Setelah menutup pintu rumah milik Santi, Fatur berdiri mematung, lalu menghela napas panjang. Ia benar-benar merasa sangat lega--lantaran HP-nya sudah kembali lagi ke tangannya. Yang membuat pemuda itu merasa tenang--karena gadis berjilbab itu sama sekali tidak lancang. Aufa mengatakan, bahwa ia sama sekali tidak membongkar isi HP milik Fatur. Bahkan Aufa sampai berani bersumpah pada saat ia mendesaknya.
Dari raut wajah Aufa, Fatur bisa melihat ada kejujuran di sana.
Sambil merapihkan tas gendongnya, Fatur melangkah, melanjutkan perjalanannya menuju ke kamar. Tubuhnya terasa sangat lengket. Mandi dan beristirahat akan menjadi tujuan utama pemuda itu, setelah tiba di kamarnya. Selanjutnya, ia akan mengatakan pada Santi, kalau dirinya, ingin segera menyudahi hubungan terlarangnya.
Fatma adalah tujuan utama.
"Tur..."
Suara lembut seorang wanita menghentikan perjalanan Fatur. Pemuda itu menoleh ke arah samping lalu melihat Santi sedang berjalan ke arahnya.
