"Kamu kenapa sih Tur? ngindar terus dari ibu?" Ucap ibu Rahma setelah mereka sudah berada di dalam mobil Fatur.
Ibu Rahma terpaksa harus mengalah, menuruti kemauan Fatur supaya mereka mengobrol di dalam mobil saja.
"Ibu tuh kangen lho, sama kamu." Jari-jari ibu Rahma dengan lembut berjalan meraba di atas paha sekal milik pemuda itu.
Fatur langsung menyingkirkan telapak tangan ibu Rahma seraya berkata, "aku kan udah pernah bilang sama ibu, aku pingin udahan bu, aku nggak mau terus-terusan kayak gini. Aku pingin hidup normal. Aku capek."
Pernyataan Fatur membuat ibu Rahma berdecak sebal, "halah, pingin udahan opo? kalau kamu emang serius benar-benar pingin udahan, ibu juga ndak akan ganggu kamu lagi. Tapi nyatanya kamu masih belum berubah. Selama ini kamu tinggal sama temen ibu yang namanya Santi kan?"
Kata-kata ibu Rahma membuat Fatur terkejut hingga ia meengerutkan keningnya. Ia menanatap selidik ke arah ibu Rahma. Darimana ibu wanita itu bisa tahu soal itu? pikir Fatur.