Karena terlalu memikirkan banyak hal, hingga saat ini gadis itu sama sekali belum menutup kedua matanya. Dia masih merasa belum tenang saja ketika kepalanya membayangkan sang ayah yang datang tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya. Walaupun gadis itu sama sekali tidak melihat perawakan sang ayah yang datang ke rumah ini, tapi ia bisa menjamin berlipat-lipat jika memang yang mengetuk pintu rumahnya adalah sang ayah. Apalagi, setelah dirinya dan sang ibu membuka jendela ruang tamu dirinya dengan jelas melihat mobil sang ayah yang berjalan melintas di depan rumahnya. Tidak mungkin, jika bukan laki-laki itu yang mengetuk pintu rumahnya.