Roxy sudah menghabiskan makanan yang ia pesan, namun ia merasa enggan untuk pergi. Terlebih lagi restoran yang ia datangi tidak terlalu ramai sehingga dia bisa berlama-lama di tempat ini.
Posisi duduknya saat ini ada di pinggir kaca di lantai dua sehingga dia bisa melihat pemandangan malam di Paris yang indah ini.
Dia menatap lampu kuning keemasan yang menghiasi menara Eiffel. Pemandangan malam kota ini begitu indah hingga sulit dilupakan membuat Roxy tidak keberatan untuk tinggal disini lebih lama lagi.
Roxy menghela napas meratapi nasib dirinya sendiri. Dia tidak mudah jatuh cinta, namun disaat dia menemukan orang yang dicintai, dia malah mencintai kakaknya sendiri.
Dan kini… dia terpesona dan jatuh cinta dengan kota cinta ini. Roxy menertawakan nasibnya yang tragis.
Terkadang dia bertanya-tanya, apakah dia bisa menemukan cinta yang baru?