Pikiran Sadam memang tidak bisa teralihkan sejak Zara menceritakan sesuatu yang terjadi padanya. Entahlah, rasanya sangat kebetulan sekali, seseorang membantu Zara ketika gadis itu dalam keadaan yang memang sulit untuk melakukan apapun dengan bebas. Saat ini, dia masih berada di sekolah, dan memegang ponsel dengan nomor yang siap untuk dihubungi. Nomor itu adalah nomor seseorang yang sudah melakukan beberapa hal pada Zara. Dia menggigit bibir bawahnya terlebih dahulu, sebelum memberanikan diri untuk menghubungi nomor itu.