Suara gebrakan meja mendadak terdengar, hingga Bara menaikkan alisnya sebagai salah mendengar itu. Laki-laki itu segera keluar dari kamarnya dan mencoba mencari asal suara itu. Dia mendengar suara dua orang yang sedang berdebat. Tidak heran lagi, itu adalah suara sang ibu dan suaminya. Jika Bara akan jujur, dia senang melihat sang ibu dan suaminya itu bertengkar, maka akan semakin mudah untuk mereka berpisah. Kendati dia adalah ayah kandung dari kekasihnya, dia tidak mempedulikan itu.
Baru akan mengintip, terdengar suara lain dari sebelah kanannya yang merupakan kamar sang adik. Sang adik itu masih kecil, dia tak mau adiknya mendengar suara orang tuanya yang sedang bertengkar. Bara khawatir akan trauma hingga sang adik tumbuh besar.