Didalam bus, Zara sudah sangat tidak sabar untuk segera sampai pada halte dekat rumah Bara. Tapi anehnya, ketika bus itu sudah mendekati halte dekat rumah Bara, Zara merasa sedikit aneh lantaran bus yang ia tumpangi tidak memperlambat lajunya tapi malah mempercepat kecepatan bus itu sendiri. Bahkan, ia dengan jelas melihat menggunakan kepala matanya sendiri jika bus itu melalui halte begitu saja. Dan ketika cara melihat ke arah halte, di sana memang tak ada orang satupun, dirinya sedikit khawatir jika Bara akan terlambat sekolah karena tidak sekarang berangkat dengan bus.
Zara mengambil ponselnya untuk menghubungi laki-laki, sayangnya panggilan gadis itu tak bisa tersambung pada kekasihnya. Dirinya jadi memiliki pikiran yang negatif, sampai-sampai tanpa sadar bibirnya sudah mau memerah karena terlalu lama digigit. Perlahan Zara mencoba mengatur nafasnya dan berusaha untuk tetap tenang, dia juga berpikiran positif jika barang tetap akan sampai sekolah dengan waktu yang tepat.