Bersamaan dengan Zara yang baru saja datang dari dapur dengan kedua tangan yang membawa nampan berisikan dua gelas cangkir teh hangat untuk para tamu, gadis itu melihat semua orang yang berada di ruang tamu itu nampak tegang. Zara mencoba melihat kearah ibunya, sangat terlihat sekali jika ibunya sedang menahan tangis ketika melihat semua barang yang sebelumnya pernah Zara lihat juga. Singkatnya, itu adalah baru masa kecilnya dulu.
Dengan satu tarikan nafas panjang, Zara mengatakan bahwa cangkir minuman itu tepat di hadapan dua orang tamu mereka. Disana Zara masih memasang senyum hangatnya, seolah dia belum mengetahui apa yang sedang terjadi di ruang tamu ini. Lantas gadis itu duduk tepat di sebelah sang ibu. Zara tak melakukan hal apapun, dia tetap diam dan memperhatikan barang-barang yang ada di atas meja, serta melihat tiga orang yang masih saling berdiam.
"Bara menemukannya dari amplop milik ayah Zara," jawab Bara.
