Beberapa kali Zara mengatur nafasnya, dia berusaha tenang dan sekarang lebih memilih untuk bergerak membuatkan minum untuk kekasihnya. Karena sudah malem juga, Zara memilih untuk membuatkan teh hangat, apalagi cuaca malam ini sedikit lebih dingin dari biasanya. Entahlah, memang begitu atau Zara-nya saja yang merasa berbeda.
Zara sedang menunggu rebusan air, gadis itu menatap gelas yang berisikan satu kantung teh dan juga gula yang sudah disiapkan, hanya tinggal menunggu dituangkan air panasnya. Kaki kanannya sudah bergerak acak, kalau bisa rebusan air ini tidak perlu panas dalam waktu cepat, agar Zara juga tidak terlalu cepat untuk bertemu kembali dengan Bara.
"Kau ini tidak membalas ucapanku tadi,"