Belum lama, pesawat yang ditumpangi Bara dan juga ibunya berserta adiknya, sudah berangkat dari bandara ini. Zara dan juga Sadam sudah berjalan kembali menuju mobil. Tadi, Sadam sempat melihat ketika Bara terlihat seperti akan membatalkan keberangkatannya. Namun, dia justru mendapat dorongan dari kekasihnya. Ya, walaupun saat ini Sadam sama sekali tidak melihat adanya raut wajah yang senang diwajah Zara. Gadis itu hanya terdiam ketika Bara sudah pergi menuju pesawat. Dan hingga saat ini, Zara duduk di mobil pun dengan tatapan kosong.
Tak ada yang bisa Sadam lakukan saat ini, dia hanya bisa memperhatikan gadis disebelahnya itu yang nampak terdiam sembari memainkan jari-jarinya diatas paha. Astaga, rasa bersalah yang ada pada Sadam semakin besar saja. Tidak tega sekali dengan keadaan temannya yang seperti ini. Bahkan, Sadam juga merasa jika dirinya sama seperti laki-laki yang menyakiti hati seorang wanita.