"Zara, kau ambil saja peran sebagai penjual roti. Ibumu 'kan memiliki toko roti," ucap ketua kelas.
Zara sedikit tertawa, pasalnya peran yang dipilihkan untuknya dengan toko roti ibunya, sama sekali tidak memiliki ketersambungan. Tapi, jika memang sebagai penjual roti adalah peran yang cocok untuk Zara, ya tak apa, dia akan menerimanya. Kalau perlu, untuk properti yang nanti akan digunakan, dia akan menggunakan roti ibunya. Sekalian promosikan roti buatan ibunya.
Dia hanya memberikan isyarat jika ia menyetujuinya. Peran apapun yang dibagikan untuknya, Zara tak pernah menolaknya. Bermain drama itu harus bisa berakting, dan menurut Zara juga harus berani untuk mengambil peran apapun agar tahu seberapa besar kemampuannya dalam bidang akting. "Baiklah, aku akan menjadi penjual roti," ucap Zara.
"Kau memang sudah menjadi penjual roti," celetuk Annette dengan suara lirih.