Rasanya tidak bersemangat sekali begitu memasuki area sekolah. Kepalanya terus memikirkan perkataan Sadam, sampai-sampai di area sekolah saja Zara memastikan jika disekitarnya tidak ada laki-laki yang sedang ingin ia hindari itu. Tapi sayang, apa yang diharapkannya tidak berjalan dengan lancar, justru ia kembali bertemu dengan Sadam. Mau ditaruh mana wajahnya ini?
"Pagi, Zara," sapa Sadam.
Nafas Zara tercekat sejenak, mendadak dia menghentikan langkahnya secara mendadak. Tubuh Sadam hampir saja ia tabrak. "Pagi juga, Sadam," balas Zara, wajahnya bertambah gugup, tapi ia berusaha untuk menutupinya.
Senyuman laki-laki itu sungguh sangat dalam, apalagi lesung pipi dikedua sisi yang menambah kesan manis pada kapten tim basket itu. "Ingat, ya, pertandinganku diundur hingga akhir pekan nanti. Datanglah, semangatku akan bertambah ketika kau menontonku," ucap Sadam yang langsung menghalau pergi tanpa menunggu balasan dari Zara.