya.

Yah, Declan tidak terburu-buru untuk menikah dan menikmati kehidupan lajangnya, jadi dia tidak khawatir jika tidak punya pasangan. Ia tidak pernah merasa canggung saat menghadiri sebuah acara sendirian tanpa pasangan.

Bagaimanapun, dia bisa meminta bantuan sahabatnya untuk menjadi teman kencannya jika ibunya memaksanya pergi pada kencan buta.

Untungnya, Declan telah pindah ke apartemennya sendiri, jadi dia tidak perlu mendengarkan omelan ibunya selama dua puluh empat jam penuh. Declan sangat menyayangi ibunya, tetapi dia tidak ingin mendengarnya mengomel tentang hal yang sama setiap hari… di setiap waktu.

Kemudian, suatu hari ketika Declan pulang ke rumah orang tuanya, ibunya datang untuk memeluknya dan mengatakan betapa bahagianya dia bisa bertemu dengan seorang teman lama. Dia bahkan mengatakan kepadanya bahwa ibu tercintanya telah berjanji dengan sahabatnya untuk menikahkan kedua anak mereka suatu hari nanti.

Dan secara kebetulan, ibunya memiliki Declan sementara yang lain memiliki seorang anak perempuan. Nyonya Black meyakinkannya bahwa dia sudah berbicara tentang hal-hal yang baik untuk membuat Nyonya Zouch senang. Ini membuat Declan menatap ibunya dengan tidak percaya.

Mengapa dia merasa ibunya sedang mempromosikannya untuk dijual?

Sejak itu, dia menghindari ibunya dan jarang pulang ke rumah.

Sayangnya… ibunya memiliki jiwa seorang pejuang tangguh dan tidak mengenal menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia ragu ibunya memasang kata 'menyerah' ke dalam kamus kehidupannya.

Alhasil, Nyonya Black menghubunginya setiap hari hampir setiap jam untuk membujuknya mengunjungi kediaman keluarga Zouch.

Tentu saja, Declan dengan cepat tahu tentang rencana ibunya untuk membuatnya bertemu dengan nona muda Zouch. Memangnya dia bisa langsung menyukai gadis itu walau bertemu?

Dia yakin sekali dia tidak akan jatuh cinta pada nona muda Zouch atau pada gadis manapun, karena hatinya sedang menunggu seseorang.

Meskipun begitu, Declan merasa bosan dan lelah karena harus mendengarkan omelan ibunya yang tampaknya tidak akan pernah berhenti sebelum dia melakukan apa yang diinginkan wanita itu.

Pada akhirnya, dia mengalah dan memenuhi keinginan ibunya meskipun sebenarnya dia merasa sangat malas untuk datang ke rumah ini. Dia sangat yakin dia tidak akan tertarik pada Nona Zouch muda karena hatinya sudah dimiliki oleh orang lain, dan orang itu bukanlah Nona Zouch.

Untuk menyenangkan ibunya dan juga menghentikan lidahnya yang mengomel, Declan memutuskan untuk datang ke rumah ini.

Tuan dan Nyonya Zouch menyapanya dengan antusias, sedangkan Nona Zouch… menyapanya dengan sopan tanpa semangat yang sama seperti orang tuanya.

Tuan Zouch tidak banyak bicara, dan ketika dia berbicara, satu-satunya topik yang dibahasnya adalah tentang bisnis keuangan atau perkembangan ekonomi negara. Declan lebih senang berbicara dengan Tuan Zouch, tetapi Nyonya Zouch memarahi suaminya bahwa hari ini bukan hari yang tepat untuk berbicara tentang ekonomi negara.

Pada akhirnya, nyonya rumah yang banyak bicara memimpin percakapan mereka, dan Declan hanya bisa mendengarkan dan menanggapi dengan sabar.

Sekarang dia mengerti mengapa ibunya adalah teman baik dan sangat ingin bergaul dengan Nyonya Zouch. Keduanya sangat mirip. Keduanya banyak bicara dan mampu berbicara tanpa menarik napas.

Tanpa disadari, Declan menyukai Nyonya Zouch. Mendengar suaranya yang terus mengucapkan kata-kata membuatnya teringat pada ibunya.

Ah, sudah hampir dua bulan sejak dia pulang. Tiba-tiba dia merindukan ibunya. Setelah kembali dari tempat ini, dia akan pergi ke rumah orang tuanya dan seketika merasa ogah-ogahan setelah teringat sesuatu.

Sepertinya ibunya tidak akan membiarkannya pergi sebelum mendengar kabar baik tentang hasil pertemuan ini.

Hhhh... Untunglah Nyonya Black adalah ibu yang paling dia sayangi, jika tidak... Declan mungkin akan memblokir kontaknya dari kehidupannya.

Declan terlalu sibuk mendengarkan semua yang dibicarakan Nyonya Zouch seolah-olah ibunya yang berbicara. Karena itu, dia tidak sempat melirik seorang gadis yang duduk dengan gelisah di sebelahnya.

Bukannya Declan tidak peduli dengan gadis itu, tetapi dia sama sekali lupa bahwa tujuannya datang ke sini adalah untuk bertemu dengan calon menantu perempuan ibunya.

Biasanya, dia tidak mudah melupakan sesuatu dan fokus pada tujuannya. Tetapi karena dia tiba-tiba teringat pada ibunya, Declan menjadi pelupa tentang sekelilingnya dan mendengarkan serta menjawab setiap pertanyaan dari Nyonya Zouch.

Dia bahkan tidak merasa tersinggung ketika wanita itu menanyakan sesuatu yang pribadi, seolah dia menganggap wanita ini seperti teman lama.

Di sisi lain, Ny. Zouch tidak melupakan tujuan calon menantunya datang ke rumah ini dan menyadari bahwa pemuda itu tidak mengagumi kecantikan putri satu-satunya.

Kaylee bukanlah anak yang bersinar atau mencari perhatian, dan dia tahu itu. Tapi setidaknya dia ingin putrinya bisa mendapatkan perhatian lebih dari orang lain... terutama dari pemuda tampan yang menawan ini. Ketampanannya bahkan melebihi pahatan patung dewa yunani!

Dia akan sangat beruntung sekali jika berhasil menjadik pemuda tampan ini menjadi menantunya.

"Tuan Black, baru-baru ini aku mendengar bahwa ibumu sangat ingin mencarikanmu seorang istri. Apa tidak ada gadis yang menarik bagimu? Bagaimana dengan putriku yang manis, Kaylee?"

Senyuman tipis Declan yang ditujukan pada wanita yang banyak bicara itu lenyap seolah percikan air dingin membangunkannya. Secara refleks, Declan melirik gadis yang duduk di sebelahnya dengan tatapan menyelidik dan bertanya-tanya, apakah dia ingin menikahi gadis ini?

Nona Kaylee Roesaline Zouch tampak malu-malu dan tidak berani menatap matanya seperti seekor kelinci yang melompat cepat untuk melepaskan diri dari tatapan pemangsanya.

Gadis ini cukup cantik, tapi… Kaylee bukanlah tipenya.