Sesampainya di rumah setelah mengantar Zara pulang, Bara menaruh motornya digarasi. Dia berjalan memasuki rumahnya, anehnya Bara baru sadar jika pintu rumahnya terbuka. Tidak biasanya. Bara melambatkan langkahnya, ia sedikit merasa aneh dengan keadaan rumahnya. Pun ketika Bara memanggil sang ibu, tak ada jawaban dari ibunya. Mungkin ibunya sedang keluar rumah. Bara mencoba memeriksa semua barang yang terlihat berharga, tapi tak ada satupun yang hilang.
Rumahnya masih terlihat rapi, tapi perasaan Bara juga tidak enak, karena rumahnya ini tidak dijaga oleh penjaga rumah ataupun asisten rumah tangga. Tapi, mungkin itu hanya perasaan Bara saja. Dia memutuskan untuk ke kamarnya. Betapa terkejutnya Bara ketika ia baru menaiki setengah tangga rumahnya, pintu kamarnya terbuka lebar. Sejak dulu, Bara tidak pernah meninggalkan kamarnya terbuka, dia tidak menyukainya, kendati itu hanya pergi ke dapur. Sebisa mungkin Bara tidak akan membuat suara berisik saat akan ke kamarnya.