Tinggal menghitung jam lagi untuk menjelaskan semuanya pada ibunda Zara. Jantung Bara sudah tidak bisa dikontrol untuk lebih tenang. Karena memikirkan hal ini terlalu malam, hingga pukul tiga pagi, di jam sembilan pagi ini Bara baru saja terbangun. Hanya enam jam yang digunakan untuk beristirahat, sedangkan rencana sang ibu jika mereka akan keluar setelah jam dua belas siang nanti.
Bara terduduk masih dengan kaki yang terlilit dengan selimut, rambut yang berantakan menatap kosong meja belajar miliknya. Saat ini, Bara sedang tidak bisa merasa fokus akan suatu hal. Dengan pergerakan yang sangat amat malas, Bara memaksakan diri untuk turun dari ranjangnya. Tidak langsung mandi, laki-laki itu malah pergi keluar kamar, menatap lantai dasar yang kosong. Lantas dia memilih untuk menuruni satu per satu anak tangga di rumahnya itu, menuju dapur untuk mengambil segelas air minum.
