"Mereka tidak akan mencariku karena pamanku sudah menemukanku."
Declan melirik gadis itu dengan sinis. Dia tidak mengerti apa yang ada di kepala kecil itu.
"Apa yang kau inginkan dariku?" setelah bersusah payah untuk mengendalikan sesuatu yang tersembunyi dari dirinya, akhirnya Declan kembali seperti sedia kala.
Satu-satunya yang bisa membuatnya keluar dari hasrat yang tidak menyenangkan yang sanggup membuatnya gila ini adalah mengusir gadis ini dari sisinya sebelum dia lepas kendali.
"Tidak ada. Aku hanya ingin menemani jiwa yang hilang."
"..." Declan kehabisan kata-kata mendengarnya. Dia sangat ingin sekali menyingkirkan gadis ini, namun disaat bersamaan, dia masih ingin mengobrol lebih lama lagi.
Tapi dia khawatir, dia tidak akan bisa mengendalikan dirinya bila terlalu lama bersama dengan perempuan panggilan ini.
Karena itu, dia menyerah. "Kalau aku membagi apa yang sedang kupikirkan, apakah kau akan meninggalkanku sendiri?"
"Jika memang itu yang kau inginkan."
