Karena Zara yang mengenal pemilik rumah, maka gadis itulah yang mengetuk pintu rumahnya. Keduanya sempat menunggu lima menit, sampai akhirnya pintu itu terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya. "Sore, tante. Ini Zara, adik kelasnya Kak Melati,"
"Oh, Zara. Ayo masuk, nanti tante panggilkan Melati nya," ajak ibunda Melati untuk memasuki rumahnya.
Pertemuan Zara, Bara, dan juga kakak kelas Zara itu berakhir didalam ruang tamu rumah Melati. Namanya juga seorang perempuan, sebelum membahas hal penting, pasti akan ada basa-basi yang terjadi diantara mereka.
"Wah, Zara kau banyak berubah ternyata," ucap kakak kelas Zara.
Zara hanya tertawa kecil, dia sebenarnya juga malu saat mendengar pujian dari kakak kelasnya ini. Sudah berapa bulan sejak ia pindah, kakak kelasnya hampir tidak mengenalinya ketika pertama kali bertemu dengan Zara lagi. Zara juga sempat menanyakan kabar dari Melati ini. Hanya Melati yang melihat Zara sebagai manusia normal seperti yang lainnya.
