Sepasang kekasih itu saat ini sedang berada dibangku dekat gerbang sekolah. Seperti biasanya, Zara dan Bara akan menunggu jemputan Bara. Sembari menunggu, sudah pasti mereka berdua akan membahas hal-hal yang menurut mereka bisa dibahas bersama. Tapi disaat mereka tengah asyik berbincang berdua, tiba-tiba saja Pak Agus menghampiri mereka berdua.
Ya ampun, dalam batin Zara, dia sudah tidak senang melihat keberadaan gurunya ini. Pasti Pak Agus akan membahas tentang piknik yang minggu lalu diceritakan oleh Bara. Memang sejak Bara bercerita, gadis itu dan juga guru itu masih belum bertemu. Zara memang tidak berharap bisa bertemu dengan guru itu, kendati mereka berdua berada di dalam lingkungan yang sama. Siapa suruh menyukai ibunya? Bukan Zara ingin bersikap kurang ajar pada seseorang yang umurnya jauh lebih tua daripada dirinya, tapi memang dari Zara sendiri tidak mengharapkan adanya sosok laki-laki yang akan menggantikan posisi ayahnya.
