Begitu suara pintu ditutup terdengar, Roxanne tidak lagi memasang wajah ramah ke arah Louisa. Begitu juga dengan Louisa, gadis itu melepas topengnya dan menatap Roxanne seolah-olah dia sedang melihat musuhnya.
"Jadi seperti ini wajah aslimu? Sungguh mengerikan sekali. Pantas saja kau selalu memakai topeng setiap saat." Roxy yang pertama kali berbicara dengan nada mencemooh.
"Hmph! Bukankah kau juga sama saja? Kau memberi kesan kepada semua orang bahwa kau adalah gadis yang lemah lembut dan pendiam. Tapi siapa sangka kau adalah gadis liar yang tak tahu malu."
"Ini semua berkat ajaran Declan."
Louisa melotot tak percaya pada jawaban Roxanne. Selain itu, Roxanne masih memiliki senyum lebar yang dipenuhi dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.
"Apa maksudmu berkat ajaran Declan? Apa kau menghinanya?"
"Hah? Kenapa kau berpikir aku menghinanya? Aku menjadi penasaran, seperti apa Declan di matamu?"